Berita Viral

KISAH Pilu Tamara Bocah 12 Tahun Dipaksa Nikah Oleh Neneknya, Dibayar Rp140 Ribu Untuk Beli Jagung

Beginilah kisah pilu hidup Tamara, bocah 12 tahun yang dipaksa nikah oleh neneknya dan dibayar Rp140 ribu untuk beli jagung

HO
Ilustrasi. Kisah pilu hidup Tamara, bocah 12 tahun yang dipaksa nikah oleh neneknya dan dibayar Rp140 ribu untuk beli jagung. 

Menurut LSM Girls Not Brides (Anak Perempuan Bukan Pengantin), lebih dari 40 persen anak perempuan di Malawi menikah di bawah usia 18 tahun.

"Hidupku menjadi sulit karena pria itu lebih tua," kata Tamara.

"Dia menyakiti saya secara fisik dengan menggigit saya setiap kali saya membuat kesalahan," jelasnya.

Baca juga: Diduga Karena Diselingkuhi Istri, Panca Darmansyah Sakit Hati, Kenapa Anak yang jadi Korban Dibunuh?

Baca juga: SOSOK Rosa Malau, Atlet Wushu Asal Samosir yang Harumkan Nama Indonesia di Ajang Dunia

Adapun Tamara tinggal bersama pria itu selama tiga bulan, sampai seseorang memberi tahu lembaga sosial.

Kemudian, ketika proses sedang diatur agar Tamara dapat kembali ke sekolah, dia menyadari sesuatu. Dia melewatkan beberapa siklus haid.

Tamara, perempuan berusia 12 tahun itu pun mengandung bayi.

Terkini, Tamara telah melahirkan bayi laki-laki yang sehat.

Sebuah LSM kecil Malawi yang berbasis di kota Blantyre, bernama People Serving Girls At Risk (Masyarakat Melayani Perempuan Rentan), membayar seorang pria dengan sepeda untuk mengantarkannya ke klinik kesehatan setempat ketika dia hendak melahirkan.

Mereka juga mengunjungi Tamara dan bibinya secara teratur.

Persalinan Tamara untungnya sangat mudah. Komplikasi dari kehamilan dan persalinan adalah penyebab utama kematian pada perempuan muda dan remaja menurut WHO, sehingga orang-orang khawatir untuknya.

"Tamara kembali ke rumah dan baik-baik saja dengan putranya yang masih kecil, keluarganya sangat senang dengan kelahirannya," kata Caleb Ng'ombo, direktur eksekutif di Masyarakat Melayani Perempuan Rentan.

"Dia mendapat dukungan dari masyarakat dan bibinya, tetapi tantangan sebenarnya dimulai sekarang. Akan lebih baik baginya untuk kembali ke sekolah tetapi dia juga perlu menghidupkan anaknya. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi sekarang," tambahnya.

Tamara mengatakan kepada BBC bahwa besar harapannya bagi putranya, Prince, agar dia dapat menyelesaikan sekolah.

Baca juga: Diduga Karena Diselingkuhi Istri, Panca Darmansyah Sakit Hati, Kenapa Anak yang jadi Korban Dibunuh?

Baca juga: Nasib Aulia Rakhman, Komika Asal Lampung Diburu Gus Miftah, Diduga Hina Nabi, Memelas Minta Maaf

Bibi Tamara memiliki kios buah dan sayuran yang menghasilkan kurang dari 50 dollar AS sebulan. Jaraknya beberapa langkah dari gubuk mereka.

Tamara membantu bibinya ketika dia sanggup, dan dia bisa bertemu teman-temannya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved