KTP Palsu

8 Imigran Rohingya Buat KTP Palsu di Medan, Bobby Nasution Janji akan Tindak Tegas ASN yang terlibat

Wali Kota Medan Bobby Nasution merespon soal adanya delapan orang imigran gelap asal Rohingya Bangladesh yang mengaku membuat KTP di Medan.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FLORES
Delapan imigran asal Bangladesh saat berada di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kelas II TPI Atambua. Menaggapi hal itu, Bobby Nasution mengatakan akan tindak tegas pihak ASN yang terlibat. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution merespon soal adanya delapan orang imigran gelap asal Rohingya Bangladesh yang mengaku membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kota Medan.

Menurut Bobby Nasution, ia sudah mengingatkan petugas Disdukcapil, Camat dan Lurah untuk tidak bermain dalam pengurusan KTP.

Dijelaskan Bobby Nasution, sejauh ini sudah banyak ditemukannya beberapa kasus pemalsuan data dalam pengurusan KTP di Kota Medan.

"Saya sudah sampaikan bahkan pada saat pelantikan terakhir yang di dalamnya ada Disdukcapil, dari pihak Kecamatan dan Kelurahan tolong untuk data diri khususnya KTP jangan dimainkan," ucapnya.

Diterangkannya, beberapa kasus yang pernah ditemukan pemalsuan data dan KTP agar bisa bekerja di Luar Negeri, Berobat dan lain-lain.

"Karena hari ini juga banyak yang mau contoh buat KTP untuk berobat ada beberapa kasus. Ada juga yang kemarin yang kita temukan agar bisa bekerja di luar negeri," jelasnya.

Untuk itu ditegaskan Bobby, apabila ada ASN yang terlibat dalam pemalsuan data maka akan ditindak tegas.

"Pokoknya siapapun aparatur negara Pemko Mesan yang terlibat dalam hal ini akan mendapatkan hukuman berat," tegasnya.

Diakui Bobby Nasution, untuk permasalahan banyak warga bukan asal Sumut yang tinggal di Kota Medan dibenarkannya.

Hanya saja untuk pemulangan warga asing, dikatakan Bobby Nasution bukan menjadi kewenangan pihaknya.

"Saya selalu sampaikan dengan pihak UNHCR, Namun kadang-kadang untuk berkomunikasi juga dengan pihak mereka sangat sulit," ucapnya.

Menurut Bobby, untuk bertemu dengan pihak UNHCR juga sangat sulit.

"Ini mohon maaf ya untuk bertemu dengan pihak UHNCR juga sangat sulit. Berapa kali kita tahu pengungsi datang ke Pemko Medan. Dan itu selalu saya sampaikan bukan hak Wali Kota untuk menempatkan ke negara ke tiga," jelasnya.

Bahkan dikatakan Bobby, saat ini kantor UHNCR di Kota Medan dirinya mengaku tidak tahu.

"Untuk komunikasi sulit bahkan kantor UHNCR di Medan saja kita tidak tahu. Kita di Sumut ini tidak tahu kantor UHNCR di Sumut ini di mana," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved