Breaking News

Banjir Bandang

Banjir Bandang, Pengelola Penginapan Putuskan Tutup Sementara Waktu: Jaringan Air dan Listrik Putus

Akibat banjir bandang yang menerjang kawasan Desa Tongging, Kecamatan Merek, para pengelola objek wisata di sekitar lokasi terdampak memilih tutup

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Hendrik Naipospos

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Akibat banjir bandang yang menerjang kawasan Desa Tongging, Kecamatan Merek, para pengelola objek wisata di sekitar lokasi yang terdampak memilih tutup sementara waktu.

Amatan www.tribun-medan.com, banjir bandang yang terjadi pada Rabu (24/1/2024) malam kemarin membuat kerusakan yang cukup parah di aliran sungai Sidokkan.

Di lokasi, dua objek wisata yang dilintasi oleh aliran sungai tersebut yaitu Penginapan Sibayak dan Pantai Sinalsal tampak luluh lantak dihantam banjir yang membawa material seperti lumpur, batu, hingga kayu.

Lokasi wisata yang paling para terdampak, berada di Penginapan Sibayak dimana beberapa fasilitas pendukung penginapan hanyut terbawa arus banjir.

Pengelola objek wisata Penginapan Sibayak Jemmy Pelawi, mengungkapkan akibat banjir bandang yang terjadi kemarin pihaknya berencana untuk berhenti beroperasi untuk sementara waktu.

Dirinya menjelaskan, hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan.

"Sepertinya kita akan tutup untuk sementara waktu. Karena kita mau proses perbaikan dulu karena kerusakan yang cukup parah karena banjir kemarin," ujar Jemmy, Jumat (26/1/2024).

Dikatakan Jemmy, akibat banjir bandang kemarin pihaknya melihat kerusakan yang ditimbulkan cukup parah.

Tak hanya fasilitas pendukung, bahkan fasilitas utama seperti pipa untuk saluran air bersih dan aliran listrik juga putus.

"Jaringan air sama listrik kita yang melintasi jembatan kemarin, ikut putus karena terbawa aliran air. Sudah seperti terisolir sama bangunan yang di depan. Pas kejadian itu, airnya juga masuk ke kamar-kamar kita tapi sudah dibersihkan," ungkapnya.

Di tempat terpisah, pengelola objek wisata Pantai Sinalsal Nego Manihuruk juga mengatakan kemungkinan pihaknya akan memilih menutup lokasi wisata ini sementara waktu.

Demi kenyamanan dan keamanan pengunjung, dirinya mengaku kemungkinan besar pihaknya akan tutup selama kurang lebih satu bulan ke depan untuk melakukan perbaikan.

"Ya mungkin ini butuh beberapa bulan lah baru bisa mengembalikan seperti semula, karena cukup parah," ujar Nego.

Dirinya menjelaskan, lokasi wisata yang dikelola bersama keluarganya ini cukup parah.

Dimana, akibat dari derasnya air yang membawa berbagai material seperti batu dan rerumputan sudah mengotori sebagian besar lokasi pantai.

Tak hanya itu, beberapa fasilitas di lokasi ini seperti ayunan, kursi, dan lainnya juga ikut terkena gerusan air.

(mns/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved