Sumut Terkini
Ketua DPRD Minta Pemerintah Pusat Tuntaskan Persoalan Rohingya di Sumut : Jangan Sampai Diusir
Baskami berharap, permasalahan pengungsi Rohingya bisa diselesaikan dengan baik tanpa ada pengusiran.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Baskami Ginting meminta pemerintah pusat dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk segera menuntaskan permasalahan pengungsi Rohingya di Sumut.
Baskami berharap, permasalahan pengungsi Rohingya bisa diselesaikan dengan baik tanpa ada pengusiran.
"Kita serahkan ke pemerintah pusat dan UNHCR untuk menyelesaikan pengungsi Rohingya di Sumut, jangan sampai seperti di Aceh diusir, bagaimana pun ini ada unsur kemanusiaan," ucap Baskami saat diwawancarai di Medan, Senin (8/1/2024).
Karena kata Baskami, ditakutkan akan ada gesekan antara pengungsi Rohingya dengan masyarakat setempat.
"Apalagi anggaran daerah tidak ada untuk para pengungsi, ditambah dengan masyarakat Sumut masih ada yang susah," tuturnya.
Untuk itu, kata Baskami perlunya ketegasan pemerintah dalam menyikapi kedatangan pengungsi Rohingya di kawasan pesisir timur Sumut tersebut.
Apalagi dia melihat ada dugaan kedatangan pengungsi Rohingya terjadi tindakan perdagangan orang (TPPO) yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
"Kami mencurigai itu, ada dugaan mereka menjadi korban penyeludupan maupun perdagangan manusia," ucapnya.
Ia menambahkan, aparat penegak hukum harus memperkuat penjagaan pada batas-batas wilayah, perairan di sekitar Sumut.
"Selain Rohingya, juga ada pengungsi lainnya dari negara-negara konflik seperti Afganistan, Irak, Suriah dan beberapa kali mereka mendatangi DPRD Sumut meminta kejelasan dari UNHCR untuk dapat masuk ke negara ketiga seperti Amerika, Selandia Baru, Australia dan Kanada," ucapnya.
Sebelumnya, Asisten Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Basarin Yunus Tanjung mengatakan para pengungsi Rohingya ditampung di Kabupaten Deliserdang hingga 14 Januari 2024.
"Saat ini sedang ditampung di Kabupaten Deliserdang rencananya hingga 14 Januari 2024. Nanti akan dikaji apa yang akan dilakukan selanjutnya," ujar Basarin usai saat diwawancarai usai rapat.
Dikatakan Basarin, melalui rapat tersebut, pihaknya menyiapkan langkah-langkah untuk menghimpun informasi terkait kondisi para pengungsi.
"Pertama tadi sudah menghimpun informasi terhadap semua instansi baik itu instansi pemerintah, NGO maupun badan-badan yang ditunjuk oleh PBB di sini, ada UNHCR untuk penanganan Rohingnya ini," ujarnya.
Basarin mengatakan, saat ini, para pengungsi Rohingnya sudah ditangani oleh pihak IOM serta bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas untuk menyuplai makanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.