News Video

Dikritik Amnesty Soal Jawaban Konflik di Papua, Prabowo Subianto Justru Dipuji oleh Tokoh Muda Papua

Menurut Amnesty, justru pandangan seperti itu yang membuat kekerasan dan konflik di Papua tidak pernah berhenti.

TRIBUN-MEDAN.COM - Jawaban Prabowo Subianto soal konflik Papua dalam debat, sempat dicecar oleh dua capres lainnnya yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Ternyata jawaban Prabowo tersebut juga disorot oleh Amnesty International Indonesia.

Mereka mengkritik solusi dari Prabowo soal konflik di Papua.

Seperti diketahui, Prabowo justru menyinggung soal campur tangan asing dan menawarkan pendekatan keamanan serta ekonomi sebagai jalan keluar untuk mengatasi kekerasan di Papua.

Menurut Amnesty, justru pandangan seperti itu yang membuat kekerasan dan konflik di Papua tidak pernah berhenti.

Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, Selasa (12/12).

Usman mengatakan bahwa dalam kajian terbaru Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi gagal meredam konflik.

"Kajian terbaru Lemhanas menunjukkan pertumbuhan ekonomi gagal meredam kekerasan dan konflik," ucap dia.

Menurut Usman, pembangunan pro-investasi justru terbukti mengorbankan banyak warga sipil.

Meskipun dikritik banyak pihak, jawaban Prabowo justru dipuji oleh tokoh muda Papua, Billy Mambrasar.

Menurut Billy, Prabowo berhasil menjabarkan kekuatan dari pendekatan kesejahteraan yang selama ini dilakukan Presiden Jokowi.

Billy menyetujui sikap Prabowo yang menyebut bahwa konflik di Papua tidak sederhana dan tidak mudah diselesaikan.

Butuh banyak faktor yang perlu dipertimbangkan serta memerlukan pendekatan dengan berbagai strategi.

“Pandangan holistik Pak Prabowo sangat tepat ketika kemudian beliau menambahkan jawabannya dengan menerangkan bahwa isu yang terjadi di Papua tidak sederhana dan bukan semata-mata berhubungan dengan ketidak adilan dan pembangunan ekonomi.” jelas Billy.

Pujian Prabowo pada Jokowi, menurut Billy juga menyentuh hati orang-orang Papua.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved