Berita Internasional
Nenek Tua Pilih Tinggal di Jalanan dan Jadi Gelandangan meski Kaya Raya, Takut Meninggal Sendirian
Seorang nenek yang hidup berkecukupan, namun ia merasa kesepian hingga memilih jadi gelandangan di jalan.
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang nenek yang hidup berkecukupan, namun ia merasa kesepian hingga memilih jadi gelandangan di jalan.
Hal itu dilakukan sang nenek lantaraan dirinya ia takut meninggal sendirian di rumah dan tak ada yang mengetahui.
Alhasil, ia memutuskan untuk menghabiskan sebagian waktu masa tuanya di jalanan dan beberapa ruko sebagai gelandangan.
Hal ini dialami oleh seorang wanita bermarga Chen asal Kota Baru , Singapura.
Dilansir dari Dailystar, lansia tersebut bepergian dengan membawa barang-barang bukan karena tak punya rumah, melainkan takut meninggal sendirian di apartemennya.
Perempuan berusia 60-an tahun tersebut pun sempat disangka sebagai seorang gelandangan oleh warga.
Namun, pada kenyataannya dia telah menyewa sebuah flat di dekat lokasi tersebut dengan seorang teman.
Ia kerap mondar-mandir di selasar kosong Blok 345 Ang Mo Kio Avenue 3 pada siang hari.
Terkadang Chen juga menghabiskan malam dengan tidur di bangku batu atau terlihat di area tersebut hingga pukul 04.00 pagi.
Seorang reporter dari Shin Min menemukan Chen dan bekesempatan berbicara dengannya pada Sabtu (2/12/2023).
Chen pun menjawab bahwa dia saat ini menyewa apartemen di Jalan Ang Mo Kio 31 bersama seorang temannya.
Dia mengatakan, meskipun tinggal bersama tetapi temannya itu jarang ada di rumah.
Sementara, dia cemas setelah membaca beberapa laporan berita tentang lansia yang meninggal sendirian di rumah dan menjadi mayat pada saat mereka ditemukan.
Maka dari itu, Chen memutuskan untuk sering keluar rumah.
Sebelumnya, ia bekerja serabutan di kantin perusahaan tetapi memilih untuk beristirahat lantaran cedera.
Perempuan tersebut mengatakan, dirinya sering ke luar rumah juga karena ingin tetap aktif.
Dengan begitu, ia berharap dapat pulih lebih cepat dari cedera yang telah dialaminya lebih dari setahun lalu.
Chen mengaku punya saudara kandung, tapi dia memutuskan untuk tidak tinggal bersamanya karena khawatir menganggu.
"Mereka sudah memiliki keluarga sendiri," jelas dia.
Chen juga mengatakan bahwa dia telah didekati oleh staf dari kantor lembaga kesejahteraan.
"Tetapi setelah saya menjelaskan situasi saya kepada mereka, mereka mengerti," tutur Chen.
Sedangkan penuturan seorang warga, Chen tidak tampak seperti gelandangan lainnya, terutama dalam hal kebiasaan belanjanya.
Misalnya, warga tersebut sebelumnya sempat mendengar bahwa ia akan membayar biaya keramas di salon, dan pernah pula melihatnya membeli makanan sendiri.
Selain itu, ketika diajak mengobrol, Chen juga merespons dengan lancar.
Meski demikian, warga tersebut terkadang juga membelikan makanan untuk Chen. Bahkan juga meninggalkan makanan di meja yang sering dipakai Chen.
Di selasar kosong tersebut, Chen telah meletakkan tiga troli berisi tas di dekat meja dan bangku.
Menurutnya, tas tersebut berisi barang-barang pemberian orang lain, termasuk pakaian. Dia mengatakan bahwa ingin membersihkan barang-barang tersebut.
(cr18/tribun- medan.com)
Pria Syok Temukan Video Persalinan Calon Istri jelang Pernikahan, Fakta di Baliknya Bikin Haru |
![]() |
---|
AKHIRNYA Tuntutan Pendemo Dipenuhi, Tunjangan Pensiun Seumur Hidup Parlemen Timor Leste Dihapus |
![]() |
---|
Pernikahan Berubah Kacau, Wanita Hamil Datang dan Bongkar Rahasia Pengantin Pria |
![]() |
---|
Viral Curhat Istri Dianiaya Suami karena Hal Sepele, Video Kekerasan Beredar di Medsos |
![]() |
---|
Pengantin Pria Sewa Mobil Anti Peluru dan Bodyguard untuk Antar Mahar dan Hantaran, Isinya Fantastis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.