Berita Kesehatan

Penyebab Penyakit Jantung Ada yang Dapat Dihindari, Berikut Tips Mencegah Serangan Jantung

Penyebab penyakit jantung pada umumnya adalah adanya penyumbatan, peradangan, atau kerusakan pada jantung dan pembuluh darah di sekitarnya.

Editor: Salomo Tarigan
Ilustrasi/Freepik.com
Serangan penyakit Jantung 

TRIBUN-MEDAN.com - Penyakit jantung bisa menyerang segala usia.

Penyebab penyakit jantung pada umumnya adalah adanya penyumbatan, peradangan, atau kerusakan pada jantung dan pembuluh darah di sekitarnya.

Ada baiknya lakukan pencegahan, apalagi serangan penyakit jantung bisa datang mendadak.

Artikel ini berisi penyebab, penanganan serangan jantung.

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Oppo Pad Neo, Bezel Tipis Baterei Disokong Fast Charging Berdaya 33 Watt

Silakan simak juga cara pencegahan serangan jantung.

Berikut ragam faktor risiko penyebab penyakit jantung yang perlu diwaspadai  

Faktor risiko penyebab penyakit jantung yang tidak dapat dihindari

1. Keturunan

Melansir American Heart Association, keturunan atau riwayat keluarga dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung yang tak dapat dihindari.

Jadi, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui, apakah ayah, ibu, kakek, nenek, atau saudara pernah menderita penyakit berbahaya ini.

Mengetahui riwayat kesehatan keluarga dapat membantu Anda menghindari penyakit jantung maupun stroke.

Jika Anda ternyata memiliki riwayat keluarga, tentu Anda tak bisa menangkal hal tersebut.

Baca juga: 7 Faktor Menentukan Kelulusan SNBP 2024, Peran Rangking, Rasio KKM hingga Akreditasi

Ini berarti Anda harus menurunkan risiko terkena penyakit jantung dengan senantiasa melakukan pola hidup sehat atau meminimalisiri faktor risiko yang dapat dihindari.

2. Usia

Melansir Health Line, risiko penyakit jantung meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Pada umumnya, risiko yang lebih besar terjadi ketika usia seseorang telah mencapai 40 tahun.

3. Jenis kelamin

Pria dilaporkan cenderung memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung dibanding wanita.

Namun, setelah memasuki masa usia lanjut, wanita bisa lebih berisiko mengalami penyakit jantung dibanding pria.

Hal itu terjadi karena pada fase menopause, estrogen, yakni hormon yang melindungi wanita dari kerusakan dan penyempitan pembuluh darah akan menurun secara drastis.

Faktor risiko penyebab penyakit jantung yang dapat dihindari

4. Stres

Melansir Medical News Today, stres yang berkelanjutan dapat mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh darah.

Kondisi ini disebabkan oleh tungginya produksi hormon andrenalin dan zat katekolamin di dalam tubuh.

5. Kurang gerak

Aktivitas fisik yang kurang adalah salah satu faktor risiko penyebab penyakit jantung koroner.

Pasalnya, aktivitas fisik yang kurang identik dengan potensi mengalami kegemukan.

Obesitas dapat menyebabkan otot jantung tidak bergerak dengan baik, sehingga risiko penyakit jantung koroner pun bisa semakin meningkat.

6. Merokok

Rokok terbukti mengandung nikotin yang apabila masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah yang lama-kelamaan berdampak pada pengerasaan pembuluh darah.

Baca juga: Daftar 3 Nama yang Direkomendasikan DPRD Jadi Pj Bupati Deli Serdang, Nama Faisal Hasrimy Disorot

7. Kolesterol tinggi

Tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner.

Kandungan kolesterol jahat yang beredar dalam darah lama-kelamaan akan menumpuk di dinding arteri, sehingga menimbulkan plak yang mengakibatkan arteri menjadi kaku dan pembuluh darah kian menyempit.

8. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi memegang peran besar terhadap terjadinya penyakit jantung.

Pasalnya, hipertensi dapat memaksa jantung bekerja lebih keras untuk mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh.

Akibatnya, otot jantung kiri membesar, sehingga pemompaan darah di jantung menjadi tidak lagi efisien dan dapat menyebabkan kerusakan organ vital tersebut.

9. Diabetes mellitus

Tingginya kadar gula dalam darah dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah yang merupakan penyebab dari penyakit jantung maupun stroke.

10. Obesitas

Obesitas dapat memengaruhi kadar lipid plasma yang cenderung memperberat proses aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.

Selain itu, obesitas juga bisa memperberat kerja jantung secara terus menerus, sehingga kurang baik.

Tips Pencegahan Serangan Jantung

1. Berolahraga secara teratur:

Berolahraga secara teratur dapat membantu memperkuat jantung dan meningkatkan kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Disarankan untuk melakukan olahraga aerobik seperti berjalan cepat, berlari, berenang, atau bersepeda, selama setidaknya 30 menit sehari, sebanyak 3- 5 kali seminggu.

2. Mengonsumsi makanan yang sehat: Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Hindari makanan yang tinggi lemak dan kolesterol seperti makanan cepat saji dan goreng-gorengan.

3. Menjaga berat badan yang sehat: Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko jantung siaga.

Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat melalui diet sehat dan olahraga teratur sangat penting untuk mencegah jantung siaga.

4. Menghindari kebiasaan merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko jantung siaga.

Jika Anda merokok, segeralah untuk berhenti merokok.

5. Mengurangi jumlah konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko jantung siaga.

Disarankan untuk hanya mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang atau kurang, dan sebaiknya menghindari minuman beralkohol jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung.

Menjalani gaya hidup yang sehat membantu mencegah jantung siaga dan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan, meskipun faktor risiko lain seperti kondisi medis, faktor keturunan atau paparan lingkungan yang tinggi belum bisa dikontrol.

Untuk itu penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter jika terjadi gejala kesehatan yang muncul.

Beberapa Pertimbangan Saat Memilih Rumah Sakit untuk Penanganan Jantung

1. Kredibilitas rumah sakit: Pastikan rumah sakit yang dipilih memiliki sertifikasi atau akreditasi dari badan tertentu (seperti JCI/ KARS/ ISO) yang menunjukkan standar kualitas dan keselamatan yang tinggi.

2. Ketersediaan dokter spesialis jantung: Pastikan rumah sakit memiliki tim medis yang berpengalaman dan terlatih dalam merawat pasien dengan masalah jantung, baik dokter spesialis jantung maupun tim pendukung untuk penanganan jantung yang lengkap.

3. Fasilitas yang baik: Pastikan rumah sakit memiliki fasilitas yang memadai dan modern seperti laboratorium kateterisasi (Catheterization Lab), unit perawatan intensif jantung, ruang operasi jantung terkini, ruang perawatan jantung, dan lainnya.

4. Teknologi terkini: Pastikan bahwa rumah sakit memiliki peralatan yang cukup untuk mendeteksi masalah jantung, seperti EKG, ekokardiogram, CT Scan jantung, dan MRI jantung.

5. Lokasi: Pilihlah rumah sakit yang mudah diakses dan mudah dicapai oleh pasien atau keluarga pasien.

6. Reputasi: Baca ulasan dan pertimbangkan opini dari pasien atau keluarga pasien sebelumnya yang telah menggunakan layanan rumah sakit tersebut. 

Baca juga: Akhirnya Jokowi Tanggapi Isu 15 Menterinya Akan Mundur, Sri Mulyani Berselisih dengan Prabowo?

Baca juga: 14 Lokasi Pemadaman Listrik di Medan Mulai Pukul 10.00 WIB, Ini Imbauan PLN

 (Tribunnews.com/ Rina Ayu/kompas.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved