Berita Viral

Terlanjur Malu Divonis Hamil Padahal Cuma Sakit Maag, Puskesmas Digerebek Puluhan Warga

Terlanjur malu divonis hamil padahal cuma sakit maag, puskesmas di Jeneponto, Sulsel digerebek warga

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Terlanjur Malu Divonis Hamil Padahal Cuma Sakit Maag, Puskesmas Digerebek Puluhan Warga 

TRIBUN-MEDAN.COM – Terlanjur malu divonis hamil padahal cuma sakit maag, puskesmas di Jeneponto, Sulsel digerebek warga.

Viral di media sosial puskesmas di Jeneponto digeruduk puluhan warga karena salah vonis gadis 17 tahun.

Akhirnya Kepala Puskesmas (Kapus) Embo, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten, yang bernama Juliati beri jawaban soal isu salah vonis tersebut di kantornya, Jumat, (13/1/2024) siang.

Semua berawal dari salah satu dokter di puskesmas tersebut menfonis hamil seorang gadis berinisial S (17).

Padahal, dalam pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit di Bantaeng, S dinyatakan negatif hamil.

"Penyebabnya karena dianggap petugas kami keliru menyampaikan hasil pemeriksaan," ujar Juliati dilansir Tribun-medan.com dari Tribun-timur.com, Minggu (14/1/2024).

Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan sang dokter sudah melalui prosedur pemeriksaan.

Bahkan, hasil kehamilan S diuji melalui laboratorium (lab).

"Petugas kami sudah bekerja sesuai dengan prosedur penegakan diagnosa yang dilakukan dokter."

Viral curhatan karyawan kena PHK saat ajukan cuti melahirkan. Cerita tersbeut dibagikan melalui akun X @xyliaxylio
Viral curhatan karyawan kena PHK saat ajukan cuti melahirkan. Cerita tersbeut dibagikan melalui akun X @xyliaxylio (HO)

"Itu sudah benar dengan pemeriksaan tes lab sesuai dengan keluhan pasien, kalau pun hasilnya positif itu disampaikan bisa terjadi beberapa kemungkinan," ucapnya. 

Kendati demikian, pihak Puskesmas Embo sempat mengarahkan sang pasien mamastikan hasil tersebut ke Rumah Sakit lainnya.

"Makanya dianjurkan untuk periksa lebih lanjut di dokter ahli untuk mengetahui pasti penyakitnya," terangnya.

Saat ditanya soal dugaan ketelodoran petugas salah mengambil sampel, Juliti pun membantah.

Ia mengaku, urin yang diteliti dokter bukanlah milik pasien lain.

"Saya sudah klarifikasi dengan petugas lab kalau pispot (alat penampung urin) yang di berikan ke pasien untuk menampung urin itu adalah baru dengan keadaan kering pispotnya," ungkapnya. 

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved