Berita Internasional
Jual 3 Rumah demi Menghidupi Menantu dan Cucu, Satu Keluarga Syok Mengetahui Kebenarannya
Meski paham bahwa si wanita tidak benar-benar mencintainya dan hanya memandang harta keluarganya, ia tetap keras kepala menikahinya.
Penulis: Putri Chairunnisa | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM – Ketika sedang genting, seseorang akan rela melakukan apa saja untuk mengatasi masalahnya seperti yang dilakukan wanita peras harta keluarga suaminya karena terlilit utang.
Kasus wanita peras harta keluarga suaminya karena terlilit utang itu seketika membuat publik heboh.
Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Minggu (7/1/2024), kasus wanita peras harta keluarga suaminya karena terlilit utang itu terjadi di Pudong, Shanghai, Tiongkok.
Keluarga Tuan Jin diketahui pernah memiliki 3 rumah yang mana merupakan kekayaan yang sangat besar.
Dahulu semua anggota keluarga akan hidup bahagia dan sejahtera, namun semua sirna begitu ia memutuskan untuk menikahi istri keduanya yang bernama Dun 4 tahun lalu.
Bertahun-tahun yang lalu, Tuan Jin menceraikan istri pertamanya dan tinggal bersama orang tua serta putrinya.
Saat bermain mahjong, ia bertemu dengan Nona Dun.
Karena tergila-gila dengan kecantikan wanita ini, ia jatuh cinta dan menikah.
Meski paham bahwa Nona Dun tidak benar-benar mencintainya dan hanya memandang harta keluarganya, ia tetap keras kepala menikahinya.
Ia percaya bahwa perasaannya akan menyentuh seorang wanita yang suka berjudi dan berhutang banyak.
Tuan Jin bahkan rela melunasi hutang perjudian Nona Dun sebelumnya untuk membantunya.
Pada hari pernikahannya, Nona Dun berjanji kepada orang tua suaminya bahwa ia tidak akan pernah berjudi lagi.
Namun setelah beberapa saat, Dun masih mengalami masalah yang sama.
Jumlah utang judi semakin hari semakin bertambah dan kreditur seringkali datang mengganggu keluarga suaminya.
Setelah itu, Nona Dun mengatakan bahwa ia hamil sehingga ia berlutut dan memohon kepada ayah mertuanya untuk menjual 3 rumah agar mendapatkan uang untuk menghidupi cucu-cucunya.
Wanita itu juga juga menangis dan bersumpah tidak akan berjudi lagi.
Mendengar perkataan menantu perempuannya, ayah mertuanya mengalah sehingga memutuskan untuk menjual rumah tersebut dengan harga lebih dari 6 juta yuan (sekitar Rp 13 miliar).
Ia menghabiskan lebih dari 2 juta yuan (sekitar Rp 4,3 miliar) untuk melunasi hutang perjudian menantu perempuannya.
Setelah itu, Nona Dun berkata bahwa ayah mertuanya memberinya lebih dari 3 juta yuan (sekitar Rp 6,5 miliar) untuk membeli rumah besar selama 3 generasi untuk ditinggali bersama.
Untuk meyakinkan orang tua suaminya, ia pun memberikan seluruh dokumen pribadinya termasuk kartu identitas, kartu bank dan buku registrasi rumah tangga kepada ayah mertuanya untuk disimpan.
Sang ayah mertua juga percaya bahwa jika menantu perempuannya melakukan hal tersebut, ia dapat mengontrolnya tanpa khawatir kehilangan uang.
Setelah itu, Nona Dun berkata ingin kembali ke kampung halamannya untuk melahirkan.
Setengah tahun kemudian, ia membawa akta kelahiran anak tersebut kepada orang tua suaminya namun tidak membawa anaknya.
Ia mengatakan bahwa anak itu sakit sehingga ia pulang dulu dan akan membawa anak itu nanti.
Merasa ada yang tidak beres, keluarga Tuan Jin mengadakan pertemuan untuk berdiskusi.
Akhirnya, Tuan Jin memutuskan untuk pergi ke rumah sakit yang tercantum di akta kelahiran untuk menyelidiki keadaan anak tersebut.
Pihak rumah sakit mengatakan akta kelahiran itu palsu.
Saat ini, seluruh keluarga Tuan Jin terkejut saat mengetahui bahwa mereka telah ditipu.
Ternyata tidak ada anak sama sekali, kemungkinan besar itu semua hanya rekayasa Nona Dun.
Tuan Jin pun menelepon istrinya, memintanya menjelaskan.
Namun Nona Dun tidak mengatakan apa pun tentang anak tersebut.
Ia hanya mengatakan bahwa ia telah menghabiskan seluruh uang yang diberikan ayah mertuanya.
Setelah itu, Nona Dun berhenti menjawab panggilan telepon suaminya.
Pada tanggal 16 November 2023, keluarga Jin dan pengacara mereka pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kasus tersebut.
Mereka mencurigai Dun melakukan penipuan dan perampasan properti.
Dun pun dipanggil polisi untuk menyelidiki.
Dihadapkan polisi, Dun mengakui ia menggunakan uang yang diberikan oleh ayah mertuanya untuk melunasi hutang lamanya dan sisanya dibagi dengan suaminya.
Dun menuduh suaminya juga menikmati uang orang tuanya.
Sedangkan untuk anak, ia mengatakan karena lahir prematur, anak tersebut kekurangan oksigen sehingga tidak dapat bertahan hidup.
Akta kelahiran palsu itu juga dibuat oleh suaminya yang dihasut untuk menipu orang tua suaminya.
Jin terkejut dengan kesaksian istrinya dan dengan tegas menyangkal semua yang dikatakan istrinya.
Ia yakin akta kelahiran tersebut memiliki cap rumah sakit Anhui, jadi bukan ia yang memalsukan dokumen tersebut.
Akhirnya polisi harus menyelidikinya.
Pengacara mengatakan bahwa jika apa yang dikatakan Nona Dun dibuat-buat, ia dapat dihukum karena penipuan dan perampasan properti.
Namun kasusnya masih menunggu hasil dari polisi.
(cr32/tribun-medan.com)
Viral Pengantin Wanita Tersandung Gaun Sendiri di Hadapan Para Tamu, Mempelai Pria Malah Tertawa |
![]() |
---|
Kabur dari Pelaminan Gegara Ogah Nikah Si Wanita, Pria Ini Diseret Calon Istri Pakai Rantai Besi |
![]() |
---|
Pengantin Pria Batalkan Pernikahan, Calon Istri Kepergok Bertemu Mantan Sehari sebelum Nikah |
![]() |
---|
Istri Ketahuan Selingkuh, Suami Ngamuk Nekat Panjat Kap Mobil Sejauh 100 Km hingga Viral di Medsos |
![]() |
---|
37 Tahun Menjalin Pernikahan, Wanita Ini Syok Suami Resmi Terdaftar Menikah dengan Adik Ipar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.