Namanya Dicoret KPU dari DCT, Bendahara PDIP Medan Boydo Panjaitan Gugat ke Bawaslu

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bendahara DPC PDIP Medan Boydo Panjaitan merasa dirugikan terkait pencoretan namanya sebagai calon anggota legislatif oleh KPU Medan.

Menurut Boydo Panjaitan, keputusan KPU Medan mencoret caleg dari daftar calon tetap (DCT) sebagai langkah yang terburu-buru.

"Ya kita sebagai caleg banyak dirugikan, apalagi pencoretan dilakukan saat kampanye. Jadi pendukung kita banyak yang bertanya mengapa seperti itu, pemilih kita pun banyak yang ragu jadinya. Ya menurut saya keputusan KPU itu terburu-buru," kata Boydo Panjaitan kepada Tribunmedan.com, Kamis (4/1/2024).

Boydo mengaku jika pencoretan nama sebagai calon anggota legislatif di masa kampanye dilakukan karena adanya dokumen persyaratan yang dianggap belum lengkap.

Dokumen yang dimaksud adalah surat pengunduran diri sebagai staf ahli DPRD.

Meski begitu Boydo menegaskan, dirinya sudah jauh hari mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut.

Namun, dia mengakui jika ada surat dari instansi terkait yang telat disertakan.

"Masalahnya persyaratan yang tidak tepat waktu, kemudian diklarifikasi, tapi kenapa harus dicoret. Harusnya kan dikirim ke partai kemudian kita klasifikasi lagi. Ngapain buat drama-drama seperti ini. Tapi yang jelas berkas itu sudah beres," kata dia.

Diketahui KPU Medan mencoret 11 caleg di masa kampanye karena berstatus staf ahli DPRD Medan.

Atas hal itu, PDIP Medan pun telah mengajukan gugatan sengketa pemilu ke Bawaslu Medan.

Gugatan disampaikan ke Bawaslu dengan melampirkan persyaratan yang diminta oleh KPU.

Boydo berharap Bawaslu Medan segera melakukan klarifikasi dan KPU Medan kembali memasukkan namanya ke dalam DCT.

"Sudah masuk hari ini, sudah klarifikasi sudah diterima melalui Ketua dan sekretaris PDIP Medan yang telah dikirim ke Bawaslu. Harapan kita segera melakukan klarifikasi agar nama kita segera dimasukkan ke DCT," ujarnya.

(cr17/tribun-medan.com)