News Video

Sepuluh Tahun Jadi Anggota DPRD Sumut, Jangan Ada Masyarakat Sakit dan Tidak Terlayani dan Terobati

Brilian Moktar merupakan politisi senior PDI Perjuangan dari suku Tionghoa. Ia juga merupakan Ketua Walubi Sumut.

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Brilian Moktar merupakan politisi senior PDI Perjuangan dari suku Tionghoa. Ia juga merupakan Ketua Walubi Sumut.

"Saya balik lagi ke DPRD Sumut tidak apa apa. Saya kader partai, ikut perintah partai. Kalau memang akan dilihat kinerjanya, saya sudah pernah 10 tahun jadi anggota DPRD Sumut," katanya.

Ia mengklaim, selama ini banyak melakukan kegiatan sosial dengan tujuan agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan dengan baik. Seperti akses pelayanan kesehatan.

"Prinsipnya jangan sampai ada masyarakat yang sakit tidak terlayani dan terobati. Dan, pencegahan bagaimaan masyarakt tidak sakit," ujarnya.

Abang berjuang menjadi caleg DPR RI dapil Sumut-1 dari PDIP. Tapi malah kembali jadi anggota DPRD Sumut, kok bisa, cemana ceritanya? Tanya Jefri Susetio.

"Belum dapat DPR RI. Belum nasibnya karena garis tangan belum dapat. Tapi Deliserdang ini luas, ada desa, ada perkebunan. Dan, Deliserdang ini tidak ditata dengan baik," ujarnya menjawab pertanyaan tersebut.

Menurutnya, penyebaran penduduk di Deliserdang tidak dikelola dengan baik sesuai dengan potensi kecamatan. Ia kemudian mencontohkan Kecamatan STM Hulu wilayahnya sangat luas berbatasan dengan Simalungun hanya berpenduduk 18 ribu orang.

"Terus STM Hilir penduduknya lebih kurang 15 ribu dengan wilayah besar. Jalan jalan kecamatan kecil, angka kecelakaan pasti tinggi karena truk-truk sawit banyak melintas," katanya.

Lebih lanjut ia bilang sudah keliling pada 21 kecamatan di Deliserdang. Sehingga wilayah Deliserdang itu sangat luas yang berbatasan dengan sejumlah kabupaten/kota.

Seperti Kota Medan, Simalungun, Binjai, Karo dan Serdangbedagai. Jadi Deliserdang sangat potensial.

"Kalau dipisah jadi dua sampai empat kabupaten lagi sangat memungkinkan. Kalau dilihat bupati dan dewan mau kembangkan wilayah itu tidak ada apa-apanya kabupaten lain di Sumut," ujarnya.

Tidak hanya itu, demi menjadi caleg Dapil 1 DPR RI, ia terus mengejar sampai ke tingkat pusat. Namun, keinginannya masih tertunda.

"Aku memang mendaftar sebagai caleg DPR RI. Dan, aku kejar terus. Kalau di partai pendidikan sudah selesai. Mulai madya sampai TOT sudah selesai. Tinggal satu lagi belum dijalani yakni pendidikan untuk kepala daerah. Mungkin ada incumbent yang takut samaku. Kalau aku main takut. Ya mungkin begitulah," ungkapnya.

(*/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved