Berita Internasional

Ayah Tega Benturkan Kepala Putrinya yang Berusia Dua Tahun hingga Tewas

Sang ayah disebut melakukan hal tersebut sebagai bentuk kemarahan yang tidak terkendali, meskipun ia menyangkal tuduhan tersebut.

|
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
Dailystar
Foto Pelaku yang Tega Benturkan Kepala Anak Angkatnya hingga Tewas 

TRIBUN-MEDAN.com – Seorang ayah dinyatakan sebagai pelaku pembunuhan terhadap anak perempuan angkatnya yang berusia dua tahun dengan cara membenturkan kepalanya ke tembok.

Sang ayah disebut melakukan hal tersebut sebagai bentuk kemarahan yang tidak terkendali, meskipun ia menyangkal tuduhan tersebut.

Seorang pria berkebangsaan Inggris membunuh anak angkatnya yang berusia dua tahun dengan membenturkan kepalanya ke dinding.

Jan Gholami, 32 tahun, dinyatakan terbukti bersalah telah membunuh Zahra Ghulami anak angkatnya di Maidstone Crown Court.

Jan Gholami menyangkal telah melakukan pembunuhan terhadap anak angkatnya.

Istrinya, Roqia Ghulami yang berusia 32 tahun juga membantah keterlibatannya dalam kematian anak tersebut.

Zahra dilarikan ke rumah sakit pada 27 Mei 2020, dengan luka parah di bagian kepala. 

Korban pun meninggal dunia setelah dua hari.

Jaksa penuntut, Sally Howes KC mengatakan kepada pengadilan bahwa balita tersebut mengalami patah tulang pada tengkorak kepala yang disebabkan oleh benturan.

"Anda membenturkan kepalanya ke dinding, bukan? Hal ini menyebabkan pendarahan di bawah lapisan otak, robeknya otak itu sendiri dan pendarahan di sekitar saraf yang berjalan dari mata ke otak," ujar Jaksa penuntut.

Namun ayah empat anak yang berasal dari Afghanistan ini mengatakan bahwa ia sedang berada di Tesco saat Zahra cedera dan mengatakan bahwa Zahra mungkin terjatuh dari tangga saat ia tidak ada di sana dan mulai muntah-muntah.

"Saya menyentuh (kepalanya), saya bisa merasakan pembengkakannya, saya menelepon teman saya dan menyuruhnya datang ke sini secepat mungkin. Dia juga menelepon ambulans tetapi tak kunjung tiba," ujar pelaku

"Jika saya melakukan hal-hal seperti itu, saya tidak akan datang ke negara ini, sudah banyak kekerasan di Afghanistan. Alasan saya datang ke negara ini adalah untuk kesejahteraan anak-anak saya," tambahnya.

Pria tersebut juga membantah tuduhan sebelumnya terhadap putrinya, termasuk tuduhan bahwa ia dituduh telah membenturkan kepala anaknya hingga tengkorak kepalanya mengalami keretakan.

Namun Howes meneruskan penjelasannya "Inilah yang anda lakukan. Anda membenturkan kepalanya ke dinding dan setelah itu anda pergi begitu saja ke Tesco."

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved