Kesehatan
Dampak Minum Alkohol Bagi Kesehatan, dan Bahayanya Miras Oplosan
Saat ini tengah heboh mengenai 3 anggota band di Surabaya tewas usai minum miras oplosan. Lantas, apa sih dampak alkohol dan miras oplosan bagi tubuh?
TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa hari terakhir, ramai pemberitaan tentang tewasnya tiga anggota grup band usai menenggak alkohol atau miras oplosan.
Informasi menyebutkan, tiga anggota grup band yang tewas minum miras oplosan itu baru saja manggung di Crouze Lounge Bar, Vasa Hotel, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (22/12/2023) hingga Sabtu (23/12/2023) dini hari.
Usai menenggak alkohol atau miras oplosan tersebut, tiga orang anggota band yakni Indro Purnomo (sound engineeringg), William Raffly (drummer) dan Reza (pemain saxophone) meninggal dunia.
Anggota lainnya merasakan tubuh serasa panas dan terbakar.
Karena sudah banyak kasus miras oplosan yang memakan korban jiwa, berikut kami ulas dampak alkohol dan miras oplosan bagi kesehatan.
Dikutip dari TribunJogja, Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati Apt mengatakan, di Indonesia minuman beralkohol ada 3 golongan, A, B, dan C.
Yang tertinggi kadarnya adalah C.
Minuman keras golongan C adalah minuman yang memiliki kadar alkohol paling tinggi yang boleh dikonsumsi.
Kadar alkohol dari minuman keras golongan C sebesar 20 persen – 45 persen.
Jenis minuman yang termasuk dalam minuman keras golongan C adalah Whisky/Whiskies, Rum, Gin,Geneva, Vodka.
Jumlah minuman alkohol yang boleh diminum berbeda-beda, tergantung dari golongannya.
Untuk golongan C maksimal 30 mL per hari.
"Jadi kalau cuma etanol, asal mengikuti dosis yang dibolehkan, belum akan mematikan. Paling mabuk. Matinya karena berkelahi atau kecelakaan. Kalau digunakan secara kronis (terus menerus), livernya yang kena. Lama-lama mati juga. Tapi tidak langsung," kata Zullies.
"Yang bikin mati itu kalau dicampur bahan berbahaya, obat, atau apapun, dalam dosis melebihi batas amannya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widyantara mengatakan, dampak konsumsi miras dapat merusak organ tubuh, mengganggu susunan saraf pusat, hingga berujung pada kematian.
Kemudian, dampak konsumsi miras tidak hanya dirasakan oleh orang yang mengkonsumsi miras itu saja, tetapi juga bisa dirasakan oleh masyarakat di sekitarnya.
"Karena, orang dalam kondisi mabuk itu punya emosi yang tidak stabil dan bisa membahayakan orang lain. Apalagi kita sudah sering mendengar terkait tindakan-tindakan kriminal yang banyak dilakukan oleh orang dalam situasi mabuk," katanya kepada awak media di kantor dinasnya, Senin (9/10/2023).
Pihaknya turut menyinggung mengenai miras oplosan.
Di mana, miras oplosan dinilai lebih berbahaya dari pada miras buatan pabrik.
Karena, menurut Agus, miras oplosan itu dibuat menggunakan bukan alkohol yang diproduksi untuk minuman.
Tapi sering dibuat menggunakan alkohol murni yang sebenernya itu merupakan disinfektan kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain dan dikonsumsi.
"Itu kan menjadi berbahaya. Karena kan alkohol murni yang menjadi disinfektan itu bukan produk makanan dan minuman. Sehingga sangat berbahaya (untuk tubuh)," jelas Agus.
Agus turut menilai bahwa miras oplosan memiliki kadar alkohol yang tinggi yang kemudian juga dapat menyebabkan cacat saraf hingga kematian.
"Sehingga, kami imbau kepada masyarakat, jangan hanya memilih jenis miras untuk dikonsumsi. Tapi, sebisa mungkin jangan konsumsi miras. Apalagi mengkonsumi miras oplosan. Sebisa mungkin semua itu jangan dilakukan," tandas Agus.
Dilansir dari WebMd, ada beberapa efek yang timbul setelah seseorang meminum alkohol. Beberapa efek tersebut adalah:
1. Langsung ke Kepala
Pada 30 detik pertama setelah seseorang menenggak alkohol, minuman ini langsung masuk ke otak.
Minuman ini memperlambat bahan kimia dan jalur yang digunakan sel otak untuk mengirim pesan. Inilah yang mengubah suasana hati, memperlambat reflek, dan menghilangkan keseimbangan seseorang.
Selain itu, karena langsung menuju ke otak, alkohol membuat seseorang tak bisa berpikir jernih atau tak bisa mengingat sesuatu.
2. Penyusutan Otak
Bagi orang yang punya kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak dan waktu yang lama, miras bisa mempengaruhi kinerja otak.
Salah satunya adalah karena sel-sel otak berubah menjadi lebih kecil setelah minum alkohol.
Hal ini nantinya juga akan berdampak pada kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat sesuatu.
Ditambah lagi, ini juga bisa membuat seseorang sulit menjaga suhu tubuh dan mengontrol gerakan. Itulah mengapa setelah minum alkohol orang berjalan sempoyongan.
3. Tertidur
Sekilas, mungkin, alkohol membantu orang lebih cepat tidur.
Sayangnya, tidur yang dilakukan kurang berkualitas karena tak nyenyak.
Alasannya, tubuh akan memproses alkohol sepanjang malam.
Ini berakibat seseorang terbangun dengan rasa pusing atau berputar.
4. Asam Lambung
Untuk diketahui, miras akan mengiritasi lapisan perut seseorang dan membuat kenaikan cairan lambung.
Ketika penuh dengan asam lambung dan alkohol dalam perut seseorang, maka ia akan mual dan mutah.
Jika hal ini dilakukan terus menerus, maka kemungkinan besar bisa menyebabkan luka yang disebut tukak lambung.
Selain itu, cairan lambung yang tinggi sering kali menyababkan seseorang tak merasa lapar.
Inilah kenapa orang dengan kebiasaan minum alkohol sering tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
5. Diare dan Rasa Terbakar
Alkohol juga mempengaruhi kinerja usus kecil dan usus besar.
Salah satunya, alkohol membuat sistem pencernaan bekerja dengan cepat.
Akibatnya, diare dan perasaan terbakar pada perut dan ulu hati sering terjadi.
Apalagi, alkohol melemaskan otot di sekitar usus yang membuat asam keluar dari kerongkongan.
6. Sering Kencing
Saat mengonsumsi alkohol, otak seseorang mengeluarkan hormon yang membuat ginjal mengeluarkan terlalu banyak urin.
Sayangnya, ketika mabuk, alkohol memberitahu otak untuk menunda kencing.
Akibatnya, seseorang lebih sering merasa ingin kencing.
Ini juga membuat orang yang mengonsumsi alkohol dehidrasi.
Jika terjadi selama bertahun-tahun, maka akan menimbulkan beban kerja ekstra dan efek racun pada ginjal.
7. Kerusakan Liver
Hampir semua orang yang mengonsumsi alkohol memiliki masalah pada liver mereka.
Seiring waktu, minuman keras membuat organ ini berlemak dan memungkinkan jaringan tebal terbentuk. Karenanya, aliran darah lebih terbatas, sehingga sel-sel hati tidak bisa mendapat apa yang mereka butuhkan.
8. Detak Jantung
Minuman keras bisa mencampuradukkan "sinyal listrik"pada jantung seseorang. Padahal, sinyal listrik tersebut menjaga detak jantung untuk tetap stabil.
Selain itu, karena menyebabkan otot-otot tubuh melemas, alkohol juga menyebabkan otot jantung mengendur dan meregang. Akibatnya, jantung seperti karet gelang tua yang kesulitan memompa darah.
9. Suhu Tubuh
Saat beberapa waktu pertama mengonsumsi alkohol, yang terasa mungkin hangat atau panas. Itu karena alkohol memperlebar pembuluh darah dan membuat lebih banyak aliran darah ke kulit.
Sayangnya, suhu hangat atau panas ini tidak bertahan lama dan menyebabkan suhu tubuh turun.
10. Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Tak banyak yang tahu bahwa alkohol menghentikan sistem kekebalan tubuh. Saat seseorang mengonsumsi alkohol, tubuh kesulitan membuat sel darah putih untuk melawan kuman.
Biasanya, 24 jam setelah menenggak alkohol orang lebih rentan terhadap penyakit.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Mengenal Sekretom dan Manfaatnya Bagi Tubuh Manusia, Waspadai Medis Ilegal |
![]() |
---|
Waspadai Blue Video Terhadap Anak, Ini Risiko yang Bisa Terjadi |
![]() |
---|
CEK FAKTA Soal Isu Vaksin HPV Bisa Picu Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli |
![]() |
---|
Ciri Anak Terpapar Cacing Gelang, Ini 7 Obat yang Bisa Mengatasi Infeksi Parasit |
![]() |
---|
Mengenal Cacing Gelang, Parasit yang Bisa Bertelur 100.000 Butir, Hidup di Usus Manusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.