Palak Pedagang untuk Beli Miras
KRONOLOGI Preman Ngamuk Minta Jatah ke Pedagang Wahidin, Polisi di Mana? Warganet Geram: Borgol aja
Beginilah kronologi preman di Jalan Wahidin Medan ngamuk menyasar pedagang rumah makan hingga terjadi keributan
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Beginilah kronologi preman di Jalan Wahidin Medan ngamuk menyasar pedagang rumah makan hingga terjadi keributan.
Sebelumnya kabar keributan preman dengan pedangan ini viral di media sosial.
Pengakuan pedagang, para preman bukan saja sering berbuat onar tapi juga rutin mengutip 'jatah' semacam uang pungli.
Sampai akhirnya kekesalan pedangan ini meluap.
Seorang pedagang berinisial D, menceritakan awal kronologi peristiwa tersebut.
Baca juga: VIRAL Kelakuan Suami Pesta Mesum dengan Wanita Terekam CCTV, Istri Sibuk Rawat Anak ke RS
Preman bernama Doli Siregar itu memang sudah terkenal di kawasan itu sering melakukan pungutan liar kepada para pedagang.
Baca juga: Baru Resmi Menjabat, Kapolrestabes Blak-blakan Perlu Sosok Batman Tumpas Maraknya Kejahatan di Medan
Ia mengaku, sejak dirinya berjualan setahun yang lalu preman tersebut selalu mengutip pungutan liar sebanyak Rp 150 ribu tiap bulannya di lapak jualannya.
Katanya, modus pelaku ini melakukan pungutan liar dengan dalih untuk uang keamanan di berjualan.

"Kalau kami dimintai uang Rp 150 perbulan awalnya, di awal bulan November tahun 2022. Ada kwatansi nya," kata D kepada Tribun Medan, Selasa (19/12/2023).
Dia menyampaikan, saat ini dirinya sudah tidak pernah lagi memberikan uang kepada pelaku, lantaran tidak merasa tertipu dengan ulah preman tersebut.
Baca juga: Baru Resmi Menjabat, Kapolrestabes Blak-blakan Perlu Sosok Batman Tumpas Maraknya Kejahatan di Medan
.
"Awal buka dagangan di sini namanya saya pingin aman jadi saya kasih. Terus lama kelamaan, kok nggak betul jadi bulan 6 kemarin nggak saya kasih lagi," sebutnya.
"Waktu itu sempat ribut juga, tapi saya lawan. Ancamannya kalau nggak ngasih nggak di kasih jualan di sini, padahal apa hak dia kan," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia pun berharap kepada pihak kepolisian agar bisa menertibkan aksi pungutan liar yang dilakukan oleh pelaku dan memberikan rasa aman kepada para pedagang yang berjualan di sana.
"Harapan kita semoga polisi bisa menangkap preman itu, biar kita aman cari makan di sini," ucapnya.
Terkait keresahan pedagang, tribun-medan sudah mengkonfirmasi Kapolsek Medan Timur Kompol Rona Tambunan, namun hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Rona belum memberikan keterangan.
Sebelumnya, Seorang pedagang terlibat keributan dengan preman, lantaran menolak memberikan uang keamanan.
Keributan ini pun sempat terekam kamera pengawas CCTV dan beredar di media sosial.
Amatan Tribun Medan, preman tersebut terlibat saling dorong dan nyaris baku hantam di tempat usahanya milik korban.
Beberapa orang juga terlihat mencoba memisahkan keduanya, agar berkelahi.
Informasi yang diperoleh, preman ini datang ke tempat usaha korban meminta uang untuk membeli minimum keras.
Menurut Rudi salah seorang warga, kejadian ini terjadi di sebuah warung makan yang terletak di Jalan Wahidin, Kota Medan, pada Minggu (17/12/2023) kemarin.
Ia menjelaskan, keributan tersebut terjadi lantaran preman tersebut datang ke rumah makan itu untuk meminta uang keamanan sebanyak Rp 50 ribu.
Namun, pemilik warung makan menolak untuk memberikannya sehingga terjadi keributan.
"Kejadiannya Minggu malam. Dia sering minta uang, sama kami juga sering ngutip-ngutip," kata Rudi kepada Tribun-medan, Selasa (19/12/2023).
Katanya, pelaku ini memang cukup meresahkan warga di sekitaran lantaran sering melakukan pungutan liar dengan dalih uang keamanan.
"Sama saya pertama dia minta Rp 50 ribu, beberapa kali saya kasih Rp 20 ribu diambil juga, tiap rumah di kutip perbulan sama dia," sebutnya.
Rudi menuturkan, para warga khususnya pedagang di sana ketakutan lantaran selalu diancam oleh preman tersebut.
"Kalau nggak di kasih dia ngancam-ngancam, maki-maki. Saya takutnya kalau nggak dikasih gembok di congkel dan di rusak," ucapnya.
Lebih lanjut, ia dan pedagang lainnya berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Sudah cukup meresahkan, kalau bisa amanlah, kita udah kena pajak pembangunan dikutip uang lagi," ujarnya.
Terkait kejadian itu, tribun-medan masih berupaya mengkonfirmasi pihak kepolisian.
Polisi, Borgol aja !
Sebelumnya, Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan keributan antar seorang preman dan pemilik warung.
Keributan antar preman dan pemilik warung terjadi di Jalan Wahidin, Kota Medan, pada Minggu (17/12/2023).
Keributan tersebut bermula saat preman tersebut datang meminta uang untuk membeli miras.
Awalnya pemilik warung memberi uang sebesar 20 ribu, namun preman tersebut ngotot meminta uang 50 ribu.
Tak hanya memalak, preman tersebut juga sempat mengancam pemilik warung dan juga karyawan yang berada di lokasi.
Keributan antar preman dan pemilik warung tersebut terekam CCTV dan kini rekaman itu viral setelah diunggah akun Instagram @l_love_indo.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak preman yang mengenakan kaos berwarna hitam datang ke warung.
Diketahui, preman tersebut datang untuk meminta uang yang digunakan untuk membeli miras.
Dalam video tersebut tampak terjadi keributan antar preman dan pemilik warung yang mengenakan jaket berwarna hitam.
Tampak terjadi aksi dorong mendorong antar preman dan pemilik warung tersebut.
Beruntung saat itu ada karyawan warung yang menghentikan pertikaian antara preman dan pemilik warung itu.
Dalam keterangan unggahan Instagram @l_love_indo disebutkan bahwa pemilik warung setuju akan memberi uang sebesar yang diminta oleh preman tersebut yakni 50 ribu.
Namun setelah itu, preman tersebut sempat mengeluarkan kata-kata ancaman yang membuat pemilik warung tersulut emosi sehingga terjadi keributan.
“Preman terkuat tersebut datang meminta uang untuk membeli miras.. Dikasih 20rb gak mau terima dan marah⊃2;.. Meminta dikasih 50rb. Dan kami merasa disetujui..
Lalu si preman tersebut melangkah untuk pergi sambil mengeluarkan kata⊃2; ancaman.. Mendengar seperti itu saya pun merasa terancam,” tulis pemilik akun Instagram @l_love_indo.
Melalui unggahan itu, pemilik akun berharap agar pihak berwajib segera menindaklanjuti aksi premanisme tersebut demi keamanan dan kenyamanan warungnya setelah kejadian itu.
“Dari kejadian tersebut kami semua merasa tidak aman atas kejadian tersebut..
Mohon kepada pihak kepolisian menyampaikan manusia⊃2; seperti ini,” sambungnya.
Kini video yang memperlihatkan keributan antar pemilik warung dan preman itu beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @beritakotamedan.
Kini unggahan itu ramai oleh komentar-komentar warganet.
“Borgol aja masok ke gudang sekap 30 hari ga usah kasih makan gtu aja sistem nya kalo ada yg dtg ke toko2 buat pungli kalo 2 org dtg 2⊃2; nya sekap langsung langsung lakban mulut nya..,” tulis @rycko_la02.
“Kadang pengemis2 kek gini jam diinjek2. Kl ga makin jadi2,apa pulak minta duit . Kerja kagak mau,goyang titit z karyawan. Memang benar bangsat miskin ni preman,” tulis @erni.cuaca.cuaca.
“Kek mana lah , Para penegak hukum medan ud ga bisa kita bilang lagi Cuma matrai 10k , ud lepas Bingung kita,” tulis @garasi_fachrymedan.
Baca juga: Daftar Hari Libur Nasional 2024, Jumlah Cuti Bersama 10 Hari, Download Kalender 2024
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Lubuk Pakam Satu Keluarga, 4 Orang Tewas dan 3 Luka-Luka
(cr11/cr31/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.