TRIBUN-MEDAN.COM,- Mayjen TNI Tandyo Budi Revita resmi menjabat sebagai Panglima Kodam IV/Diponegoro.

Penunjukan Mayjen TNI Tandyo Budi Revita sebagai Pangdam IV/Diponegoro ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1470/XII/2023 tentang Pemberhentian dari dan pengangkatan jabatan di lingkungan TNI, tanggal 18 Desember 2023.

Dalam menapaki kariernya, Tandyo Budi Revita sempat menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Kabadiklat Kemhan), sebelum akhirnya menjadi Pangdam IV/Diponegoro.

Baca juga: Profil Hengki Haryadi, Polisi yang Perangi Preman Kini Sandang Bintang Satu

Profil Mayjen Tandyo Budi Revita

Tandyo Budi Revita lahir di Surakata pada 21 Februari 1969.

Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1991.

Mayjen Tandyo pun menempuh deretan pendidikan militer seperti Sesarcabif, Dik Para, Seskoad, Susdanyon, hingga Lemhanas RI.

Selain itu, deretan jabatan strategis di TNI AD pun pernah diembannya.

Baca juga: Profil Irjen Karyoto, Kapolda Metro Jaya yang Dituding Ancam Pimpinan KPK

Dia pun pernah menjabat sebagai Dan Tim husus Combat Intelligence (CI Yonif Linud 330/Tri Dharma pada tahun 1995.

Selain itu, Tandyo juga sempat mengemban jabatan sebagai Danbrigif Linud 17/Kujang I selama setahun dari 2011-2012.

Kariernya semakin menanjak ketika dirinya ditunjuk menjadi Danrem 142/Taroada Tarogau pada tahun 2016.

Setahun berselang, Tandyo pun mengemban sebagai Paban III/Sopsad.

Baca juga: Profil Faisol Izuddin Karimi, Mantan Pengawal Jokowi Kini Jadi Jenderal Termuda

Kemudian, dia bertugas di Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan jabatan mentereng lainnya seperti Dir Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan (2018) dan Dirrah Komhan Ditjen Strategis Kemhan setahun setelahnya.

Adapun jabatan terakhir sebelum dirinya ditunjuk sebagai Pangdam IV/Diponegoro yaitu Kabadiklat Kemhan yang diembannya sejak tahun 2021.

Harta Kekayaan Mayjen Tandyo

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK untuk periodik 2022, Mayjen Tandyo sebenarnya memiliki total harta Rp 4,8 miliar.

Namun, lantaran memiliki utang sebesar Rp 1 miliar, total kekayaan bersih menjadi Rp 3,8 miliar.