Berita Medan
Antisipasi Kemacetan, KAI Divre I Sumut Imbau Penumpang KA Medan Atur Waktu Keberangkatan
PT KAI Divre I melakukan penyesuaian pengaturan akses masuk calon penumpang KA melalui Jalan Jawa atau pintu masuk Stasiun Bandara, drop off Titi Gant
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-PT KAI Divre I Sumatera Utara mengimbau kepada pelanggan KA untuk mengatur waktu keberangkatan menuju stasiun.
Hal itu dilakukan guna mengantisipasi keterlambatan para pengguna jasa kereta api (KA) menuju Stasiun Medan karena pengalihan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan raya menuju area stasiun.
Dengan adanya pembangunan underpass simpang Jalan HM Yamin dan pembangunan overpass depan Stasiun Medan, PT KAI Divre I melakukan penyesuaian pengaturan akses masuk calon penumpang KA melalui Jalan Jawa atau pintu masuk Stasiun Bandara, drop off Titi Gantung dan drop off Tugu Kereta Api.
Sebelumnya akses utama drop off Stasiun Medan terdapat di area tengah stasiun, tepatnya di depan Lapangan Merdeka.
Dengan pengaturan tersebut diharapkan masyarakat yang menunju Stasiun Medan dapat menyesuaikan dan memperhitungkan waktu keberangkatan agar dapat berangkat sesuai jadwal KA.
"PT KAI Divre I SU mengimbau agar calon penumpang dapat mengantisipasi pengalihan arus lalu lintas dengan memperkirakan waktu keberangkatan menuju stasiun, minimal 1 jam sebelum keberangkatan KA telah berada di stasiun sehingga tidak tertinggal," katanya

Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Kontruksi, Topan Obaja Ginting mengatakan, proyek underpass H.M. Yamin menggunakan dana APBD Pemko Medan sebesar Rp170 miliar.
Topan menegaskan proyek ini merupakan Underpass kedua yang ada di Kota Medan.
"Proyek ini dilakukan di tahun jamak dan ini merupakan underpass pertama yang sepenuhnya dibiayai APBD kota Medan sebesar Rp 170 miliar," jelasnya.
Dikatakan Topan, pembangunan underpass ini agar mengatasi kemacetan di Kota Medan. Khususnya di area tersebut.
"Kita ketahui, area ini sering terjadi kemacetan. Selain itu tujuan pembangunan ini untuk mengurangi lajur kendaraan," ucapnya.
Dikatakan Topan, panjang underpass itu nantinya akan dibangun, 426 meter dengan panjang terowongan 26 meter.
"Proyek ini bersifat multiyears dengan masa pekerjaan di atas 15 bulan," jelasnya.

Sementara itu Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan pembangunan underpass ini dipastikan akan membuat kemacetan di Kota Medan.
"Itu pasti (macet) kita bangun rumah aja, komplek kita akan macet, betul ya. Jadi pasti ada efek dan imbasnya," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.