LPKA Medan Berkolaborasi dengan Yayasan Dizighui Medan Mengajari Anak Binaan Terima Kegagalan

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Medan berkomitmen untuk mengajar anak binaan untuk menerima kegagalan

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Medan berkomitmen untuk mengajar anak binaan untuk menerima kegagalan. Sehingga bisa lapang dada dan semakin semangat berjuang. 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN- Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Medan berkomitmen untuk mengajar anak binaan untuk menerima kegagalan.

Hal ini disampaikan, Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi.

"Upaya yang dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan Yayasan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia, Dizighui Medan. Penerimaan anak terhadap kegagalan terkadang membuat anak binaan merasa buruk," ujarnya kepada media, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: LPKA Medan Rapat Bersama PLN, Dipastikan Pasokan Listrik Aman saat Natal dan Tahun Baru 2024

 

Menurutnya, penerimaan kegagalan dan berdamai dengan tujuan yang belum tercapai memang tidak mudah.

Sebab, tiap orang memiliki proses dan waktu yang berbeda-beda dalam menghadapi kegagalan.

"Gagal itu menyedihkan, mengecewakan, kadang memalukan. Merasakan perasaan itu sangat tidak nyaman. Itu adalah wajar," katanya.

Ia menambahkan, tidak sedikit orangtua bersedia memperjuangkan anak sedemikian rupa agar tidak mengalami kegagalan.

Akan tetapi, biasanya orangtua protektif atau kebalikannya meninggalkan anakyang terpuruk akibat gagal.

"Tanpa sadar menekan psikologis anak binaan tersebut," ujarnya.

Sedangkan, Erina Wongso, Ketua Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia, Dizighui Medan menyampaikan, kegagalan justru bermanfaat untuk anak binaan.

"Belajar menghadapi kegagalan dapat membantu mereka mengemban karakteristik utama. Mereka perlu berbagai hal untuk mencapai keberhasilan pada masa depan," katanya.

Lebih lanjut ia bilang keterampilan mengatasi masalah, kontrol emosi, pemikiran kreatif. Dan, mengembangkan kemampuan anak untuk berkolaborasi.

Baca juga: 30 Anak Binaan LPKA Medan Mengikuti UAS, Kepala LPKA: Jujur saat Ujian

 

"orangtua lebih banyak melihat kegagalan sebagai sumber rasa sakit bagi anak mereka. Jadi alih-alih kesempatan baginya untuk mengatakan aku bisa mengatasi ini karena aku kuat," ujarnya.

Adapun manfaat lain yang bisa diperoleh anak binaan harus bisa belajar menerima kegagalan.

Sehingga membuat anak binaan berlapang dada sekaligus memahami dunia ini tidak berjalan mulus sesuai keinginan.

"Masih banyak cara untuk kembali kejalan yang benar," ungkapnya.

(*)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved