Penemuan Mayat di Unpri
Penemuan Mayat di UNPRI Medan, Anggota DPRD Sumut Hendro: Penggunaan Kadaver Ada Etikanya
Hendro Susanto meminta agar pihak Rektorat UNPRI memberi penjelasan kepada publik secara terang benderang.
Kelima mayat itu adalah kadaver di Unpri Medan.
Sekadar diketahui kadaver merupakan mayat yang digunakan untuk kepentingan praktikum anatomi mahasiswa kedokteran.
Kata pihak Unpri Medan, mayat itu sudah ada untuk keperluan mata kuliah sejak 2005.
Tiga alumni Unpri memperkuat pernyataan kampus perihal keberadaan kadaver itu.
Ini sekaligus menegaskan tudingan bahwa kelima mayat itu korban pembunuhan.

Demikian disampaikan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto dalam kanal YouTube PRIMTV.
"Pertama dengan tegas dinyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan seperti yang diisukan di masyarakat," kata Susanto, Rabu (13/12/2023).
"Kedua UNPRI Medan memiliki fakultas kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar.
Salah satu lab adalah anatomi atau ilmu urai di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajar adalah cadaver, yaitu tubuh manusia yang diawetkan di laboratorium anatomi FK UNPRI."
"Terdapat lima karakter, 1 perempuan dan 4 laki-laki dan kadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu pada tahun 2005," lanjutnya.
Pernyataan ini sekaligus menjawab simpang-siur yang beredar di masyarakat tentang kelima mayat itu.
"Dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan," pungkasnya.
(cr14/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.