Sumut Memilih
Saling Klaim Keunggulan di Debat Cawapres, Begini Kata Tim Pemenangan di Sumut
Para pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden sama-sama mengklaim keunggulan
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Para pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden sama-sama mengklaim keunggulan saat debat cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/1/2024) malam.
Debat keempat pasangan presiden dan wakil presiden yang digelar Senin (21/1/2024) malam mengambil tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, serta Masyarakat Adat dan Desa.
Tim pemenangan daerah pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) Sumut mengklaim Cak Imin lah sebagai pemenang debat semalam.
"Debat berjalan lancar sesuai prediksi Cak Imin leading dengan baik sekali menyampaikan visi misi dengan baik. Seperti Amin tidak akan membuat food estate karena merugikan masyarakat dan ekologis.
Makanya disampaikan harus tobat ekologis. Karena banyak program saat ini yang merusak ekologis. Kontrak framing akan dilakukan seperti yang ada di Jakarta," kata juru bicara Amin Sumut, Dr Tumpal Panggabean kepada tribun-medan.com, Senin (22/1/2024).
Menurut Tumpal penampilan Cak Imin lebih baik dibanding pada debat perdana. Dengan sistematis, Cak Imin dipandang mampu memanfaatkan waktu untuk menyampaikan visi misi terkait tema.
Termasuk mengkritik soal pembangunan proyek strategis nasional yang dianggap keliru dan justru merusak lingkungan.
"Karena itu semalam dijelaskan bagaimana pergantian program seperti kontrak framing yang akan gantikan food estate. Jadi bagaimana penguatan kontrak koperasi petani, petani yang akan bekerja, bukan lagi korporasi. Jadi petani yang akan merasakan dampaknya mengenai program ini," kata Tumpal.
Menurut Tumpal kerusakan lingkungan tidak dapat disembunyikan. Banyak diantara hal itu terjadi tanpa adanya penindakan.
Bahkan negara dalam hal ini pemerintah ikut melakukan pengerusakan lingkungan.
Di sisi lain, pemberangusan sumber daya alam meninggalkan masyarakat, membuat konflik agraria terjadi dan menelan korban.
Tim Amin sebut Tumpal, sudah punya visi misi untuk menyelesaikan masalah agraria di Indonesia dengan melakukan pendistribusian tanah kepada masyarakat.
Bahkan pendapat yang sama disampaikan oleh Cak Imin dan Mahfud MD dalam melihat kerusakan lingkungan.
"Konflik agraria saat ini tidak diselesaikan. Di Sumut aja PTPN tidak memiliki sertifikat, dan tidak pernah juga menyelesaikan sengketa di eks HGU atau dengan perusahaan kepada masyarakat. Makanya Amin menawarkan bagaimana penyelesaian itu langsung dikerjakan dibawa presiden," kata Tumpal.
"Seperti di rempang dan sangat prioritas di Sumut banyak konflik agraria namun dibiarkan, ini seperti bom waktu. Tidak diorganisir kami melihat memang pasangan 1 dan 3 sana sama melihat kerusakan ekologis yang terjadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.