Breaking News

Berita Viral

DUDUK PERKARA Bupati Toraja Utara Permalukan Camat Jenny saat Apel, Dipicu Penjualan Payung Natal?

Inilah duduk perkara Bupati Toraja Utara Yohannis Bassang permalukan Jeniaty Rike Ekawaty hingga berujung mengundurkan diri dari Camat Rantepao

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Berikut duduk perkara Bupati Toraja Utara Yohannis Bassang dan Camat Rantepao Jeniaty Rike Ekawaty hingga berujung pengunduran diri. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah duduk perkara Bupati Toraja Utara Yohannis Bassang permalukan Jeniaty Rike Ekawaty hingga berujung mengundurkan diri dari Camat Rantepao.

Buntut dipermalukan Bupati Toraja Utara Yohannis Bassang, Camat Rantepao Jeniaty Rike Ekawaty mengundurkan diri dari jabatannya.

Dalam hal ini, Camat Rantepao Jeniaty Rike Ekawaty mengaku tak terima dipermalukan oleh Bupati Toraja Utara Yohannis Bassang di apel gabungan pada Senin (11/12/2023) lalu.

Lantas, apa duduk perkara Bupati Toraja Utara permalukan camat perempuan itu?

Diketahui, kejadian tersebut bermula saat Bupati Toraja Utara memarahi camat perempuan itu, bahkan mengusirnya dari panggung upacara.

Pemicu bupati marah karena persoalan payung.

Hal itu diungkapkan salah satu kepala seksi di jajaran Pemkab Toraja Utara,  JG.

"Camat Rantepao tersinggung dengan perkataan Bupati Toraja Utara," ucap JG kepada Tribun Toraja, dilansir Tribun-Medan.com, Jumat (15/12/2023).

Sosok Jeniaty Rike, Camat Rantepao
Sosok Jeniaty Rike, Camat Rantepao (Ist)

Ia menjelaskan, saat apel gabungan, Bupati Toraja Utara meminta penjelasan Camat Rantepao terkait progres penjualan payung untuk dana Natal Pemkab Toraja Utara.

Sebelumnya, seluruh ASN diminta untuk membeli payung seharga Rp100 ribu, guna pendanaan perayaan Natal Pemda Toraja Utara.

"Saat itu, pak bupati mempertanyakan sudah sampai mana progres penjualan payung tersebut," kata JG.

Camat Rantepao lalu menghampiri bupati di atas panggung dengan maksud menjelaskan hal tersebut.

Disitulah, Ombas, sapaan bupati, marah-marah dan mengusir Camat Rantepao. Ombas juga sempat berkata kasar ke Camat Rantepao.

"Tapi saya dengar kabar katanya Pak Bupati mengatakan dia tidak marah, hanya melarang Ibu Jeny mendekat karena podium dan sekitar podium itu sangat licin, banyak genangan air habis hujan," ucap JG.

Baca juga: SOSOK Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang, Diduga Usir Camat Rantepao Gegara Masalah Payung

Baca juga: DUDUK Perkara Bupati Toraja Utara dan Camat Rantepao hingga Berujung Pengunduran Diri,Gegara Payung?

Dikonfirmasi terpisah, Sekda Toraja Utara, Salvius Passang, mengaku sudah mendengar polemik Camat Rantepao tersebut.

Ia mengaku belum menerima surat pengunduran diri Jeny.

Ia mengatakan, persoalan itu mungkin karena terjadi miskomunikasi antar Bupati Toraja Utara dan Camat Rantepao.

"Mungkin miskomunikasi itu. Semoga ada jalan tengah," tutur alumni Unhas ini.

Diberitakan sebelumnya, Jenny mengajukan pengunduran dirinya karena merasa telah dipermalukan Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang.

Jeniaty Mengundurkan Diri

Berikut bunyi penggalan isi surat pengunduran di Jeniaty Rike Ekawaty:

“Dengan ini menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Camat Rantepao. Adapun alasan pengunduran diri saya dikarenakan prinsip hidup serta saya sudah tidak merasa nyaman dengan kondisi kerja saya saat ini, yang dimana saya sudah berusaha untuk totalitas dalam bekerja selama ini.

SOSOK Jeniaty Rike, Camat Rantepao Dipermalukan Bupati Toraja Utara di Apel, Pilih Mengundurkan Diri
SOSOK Jeniaty Rike, Camat Rantepao Dipermalukan Bupati Toraja Utara di Apel, Pilih Mengundurkan Diri (Ist)

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh tanpa adanya paksaan dari pihak manapun."

Informasi diperoleh tribuntoraja.com dari seorang ASN Pemkab Toraja Utara menyebutkan bahwa Jeniaty mengundurkan diri sebagai Camat Rantepao karena dipermalukan oleh Ombas-sapaan Yohanis Bassang, saat Apel Gabungan di Lapangan Bakti, Rantepao, Senin (11/12/2023).

"Setahu saya karena Camat Rantepao merasa dipermalukan saat apel," ucapnya ASN yang minta namanya dirahasiakan saat dihubungi via telepon.

"Itu Lapangan Bakti kan masih masuk wilayah Ba'lele. Nah, wilayah Ba'lele' itu kampungnya Bu Camat. Jadi dia merasa telah dipermalukan di kampungnya sendiri. Tadi saya lihat ramai komentar di media sosial, warga Ba'lele tidak terima Camat Rantepao dihina oleh bupati," pungkasnya.

Baca juga: Usai Viral, Ustaz Derry Sulaiman Batal Tampung Pengungsi Rohingya, Minta Maaf ke Warga Tasikmalaya

Baca juga: Viral Penumpang Tiba-tiba Ngamuk Paksa Sopir Bus Tabrakan di Jalan Tol, Ingin Celaka Bersama-sama

SOSOK Jeniaty Mundur dari Camat Rantepao

Adapun sosok Jeniaty Rike Ekawaty dilantik sebagai Camat Rantepao pada 15 November 2022 oleh Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang.

Jeniaty Rike Ekawaty ST MM merupakan alumni SMA 1 Nabire, Papua.

Ibunya bernama Alfrida Rassi, seorang pensiunan guru. Sedangkan ayahnya bernama (alm) Phiter Tangke Rombe, mantan Sekda Kabupaten Paniai, Papua.

Sosok Jeniaty tersebut dikenal sangat teliti dan baik.

Salah satu staff di Kecamatan Rantepao, Gerson, mengatakan bahwa Jeniaty merupakan sosok yang baik dan pengayom selama jadi Camat Rantepao.

"Beliau baik, tidak pernah marah di depan umum. Kalau kami ada salah, dia akan menegur dengan bijak, layaknya atasan ke bawahan," ucap Gerson kepada Tribun Toraja, Kamis (14/12/2023).

"Dalam pekerjaan, ibu sangat teliti dalam pekerjaan. Setiap tugas kami selesaikan bersama-sama," tambahnya.

Seorang warga Rantepao mengenal Jenny sebagai sosok yang baik dan pekerja keras, bahkan dekat dengan Ombas, sapaan Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang. Makanya, ia tidak menyangka Jenny mengambil langkah mengundurkan diri.

"Apa yang dilakukan ibu Jenny itu adalah hal yang luar biasa dan berani. Saya salut sama Beliau," katanya yang enggan disebutkan namanya.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved