Viral Medsos
SIAPA Tom Lembong Bikin Luhut Murka? Ungkit Proyek OSS Tak Tuntas: Intelektualitas Anda Saya Ragukan
Thomas Lembong adalah mantan Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tapi Anda harus refleksi juga apa sih yang anda lakukan sudah menjadi perdagangan, coba tanya dirimu. waktu anda BKPM apa yang anda lakukan, Anda kan ditugasi untuk OSS," jelasnya.
Menurut Luhut, OSS tidak pernah selesai di tangan Tom Lembong. Justru kabinet saat ini yang melanjutkan. "Saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya, tapi itulah sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai OSS. Sekarang kami yang menyelesaikan itu yang sudah digadang-gadang begini begono dan segala macam," kata Luhut.
Sekali lagi, Luhut menekankan Tom Lembong tak lagi menjelekkan pemerintahan di mana ia pernah menjadi bagiannya. "Jadi saya hanya ingin sampaikan, kita sudahlah kalau sudah selesai masa kita sudahlah, semua ada waktunya. Tidak perlu kita ceritakan kita yang paling bagus, tidak. Semua itu terjadi karena hasil kerja teamwork," pungkas Luhut.
Luhut Respon Cak Imin
Terkait data Muhaimin Iskandar, Luhut minta adu data hilirisasi. Ia mengatakan, Cak Imin bisa kapan saja menghubunginya.
Ia juga mempersilakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu melihat langsung daerah yang menjadi lokasi hilirisasi sumber daya alam (SDA).
"Dia bilang Muhaimin (Cawapres nomor urut 1) mau minta ketemu saya. Dia ada nomor telepon saya, telepon aja kapan, (lalu) pergi dia sana (ke lokasi hilirisasi)," kata Luhut.
Luhut mengatakan, pernyataan terkait hilirisasi ugal-ugalan tersebut banyak dikomentari masyarakat di Morowali, Sulawesi Tengah dan Weda Bay, Maluku Utara.
Ia mengatakan, masyarakat di dua daerah tersebut menikmati dampak hilirisasi yang dilakukan pemerintah.
"Dan itu (hilirisasi ugal-ugalan) yang paling banyak saya lihat komentar itu dari Morowali loh, dari Weda Bay, mereka bilang 'kami menikmati adanya downstream ini'," ujarnya.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar mengaku siap beradu data dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait hilirisasi ugal-ugalan pemerintah.
“Ya kita buktikan, kita buktikan. Bahwa antara jumlah uang yang masuk pada negara dari pertambangan, baik itu langsung maupun hilirisasi jumlahnya sangat kecil dibandingkan kerusakannya,” ujar Muhaimin di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).
Ia mengatakan, saat ini berbagai pertambangan pemerintah tidak membuat masyarakat sekitar semakin makmur.
Muhaimin mencontohkan yang terjadi di Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Selatan.
“Ada keuntungan besar tambang itu tidak dinikmati oleh masyarakat Sulteng. Begitu juga lihat di Kalsel, batubara. Apakah rakyat menikmati? Cek, ayo kita cek,” tutur dia.
Terakhir, ia juga mengaku siap jika mengecek kondisi lapangan langsung bersama Luhut. “Siap saja. Kita tiap saat bisa mengecek, mudarat dan manfaatnya,” sebut dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.