Viral Medsos
TERUNGKAPNYA GUDANG TNI Jadi Tempat Penyimpanan Ratusan Kendaraan Curian, Ini Penjelasan Kadispenad
Polisi Militer Komando Daerah Militer V/Brawijaya telah menahan dua anggota TNI Angkatan Darat yang diduga terlibat sindikat ranmor
TRIBUN-MEDAN.COM - Terungkapnya markas Zeni TNI AD di Sidoarjo diduga dijadikan sebagai gudang tempat penyimpanan kendaraan curian.
Kini, Polisi Militer Komando Daerah Militer V/Brawijaya telah menahan dua anggota TNI Angkatan Darat yang diduga terlibat sindikat pencurian kendaraan bermotor tersebut.
Dua anggota TNI itu diduga menggunakan Gudang Balkir Pusat Zeni TNI AD di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, untuk menyimpan ratusan kendaraan bermotor curian.
Kedua personel itu adalah Kopral Dua (Kopda) AS dan Mayor PKP yang bertugas di Pusat Zeni TNI Angkatan Darat (Pusziad) Buduran. ”Pomdam masih memeriksa dan mendalami keterlibatan oknum anggota,” kata Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel (Inf) Rendra Dwi Ardhani dalam keterangannya dikutip pada Senin (8/1/2024).
Sementara, Kepala Dinas Penerangan TNI Angakatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, Pomdam V/Brawijaya bersama Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus tindak Pidana Penggelapan kendaraan bermotor yang diduga dilakukan oleh saudara EI (sipil) dan melibatkan Kopda AS, oknum anggota TNI AD.
Brigjen TNI Kristomei menjelaskan, saat ini Pomdam V/Brawijaya telah melakukan proses penyidikan terhadap Oknum anggota TNI AD. Sedangkan pelaku sipil ditangani Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur.
Kristomei pun memastikan Pomdam V/Brawijaya menyelidiki dan menyidik kasus ini dengan transparan tanpa ada ditutup-tutupi.
"Hasil penyidikan akan diumumkan secara transparan ke publik. Jika oknum anggota TNI AD tersebut terlibat dan terbukti bersalah melakukan tindak pidana akan diproses hukum sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Langkah ini diambil sebagai komitmen TNI AD dalam penegakan hukum;" jelas Kristomei, Senin (8/1/2024).
Sebelumnya, Penyidik Polda Metro Jaya menjelaskan duduk perkara penemuan ratusan kendaraan di Markas Gudbalkir Pusziad, Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut polisi, ini adalah kasus pengungkapan kendaraan bodong, bukan pencurian kendaraan bermotor. "Lebih tepatnya pengungkapan kendaraan bodong, baik mobil dan motor," kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah, Sabtu (6/1/2024).
Kompol Yuliansyah menjelaskan, Polda Metro Jaya menerima laporan polisi terkait pelanggaran Undang-Undang Fiducia. Lalu penyidik berhasil mengamankan seorang warga sipil berinisial EI.
"Masih kita dalami asal kendaraannya. Tapi yang sudah buat LP di kita itu mobil penggelapan dari lising (UU Fiducia)," jelasnya.
Dari keterangan EI, penyelidikan mengarah ke Markas Gudbalkir Pusziad yang diduga dijadikan tempat penyimpanan kendaraan yang digelapkan tersebut.
Polda Metro Jaya kemudian bekerja sama dengan Puspomad dan Kodam V/Brawijaya untuk melakukan pengembangan kasus. "Kita dapat info adanya kendaraan dikumpulkan di sana, kemudian didalami oleh anggota," ujar Kompol Yuliansyah.
Diketahui, lokasi penyimpanan di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad) Buduran Sidoarjo.
Di dalam gudang tersebut, ditemukan 49 unit mobil dan 215 unit sepeda motor.
Salah satu pelaku dari sindikat tersebut merupakan oknum anggota TNI Angkatan Darat (AD).
Berdasarkan video yang disebar oleh akun TikTok @ayoberanilaporkan9, tampak petugas berseragam TNI berada di sebuah gudang.
Ada sejumlah mobil pikap berwarna putih dan hitam berjajar.
Selain itu, petugas terlihat melakukan pengecekan pikap yang berisi sepeda motor dan tertutup terpal biru.
Beberapa di antara mereka juga tampak berkeliling mengecek gedung tersebut.
"Gudang Balkir Pusziad Buduran-Sidoarjo. Tempat peyimpanan ramor curian perwira berpangkat mayor diamankan Polisi Militer (POM)," tulis akun @ayoberanilaporkan9, dalam videonya.
 
Mengenai itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/ Brawijaya Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardanin membenarkan video pengungkapan gudang penyimpanan sepeda motor tersebut.
"Pomdam V/Brawijaya bersama Polda Jatim dan Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor," kata Rendra dalam keterangannya dikutip Mingu (7/1/2024).
Diketahui, total ada 49 unit mobil dan 215 unit sepeda motor yang disimpan di Gudbalkir Pusziad Jalan Buduran Nomor 8, Buduran, Sidoarjo itu.
Diduga kendaraan tersebut akan dikirim ke Timor Leste.
"Diduga dilakukan oleh saudara EI (sipil) dan melibatkan Kopda AS, oknum anggota TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), pada hari Kamis (4/1/2024)," ujar dia.
Rendra mengungkapkan, saat ini, Pomdam V/Brawijaya tengah melakukan proses penyidikan, terhadap anggota TNI AD yang diduga terlibat tindak pidana penggelapan tersebut.
Sedangkan, lanjut dia, untuk pelaku warga sipil yang satu komplotan dengan oknum anggota TNI AD, diserahkan dan dikoordinasikan dengan Polda Metro dan Polda Jatim.
"Hasil penyidikan akan diumumkan secara transparan kepada publik,"ujar Rendra.
"Jika anggota TNI AD tersebut terlibat dan terbukti bersalah melakukan tindak pidana akan di proses hukum sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," tutup dia.
 
Seluruh kendaraan curian disimpan di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad) Buduran Sidoarjo
Kapendam V/ Brawijaya Kolonel Inf Rendra Dwi Ardani mengatakan, oknum anggota TNI Kopda AS diduga bersekongkol dengan tersangka EI yang merupakan warga sipil.
Kini, Pomdam V/Brawijaya telah melakukan proses penyidikan terhadap Kopda AS. Sementara untuk penyidikan EI diserahkan ke Polda Metro Jaya dan Polda Jatim.
Kasus ini merupakan pengembangan penyidikan dari tersangka EI.
Pelaku diduga menjadikan Markas Gudbalkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai lokasi penampungan kendaraan curian.
Di lokasi tersebut, ditemukan 215 unit kendaraan roda dua dan 49 unit kendaraan roda empat.
Terungkapnya informasi kasus ini ke awak media bermula dari pesan WA yang diduga dikirim Pomdam V/Brawijaya ke KSAD dengan tembusan kepada Wakasad, Irjenad, dan Asintel KSAD.
Disebutkan, pada Kamis (4/1/2023) sekitar pukul 15.10, telah dilaksanakan pengungkapan sindikat pelaku curanmor dengan barang bukti di Gudbalkir Pusziad.
Laporan itu juga menyebutkan kronologi kejadian. Semuanya bermula pada awal 2023. Waktu itu Polda Metro Jaya membekuk seorang pria berinisial EI karena kasus curanmor.
Hasil pengembangan dari tersangka EL
Dari hasil pengembangan, diketahui EI memiliki koneksi dengan oknum anggota TNI-AD.
Pada Juni 2023 EI menghubungi Kopda AS yang berdinas di Kesatuan Gupusjat Optronik II Ditpalad, Buduran, Sidoarjo.
Dia meminta dicarikan tempat untuk menyimpan kendaraan yang akan dikirim ke Timor Leste.
Kemudian, Kopda AS berkoordinasi dengan Mayor P yang bertugas di Gudbalkir Pusziad.
Lalu, EI diizinkan memanfaatkan lokasi di Gudbalkir Pusziad, Buduran, Sidoarjo.
Selanjutnya, pada Kamis (4/1/2023) sekitar pukul 15.00, personel gabungan dari Reskrim Polda Metro Jaya dan Pomdam V/Brawijaya menggiring tersangka EI ke Sidoarjo.
Dia diminta menunjukkan lokasi penyimpanan kendaraan hasil curanmor. Tersangka EI pun menunjuk Gudbalkir Pusziad, Buduran, Sidoarjo.
Setelah itu jajaran Reskrim Polda Metro Jaya dan Lidpam Pomdam V/Brawijaya berkoordinasi dengan Gudbalkir Pusziad untuk melakukan pengecekan kendaraan.
Saat itulah personel Satlak Lidpam Pomdam V/Brawijaya menemukan kendaraan-kendaraan yang diduga hasil curanmor.
Ratusan kendaraan itu tersimpan di empat lokasi di lingkungan Gudbalkir Pusziad.
Adapun empat lokasi, yakni di dalam sebuah rumah dinas yang tidak terpakai, di samping lapangan tenis, di dalam gudang yang tidak terpakai, dan di dalam aula yang tidak terpakai.
 
Pomdam V/Brawijaya amankan Mayor P, Kopda AS, dan Praka J
Atas kasus ini, Pomdam V/Brawijaya langsung menangkap dan menahan Mayor P, Kopda AS, dan Praka J.
Dalam penyelidikan, bahwa kendaraan-kendaraan curian itu diangkut menggunakan truk kontainer untuk dijual ke Timor Leste.
Dari keterangan para tersangka, sudah terjadi tiga kali pengiriman ke Timor Lester. Sekali pengiriman terdiri atas 4 mobil dan 20 sepeda motor.
Pomdam V/Brawijaya masih melakukan proses penyidikan terhadap anggota TNI-AD yang diduga terlibat. ”Khusus untuk penyidikan terhadap warga sipil, diserahkan dan dikoordinasikan dengan Polda Metro (Jaya) dan Polda Jatim,” kata Kapendam V/ Brawijaya Kolonel Inf Rendra Dwi Ardani .
Informasi yang dihimpun, tersangka EI (40) memiliki koneksi terhadap Kopda AS. Kemudian penyimpanan hasil curanmor itu atas persetujuan Mayor P sebagai atasan Kopda AS.
Tak sekadar menyetujui lokasi Gudbalkir Pusziad sembagai penyimpanan, tetapi Mayor P diduga juga diduga mendapat pembagian dari penjualan barang curian tersebut.
Berikut lokasi penyimpanan dan jumah barang bukti curanmor:
- Total 264 unit kendaraan. Terdiri atas 215 sepeda motor dan 49 mobil.
- Lokasi: Kompleks Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat, Buduran, Sidoarjo
1. Di dalam rumah dinas yang tidak terpakai.
2. Di samping lapangan tenis.
3. Di dalam gudang yang tidak terpakai.
4. Di dalam aula yang tidak terpakai.
- Kendaraan curanmor diangkut dengan menggunakan kontainer ke Timor Leste untuk dijual.
- Sekali pengiriman menggunakan 1 kontainer dengan jumlah 4 mobil dan 20 sepeda motor.
- Terduga pelaku:
1. EI (sipil)
2. Kopda AS
3. Praka J
4. Mayor P
(*/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini sebagian telah tayang di TribunJatim.com dan di Kompas.com
Gudang TNI AD
Penyimpanan Kendaraan Curian
Kendaraan Curian Dikirim ke Timor Leste
Gudang Milik TNI AD
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |   | 
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |   | 
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |   | 
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |   | 
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.