Tribun Wiki

Profil Bang Ucu, Panglima Perang Betawi Tanah Abang yang Kini Berpulang

Muhammad Yusuf bin Muhi adalah tokoh kesohor di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Kini, pria yang akrab disapa Bang Ucu meninggal dunia

Editor: Array A Argus
wartakota
Bang Ucu dan Putranya Chato 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Muhammad Yusuf bin Muhi atau yang akrab disapa Bang Ucu adalah sosok kesohor di Tanah Abang, Jakarta.

Lelaki yang lebih dikenal sebagai Panglima Perang Betawi itu meninggal dunia pada Selasa (2/12/2023) kemarin di kediamannya, Jalan Kebon Pala III, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Banyak yang berduka atas kepergian Bang Ucu ini.

Ia merupakan sosok ternama di kalangan masyarakat Betawai, yang tercatat memiliki rekam jejak yang tidak main-main.

Profil Bang Ucu

Bang Ucu adalah orang pertama yang mencetuskan pepatah Betawi 'Lo Jual Gue Beli'.

Pepatah tersebut kerap dipakai oleh seseorang kala merespon atau menantang orang lain.

Diketahui, Bang Ucu merupakan Panglima Perang Betawi di Tanah Abang era 1990-an yang paling ditakuti.

Perawakannya yang tak besar, tetapi langsing dengan kemampuan silatnya dikenal oleh masyarakat luas kala itu.

Bahkan ia menjadi satu-satunya oang yang bisa mendepak mundur aksi premanisme Rosario de Marshall alias Hercules era 1990-an.

Bang Ucu berhasil memukul mundur kelompok Hercules dari Tanah Abang. Namun, sesudahnya mereka berkawan baik.

Tak hanya itu, Bang Ucu merupakan sosok yang juga berhasil membubarkan kerusuhan 1998 di kawasan Bundaran HI.

Peran Bang Ucu di Tanah Abang sudah nampak sejak terjadinya peristiwa G30S yang menewaskan sejumlah jenderal TNI AD 30 September 1965.

Berlanjut pada masa krisis moneter 1998, Tanah Abang pun tidak mengalami kerusuhan seperti daerah lain.

Semua itu berkat Bang Ucu dan kelompoknya.

Bang Ucu juga merupakan sosok yang mendirikan IKBT atau Ikatan Keluarga Besar Betawi Tanah Abang.

Saat ini, IKBT dipercaya sebagai pengelola jasa keamanan di Tanah Abang hingga ujung Jakarta Barat.

Pada masa kekuasaan Bang Ucu, wilayah Tanah Abang pun diklaim bebas dari premanisme. 

Bang Ucu pernah mengatakan jika ada preman, maka akan dibina dan diberikan pekerjaan.

Bang Ucu juga diketahui memiliki dua pasang tato yang tersemat dalam tubuhnya.

Tato pertama bertuliskan Lonely Heart dan yang kedua Kill of Tanah Abang.

Dia mengatakan tato miliknya memiliki makna dibaliknya. Kill of Tanah Abang dikatakannya merupakan komitmen keberanian. Sementara Lonely Heart menandakan bahwa dirinya adalah seorang single fighter.

Terkait kepercayaan, Bang Ucu sendiri merupakan penganut agama Islam. Dia adalah seorang Muslim.

Sempat Sakit-sakitan

Bang Ucu sempat jatuh sakit dan terkulai lemah di kediamannya.

Chato Badra Mandrawata alias Bang Chatu (48), putra Bang Ucu, selama ayahnya sakit, tidak ada budayawan, pemerintah, ataupun masyarakat yang datang untuk menjenguknya.

Padahal saat masa kejayaannya dahulu, lanjut Chatu, masyarakat dari berbagai golongan hingga pemerintah ramai datang untuk meminta bantuan dari ayahandanya itu.

"Enggak ada (yang datang). Bapak kan sebagai orang yang melindungi masyarakat, tokoh sesepuh di mana-mana dia mau Jakarta aman, semua suku diterima dan juga beliau tanpa pamrih lah menolong masyarakat," kata Chatu.

Setelah berjuang melawan sakitnya, Bang Ucu berpulang pada Selasa (2/12/2023) kemarin.

Tangis keluarga pecah kala mengantar almarhum ke peristirahatannya yang terakhir, TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024). 

Sosok panglima perang tiada tanding itu kini terbujur kaku dalam damai selama-lamanya.

Istri serta anak-anaknya yang mendampingi pun tak kuasa menahan kesedihannya kala tubuh sang ayah masuk ke liang lahad.

Terlebih, jenazah Bang Ucu dimakamkan dengan cara ditumpuk dengan makam istri pertamanya, Ida Royana.

Amatan di lokasi, jenazah Bang Ucu tiba di area pemakaman keluarga sekira pukul 13.05 WIB.

Isak tangis keluarga yang telah menunggu kedatangan jenazah pun pecah.

Beberapa anggota keluarga bahkan terkulai lemas di tempat duduk yang berada dekat dengan liang lahad.

Setelah itu, jenazah Bang Ucu langsung dikebumikan diiringi dengan lantunan tahlil. 

Beberapa warga nampak menenangkan sejumlah anggota keluarga yang menangis kala melepas kepergian tokoh betawi Tanah Abang tersebut.

Pasalnya, Bang Ucu meninggalkan 13 orang anak dari tiga istri yang dinikahinya.

Satu persatu anggota keluarga mulai menabur bunga dan menyirami air mawar ke nisan Bang Chatu dan almarhum istrinya usai liang lahadnya tertutup sempurna.

Mereka menabur bunga di atas nisan Bang Chatu dan juga istrinya, Ida.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved