Berita Viral
MOTIF Dua Besan Saling Tikam hingga Tewas Saat Pertunangan Anak di Sumsel
Inilah motif dua besan saling tikam hingga tewas di Musi Rawas, Sumatera Selatan saat anaknya hendak bertunangan
TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah motif dua besan saling tikam di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Adapun dua besan di Musi Rawas saling tikam saat kedua anaknya hendak bertunangan.
Acara pertunangan pun berakhir menjadi dua saat dua besan tersebut berseteru hingga berujung maut.
Terkini terkuak motif dua besan tersebut saling tikam.
Camat Muara Beliti Musi Rawas, Supriyadi menuturkan dua besan yang berseteru hingga berujung maut di Kabupaten Musi Rawas (Mura), ternyata sudah lama berseteru dan tak akur.
Selisih paham antar kedua besan yakni ketika korban dan pelaku akan jadi besan atau sejak anak keduanya baik anak korban maupun anak pelaku hendak bertunangan.
"Sebenarnya permasalahan sudah lama, pada waktu anak keduanya hendak bertunangan."
"Kami juga ikut, waktu mau pertunangan," kata Camat Muara Beliti Musi Rawas Supriyadi dilansir Tribun-Medan.com, Minggu (24/12/2023).
Saat itu, sebenarnya anak perempuan korban belum cukup umur untuk menikah.
Tapi karena sesuatu hal maka harus dilakukan pertunangan.
"Nah, waktu pertunangan itu sudah ada selisih paham antar korban dan pelaku. Belum ketemu kesepakatan, hingga waktu pernikahan terhambat," jelas Camat.

Sebab, jika dibawah umur, maka harus ada surat keterangan dari Pengadilan Agama.
Namun, ternyata pihak pelaku ini seolah tidak bertanggungjawab penuh.
Sehingga jalan keluarnya, anak mereka harus menikah di bawah tangan atau nikah siri.
Bahkan, saat persedekahan anaknya, hanya pihak korban yang ada di atas pelaminan.
Sedangkan, keluarga pelaku tidak datang.
"Waktu hajatan, kami juga sedih karena hanya pihak keluarga korban yang duduk di atas pelaminan," ungkap Camat.
Camat juga mengaku, untuk sosok korban Herman alias Manda, adalah sosok yang baik, dan ramah dengan tetangga.
"Korban ini kesehariannya sebagai buruh tani, jadi pagi berangkat kerja kemudian sore pulang. Seperti itu, setiap harinya," ucap Camat.
Sementara pelaku, sebenarnya adalah warga pendatang yang awalnya warga Kecamatan Jayaloka, kemudian menetap di RT.03 Kelurahan Pasar Muara Beliti Kecamatan Muara Beliti.
"Pelaku ini kesehariannya jualan, dia orangnya kurang bergaul dengan masyarakat," tegas Camat.
Terlepas dari itu, berdasarkan informasi bahwa pelaku sampai saat ini belum menyerahkan diri.
Untuk itu, diharapkan kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kami terus berupaya, melakukan pendekatan ke pihak keluarga, pihak kepolisian juga terus mencari pelaku. Harapannya, serahkan diri ke petugas, pertanggung jawabkan apa yang sudah diperbuat," tutupnya.
Baca juga: SOSOK Abigail Manurung Mahasiswi UGM Bercyandya’ Dihujat Imbas Raih Piala Trending Awards 2023
Baca juga: Disentil Gibran Ikut Potong Tumpeng di IKN, Cak Imin:Dulu Kita Dukung Berharap Investasi Besar Masuk
Kronologi
Sebelumnya, korban Herman alias Manda (47) warga RT.03 Kelurahan Pasar Muara Beliti, meninggal ditangan besannya sendiri yakni Masuri (54) dan SRA alias Ro, yang juga warga RT.03 Kelurahan Pasar Muara Beliti Kecamatan Muara Beliti.
Kapolres Musi Rawas, AKBP Danu Agus Purnomo melalui Kasi Humas, Iptu Herdiansyah menuturkan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (23/12/2023) pagi sekira pukul 10.00 Wib, di rumah korban di RT.03 Kelurahan Pasar Muara Beliti Kecamatan Muara Beliti.
Peristiwa berdarah tersebut terjadi, bermula saat pelaku SRA alias Ro (menantu korban) bersama ayuknya datang ke rumah mertuanya untuk membawa anaknya yang baru berumur 6 hari ke rumah orang tuanya.
Karena lanjut Kasi Humas, orang tuanya alias besan korban mau melihat bayi tersebut.
Namun, Herman alias Manda sang ayah mertua melarang Ro membawanya karena anaknya tersebut belum berumur seminggu.
Lalu, Ro emosi dan langsung memukul dan menendang korban, korban yang tak terima pun langsung mencabut pisau dan menusuk korban di bagian rusuk kiri.
Setelah itu masih kata Kasi Humas, Ro pulang ke rumah orang tuanya dan melaporkan kejadian yang dialaminya kepada ayahnya yakni Masuri.
Kemudian, sekira pukul 10.00 Wib, Masuri datang sendirian ke rumah korban dan menemui korban Herman alias Manda.
Baca juga: BERITA AC Milan: Stefano Pioli Diambang Pemecatan, Abate Ditunjuk Jadi Deputi, Ada Peran Ibra
Baca juga: TEGAS! KPU Ambil Langkah Soal Gibran Kembali ‘Kompori’ Pendukung di Debat Cawapres
Tiba-tiba Masuri mencabut pisau dan langsung menusuk korban.
"Pisau itu diarahkan pelaku ke arah perut dan leher korban, hingga korban meninggal dunia di lokasi kejadian, setelah itu pelaku langsung kabur," jelas Kasi Humas.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka tusuk di bagian perut sebelah kanan hingga usus terbuyar dan luka tusuk di pangkal leher bagian kiri.
Ditambahkan Kasi Humas, untuk motif sementara, Rizchi aliaz Riko (mantu korban), emosi karena korban melarangnya membawa anaknya yang baru berumur 6 hari ke rumah orangtuanya.
"Pelaku Masuri (ayah Riko) emosi karena melihat anaknya terluka akibat ditusuk korban," ungkap Kasi Humas.
Lebih lanjut Kasi Humas, dari kejadian tersebut, petugas mengamankan beberapa barang bukti (BB) seperti 1 bilah senjata tajam jenis pisau, 1 buah sarung pisau dan 1 unit Handphone jenis Redmi.
(*/Tribun Medan.com)
Baca juga: PEKERJAAN Arya Khan Suami Baru Pinkan Mambo, Duda Anak 1 yang Beri Mahar Rp100 Ribu
Baca juga: Disentil Gibran Ikut Potong Tumpeng di IKN, Cak Imin:Dulu Kita Dukung Berharap Investasi Besar Masuk
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.