Viral Medsos
ISTRI KEDUA Dayang Santi Dibunuh Suami di Depan Anaknya, Berikut Pengakuan Sang Anak pada Tetangga
DMM (41) merupakan suami dari korban, Dayang Santi (40) yang meninggal tak wajar setelah dipaksa meminum cairan pembersih lantai pada Rabu
TRIBUN-MEDAN.COM - Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, pihaknya masih melakukan serangkaian proses penyidikan dan menunggu hasil autopsi atas perkara kematian tak wajar seorang istri yang diduga diracun suami di depan anak-anaknya.
DMM (41) merupakan suami dari korban, Dayang Santi (40) yang meninggal tak wajar setelah diduga dipaksa meminum cairan pembersih lantai pada Rabu (24/1/2024) pagi.
Pasangan suami istri ini tinggal di Perumahan Bumi Mondoroko Raya (BMR) Blok G, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Setelah melakukan aksinya, DMM sempat mencoba kabur. Namun akhirnya berhasil diamankan di Mapolres Malang untuk menjalani pemeriksaan.
“Saat ini Satreskrim Polres Malang telah melaksanakan penyidikan ya, sudah naik di tahap penyidikan. Sudah ada beberpa saksi yang kita mintai keterangan,” ujar Gandha dalam keterangannya dikutip pada Sabtu (27/1/2023).
Disebutkan Gandha, setidaknya sudah empat saksi yang telah diperiksa oleh Penyidik Satreskrim Polres Malang. Di antaranya yakni suami korban, anak korban, dan dua tetangga.
“Tim penyidik telah melaksanakan olah TKP, kita menemukan ada kain pel, ada diduga sisa muntahan di situ. Kemudian ada botol yang kami duga salah satu merek pembersih lantai toilet kamar mandi, ada gelas, serta ada pakaian anak diduga di situ ada sisa muntahanya juga,” bebernya.
Terkait penyebab kematian, kata Gandha, tim penyidik masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

DMM kerap lakukan KDRT
DMM ternyata diketahui sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap korban yang merupakan istrinya.
Padahal keduanya sudah lama menikah dan memiliki tiga orang anak. Salah seorang tetangga korban, Dewi (57) membenarkan hal tersebut.
Dewi juga mengungkap momen ketika korban diketahui keracunan. Saat itu Dewi sempat mendengar suara pertengkaran dari rumah korban.
Pertengkaran itu terjadi pada Rabu sekira pukul 09.15 WIB, saat itu, Dewi hendak pergi berbelanja.
Hingga akhirnya Dewi mengaku kaget ketika melihat anak korban yang masih 5 tahun berdiri di depan rumah sambil menangis.
"Setelah saya pulang dan tiba di rumah, ternyata salah satu anak korban berinisial Y (5) sudah berdiri di depan sambil menangis," kata Dewi.
"Saya tanya ke Y (anak korban), 'ada apa kok menangis?', lalu Y menjawab 'punya air putih?'. Saya jawab 'buat apa?' dan Y jawab untuk ibunya karena minum racun, tapi saat itu jawaban Y kurang jelas pengucapannya," tuturnya dilansir dari Surya Malang.

Tidak lama kemudian, korban menelepon langsung dan meminta tolong ke seorang tetangga bernama Edi.
"Jadi Bu Santi (korban) ini menghubungi Bu Edi dan minta air minum. Saat itu Bu Edi heran dan kebingungan dengan hal tersebut," jelas Dewi.
Setelah itu, sejumlah warga mendatangi rumah korban dan melihat kondisi mulut DS penuh busa berwarna kuning.
"Sama warga langsung dievakuasi dan dibawa ke puskesmas terdekat. Lalu setelah itu, korban dirujuk ke RS Marsudi Waluyo Singosari," tandasnya.
Dewi yang penasaran kemudian menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada DS kepada anak pertama korban berinisial S.
Kepada Dewi, S mengatakan, ibunya dipaksa minum racun oleh ayahnya.
"Dan yang jelas saat korban ditemukan keracunan, suaminya itu sudah pergi meninggalkan rumah," ucap Dewi menambahkan.
Korban curhat pada tetangga
Dewi mengatakan jika korban, Dayang Santi sering curhat mengalami KDRT dari suaminya.
"Korban ini pernah curhat ke saya sering dipukuli oleh suaminya sampai memar. Namun, korban ini curhatnya lama, baru curhat beberapa hari setelah dipukuli," ungkapnya.
Korban sudah berulang kali menceritakan KDRT yang dialaminya ke tetangga bahkan ketua RT setempat.
"Mungkin ada kalau dua atau tiga kali (korban mengadu terkait KDRT). Tetapi itu sudah lama, mungkin sekitar satu tahun yang lalu," lanjutnya.
Meski sering mengalami penganiayaan, ujar Dewi, korban menolak untuk melaporkan suaminya.
"Jadi, korban ini mengadu telah ditendang oleh suaminya. Sudah saya ajak ke puskesmas dan melaporkannya ke polisi, ternyata korban tidak mau," sambungnya.
Menurut Dewi, kondisi rumah tangga DMM dan korban sudah mulai membaik selama setahun. Namun, ia tidak menyangka korban tewas akibat perbuatan suaminya sendiri. "Habis itu, saya sudah enggak pernah lagi mendengar keributan. Kemudian, korban ini hamil dan melahirkan. Makanya, saya pikir sudah baik-baik saja. Ternyata malah fatal seperti ini," tandasnya.

Dilaporkan oleh tetangga
Kapolsek Singosari, Kompol Masyhur Ade, mengatakan kasus ini baru dilaporkan pada Kamis sekitar pukul 01.20 WIB dini hari.
"Awalnya pelapor yang merupakan tetangga korban didatangi oleh anaknya. Ia memberitahukan bahwa korban atau ibunya telah dipaksa oleh bapaknya untuk meminum pembersih lantai dan muntah-muntah," paparnya, Kamis.
Tetangga yang mendapat laporan menemukan korban sudah terlentang di rumah dalam kondisi tak sadarkan diri.
Di mulut korban juga terlihat busa diduga cairan pembersih lantai.
"Setelah mendapatkan perawatan, pelapor mendapatkan informasi bahwa korban telah meninggal dunia. Selanjutnya dilaporkan kepada kami," jelasnya.
Kata Pak RT
Ketua RT setempat, Ali Masyudi mengatakan, korban kerap mengalami tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dari sang suami.
Ali sudah pernah menyarankan kepada korban agar melaporkan perbuatan DMM ke polisi, namun korban menolak.
"Sudah sekitar empat kali datang ke saya, mengeluh sering dapat kekerasan dari suaminya."
"Saya sudah pernah menyarankan untuk lapor polisi, tapi beliaunya tidak mau," ungkap Ali.
Apa pekerjaan suami korban?
Tetangga korban, Dewi menyebut, korban beserta suaminya sudah lama tinggal di rumah tersebut.
Di mana, sang suami dikenal sebagai sosok pendiam dan sibuk bekerja.
"Kurang tahu (apa pekerjaan suami korban), tapi kalau pulang malam, sekitar jam 02.00 WIB. Orangnya pendiam," ujarnya.
Diketahui, baik korban maupun suaminya masing-masing pernah membina rumah tangga.
Keduanya diketahui memiliki enam orang anak dari pernikahan mereka sebelumnya.
"Kalau yang (pernikahan) sama yang ini itu anaknya tiga," bebernya.
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini sebagian diolah dari TribunSumsel.com
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.