Penemuan Mayat di UNPRI

DUDUK PERKARA 6 Mahasiswa Unpri Dicari Polisi Bilang Boneka Bukan Mayat, CCTV hingga TKP Dibersihkan

Kamera CCTV sempat merekam dua boks warna biru dibawa mengggunakan pick-up keluar dari kampus Unpri . . .

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi 

"Ini kita sedang cari tahu siapa yang bikin video," sebutnya.

Ia menjelaskan, munculnya video klarifikasi tersebut malah membikin kegaduhan di tengah masyarakat setelah dugaan adanya mayat di lantai 9 kampus mewah itu.

"Justru video itu yang bikin pertanyaan-pertanyaan di masyarakat. Jadi kita mau minta klarifikasi dari mereka," ucapnya.

Fathir juga meminta kepada seluruh pihak agar kooperatif kepada pihak kepolisian, agar kasus tersebut bisa segera terungkap.

"Kami harap semua pihak kooperatif. Kita harap yang di dalam video itu juga kooperatif, justru munculnya video itu banyak pertanyaan di masyarakat, itu harus kita jawab," ujarnya.

Sebelumnya di tengah penyelidikan pihak kepolisian, beredar sebuah rekaman video soal klarifikasi dugaan penemuan dua mayat di lantai 9, Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.

Amatan tribun-medan, dari video yang diunggah melalui akun Tiktok bernama @yuhuyy_09, pada Selasa (12/12/2023).

Di dalam video yes tampak ada enam orang pria yang mengaku sebagai mahasiswa Unpri.

Baca juga: Malam-malam Terjadi Gempa di Tegal dan Brebes 4,5 Magnitudo, Warga Panik Keluar Rumah

Salah seorang pria yang berdiri ditengah, mewakilkan teman-temannya memberikan pernyataan di depan kamera.

"Melalui video klarifikasi ini, kami mahasiswa Unpri menyatakan bahwasanya kami memohon maaf sebesar-besarnya atas penyebaran video yang tampak teman saya Heryanto," katanya di dalam unggahan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa, rekaman video yang memperlihatkan dugaan adanya jenazah di dalam bak air tersebut merupakan hoaks.

Katanya, isi di dalam bak air tersebut merupakan boneka dan bukan mayat manusia.

"Properti di dalam video tersebut merupakan manikin ataupun boneka bukan mayat. Video yang beredar merupakan hoaks, dan telah membuat keresahan dari banyak pihak beberapa waktu lalu," sebutnya.

Lebih lanjut, dia juga meminta maaf jika telah menyebarkan video tersebut yang membuat kehebohan di tengah masyarakat.

"Demikian pernyataan dan klarifikasi ini kami buat dengan sadar tanpa paksaan sebagai bentuk penyesalan terhadap tindakan yang kami lakukan," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved