Tribun Wiki
Sosok Lee Jae Myung, Pemimpin Oposisi Korea Selatan yang Ditikam saat Wawancara dengan Wartawan
Lee Jae Myung, pemimpin opisisi di Korea Selatan ditikam orang tak dikenal saat melakukan wawancara dengan wartawan
TRIBUN-MEDAN.COM,- Lee Jae Myung, pemimpin opisisi di Korea Selatan ditikam orang tak dikenal saat melakukan wawancara dengan wartawan di Pulau Gadeok, tak jauh dari Busan, Korsel, Selasa (2/1/2024) kemarin.
Kasus penikaman Lee Jae Myung ini pun sempat menghebohkan jagat maya, lantaran penusukan dilakukan tepat di depan kamera awak media.
Setelah ditikam, Lee Jae Myung roboh.
Ia terlihat kesakitan memegangi leher kirinya.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak Lee Jae Myung mulanya berjalan sambil memberikan keterangan.
Sejumlah wartawan kemudian mendekat, lalu menyorot wajah Lee Jae Myung menggunakan kamera.
Di tengah kerumunan itu, ada seorang laki-laki berusia sekitar 60-an tahun menyusup.
Laki-laki itu mendekati Lee Jae Myung, kemudian menikam leher politisi Korea Selatan tersebut menggunakan pisau.
Sebagaimana laporan Yonhap, kanto berita Korsel, pelaku menggunakan benda tajam sepanjang kira-kira 20 hingga 30 sentimeter.
Setelah kejadian, pelaku langsung dilumpuhkan dan ditangkap.
Sementara itu, Lee Jae Myung dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter.
Lantas, seperti apa sosok Lee Jae Myung ini? Berikut ini ulasan singkatnya.
Sosok Lee Jae Myung
Lee Jae Myung diketahui merupakan pemimpin oposisi yang berseberangan dengan pemimpin Korea Selatan yang tengah menjabat, Presiden Yoon Suk Yeol.
Lee Jae Myung lahir pada 13 Juni 1964 di Andong, Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan.
Dia lulus dari Universitas Chung-Ang di bidang hukum pada 1982.
Diberitakan media lokal Chosun, Lee Jae Myung awalnya merupakan pengacara hak asasi manusia dan aktivis sipil di negara tersebut.
Dia memulai karier politik dengan menjadi aktivis komunitas untuk Partai Demokrat Korea Selatan.
Lee lalu mencalonkan diri sebagai walikota Seongnam pada 2006 namun kalah.
Lee Jae Myung baru memenangkan pemilihan wali kota pada 2010 dan kembali terpilih untuk menjabat selama dua periode pada 2014.
Dikutip dari News Pim, Lee Jae Myung terpilih menjadi gubernur Provinsi Gyeonggi pada pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018.
Pada Agustus 2022, Lee Jae Myung ditetapkan sebagai pemimpin Partai Demokrat.
Dia lalu dipilih menjadi calon presiden dari Partai Demokrat pada pemilihan umum 2022.
Namun, Lee kalah saat melawan Presiden Yoon Suk Yeol dari Partai Kekuatan Rakyat.
Perjalanan politik Lee Jae Myung
Sebelum menjadi wali kota, Lee Jae Myung pernah membangun Pusat Medis Kota Seongnam.
Setelah menjabat, dia membuat kebijakan moratorium atau penundaan pembayaran utang oleh pemerintah Seongnam.
Kebijakan ini dibuat karena menurutnya keuangan kota rusak akibat pemerintah rela berutang demi pembangunan.
Setelah itu, dia mengenalkan tiga kebijakan kesejahteraan yang utama, termasuk seragam sekolah gratis, pusat perawatan publik pascakelahiran, dan dividen atau penghasilan remaja.
Dia juga terlibat dalam pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye yang terkena kasus korupsi.
Namun, Lee Jae Myung juga tidak luput dari permasalahan dalam karier politiknya.
Dilansir dari Kompas.id, Lee saat ini tengah menjalani persidangan dalam kasus dugaan suap pada sebuah proyek pembangunan saat dia menjabat walikota Seongnam.
Lee menepis tuduhan menerima suap dan menyatakan dirinya tidak bersalah.
Dia menyebut dakwaan itu sebagai ”fiksi” dan ”konspirasi politik”.
Meski begitu, Lee Jae Myung diyakini akan maju lagi di pemilu presiden 2027.
Dia termasuk calon yang kuat dan memiliki dukungan suara tinggi di antara masyarakat Korea Selatan.
Presiden Yoon Suk Yeol mengecam serangan terhadap Lee Jae-myung.
Dia menyatakan ikut prihatin atas insiden tersebut dan berharap atas kesembuhannya segera.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.