Penembakan Brutal

SADIS Orangtua Sendiri Tewas Ditembak Mati, Tubuh Pelaku Ditemukan tak Bernyawa Usai Bunuh 14 Orang

Mengerikan aksi seorang mahasiswa Charles University di Praha menembak dan membunuh 14 orang serta melukai 25 lainnya,

Editor: Salomo Tarigan
Kolase The Times/NY
Wajah David Kozak, pelaku pembunuhan sadis, 14 orang tewas ditembak 

Satu jam kemudian, pasukan polisi lain menerobos masuk dan kemudian menempatkan kami di lantai, menggeledah kami sebentar lalu dievakuasi dari gedung.”

Tembakan Mengerikan

Turis asal Amerika Serika Hannah Mallicoat mengatakan kepada BBC bahwa dia dan keluarganya berada di Jan Palach Square saat serangan terjadi.

“Kerumunan orang sedang menyeberang jalan ketika tembakan pertama terjadi.

Saya pikir itu seperti petasan atau suara mobil yang menjadi bumerang sampai saya mendengar tembakan kedua dan orang-orang mulai berlarian,” katanya.

"Saya melihat sebutir peluru menghantam tanah di sisi lain alun-alun sekitar 30 kaki (9 m) jauhnya sebelum masuk ke dalam toko.

Seluruh area diblokir dan puluhan mobil polisi dan ambulans menuju ke universitas."

Warga Inggris Joe Hyland, 18, mengatakan kepada BBC bahwa dia mendengar empat suara tembakan.

"Semua orang berlari dan berlari mencari perlindungan. Lutut saya sakit, saya menggunakan tongkat penyangga. Jadi saya tertatih-tatih secepat mungkin," tambah Mr Hyland, yang sedang dalam liburan pertamanya bersama teman-temannya.

"Kami naik metro dan turun ke sana karena kami pikir itu paling aman."

Pesan misterius lewat email

Mahasiswa Universitas Charles mengatakan mereka telah membarikade diri mereka sendiri di ruang kelas.

“Saat ini terjebak di dalam ruang kelas saya di Praha,” Jakob Weizman, seorang mahasiswa di Universitas Charles, menulis di X (sebelumnya Twitter) saat kejadian tersebut terungkap.

"Mengunci pintu sebelum penembak mencoba membukanya."

Ada informasi sebuah email kepada staf di fakultas seni, yang isinya memperingatkan staf tentang penembakan tersebut.

"Diam, jangan kemana-mana, kalau di kantor kunci dan letakkan furnitur di depan pintu, matikan lampu," demikian bunyi email tersebut.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dia "terkejut dengan kekerasan yang tidak masuk akal ini".

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved