Berita Sumut

Cerita Emak-emak Isi Kekosongan Menjadi Pelipat Surat Suara, Siapkan Makan Suami dan Anak Sejak Pagi

Adapun jumlah para pekerja yang terlibat sebanyak 132 orang, dan waktu bekerja dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.

Cerita Emak-emak Isi Kekosongan Menjadi Pelipat Surat Suara, Siapkan Makan Suami dan Anak Sejak Pagi

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dairi mulai melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara di Gudang Logistik KPU Dairi, Jalan Sidikalang - Dolok Sanggul Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi, Selasa (9/1/2024).

Proses penyortiran dan pelipatan surat suara tersebut, KPU Dairi bekerjasama dengan pihak vendor, dan para pekerja merupakan warga sekitar.

Pantauan Tribun Medan, para pekerja merupakan warga yang berada di Kabupaten Dairi dengan latar belakang ibu rumah tangga dan para mahasiswa.

Para ibu - ibu tampak bekerja dengan semangat sambil melipat dan melihat surat suara apabila terjadi kerusakan.

Adapun jumlah para pekerja yang terlibat sebanyak 132 orang, dan waktu bekerja dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.

Salah seorang warga, Rosa mengaku senang bisa bekerja sebagai pelipat surat suara. Menurutnya, pekerjaan tersebut dapat mengisi waktu luangnya yang sehari - hari sebagai ibu rumah tangga.

"Sewaktu diminta untuk melipat surat suara, ya sudah oke saja. Daripada dirumah enggak ada kegiatan kan, kami ibu rumah tangga, " ujarnya.

Dikatakannya, pekerjaan tersebut baru pertama kali dilakukan, dan Rosa mengaku senang. Apalagi bisa bertemu dengan teman - teman lainnya.

"Ini baru pertama kali juga. Ya semangat lah. Senang. Apalagi ketemu dengan teman - teman. Saya pikir hanya perempuan saja, ternyata ada juga laki - lakinya, " katanya.

Menurutnya, selama proses pelipatan surat suara tidak mengalami kendala, sebab sebelumnya dirinya bersama dengan teman - teman sudah di ajarkan terlebih dahulu.

Rosa pun menyebutkan untuk persiapan memasak dirumah juga tidak terganggu. Sebab, Rosa sudah menyiapkan makanan untuk anak dan suami di pagi hari sebelum berangkat bekerja melipat surat suara.

"Sudah persiapan lah dirumah. Kalau sudah disini, apalagi dari pagi dimulai kan. Jadi pagi - pagi itu sudah memasak. Lagian enggak sampai malam juga kan, " sebutnya.

Hal senada juga disampaikan ibu Riris. Dirinya yang kesehariannya bertani terpaksa digantikan oleh sang suami untuk pergi berladang.

"Suami yang pergi berladang. Gantian kami, " tuturnya.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Dairi, Putri Tumangger yang mengaku memanfaatkan libur kuliah untuk mencari pekerjaan tambahan.

"Alhamdulillah enggak. Soalnya kan lagi libur. Perasan pun tadi senang, bercampur aduk lah. Karena kan baru pertama kali ini juga, " kata Putri.

Putri pun mengaku sudah izin kepada orangtua untuk bekerja sebagai pelipat surat suara.

"Orangtua sudah izin. Selagi enggak mengganggu perkuliahan, ya sudah, " kata Putri.

Adapun rencananya proses pelipatan surat suara akan berlangsung selama 7 sampai dengan 10 hari kedepan.

(Cr7/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved