Viral Medsos

BERAGAM Keluhan Anggota KPPS: Uang Saku Rp 25 Ribu hingga 50 Ribu, Itu Pun Tak Langsung Dibayarkan

Mereka mengeluhkan besaran nominal uang saku atau pengganti uang transport yang berbeda-beda mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000.

|
Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/ANIL
Kegaduhan saat anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Langkat mengeluhkan honor uang pengganti transport sebesar Rp50 ribu tidak langsung cair usai mengikuti bimbingan teknis (bimtek). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Belakangan ini bermunculan di media sosial keluhan Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024.

Mereka mengeluhkan besaran nominal uang saku atau pengganti uang transport yang berbeda-beda mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000.

Bahkan yang paling mengejutkan, ada juga yang hanya mendapatkan Rp 25 ribu.

Seperti halnya keluhan para anggota KPPS di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Mereka mengeluhkan honor uang pengganti transport sebesar Rp 50 ribu yang tidak langsung cair usai mengikuti bimbingan teknis (bimtek). 

Ironisnya, peristiwa ini diduga terjadi terhadap seluruh anggota KPPS di Kabupaten Langkat.

Bahkan mereka juga heran kenapa honor uang pengganti transport ini tidak langsung cair.

Salah satunya peserta bimtek asal Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat yang menolak identitas tidak disebutkan.

Peserta ini mengherankan, honor uang pengganti transport tidak langsung cair.

"Kami di Kecamatan Selesai tidak langsung cair uang pengganti transport. Heran kami, dan makin heran lagi dengan nominalnya," kata sumber, Senin (29/1/2024).

Dia kemudian membandingkan dengan daerah tetangga, Kota Binjai.

Kata dia, peserta KPPS di Binjai yang mengikuti bimtek langsung menerima honor uang pengganti transport tersebut.

"Bisa pula kami enggak langsung terima uang pengganti transport. Beda sama peserrta Kota Binjai yang sudah terima mereka setelah mengikuti bimtek," katanya.

Dia menjelaskan, bimtek yang dilalui anggota KPPS untuk Kecamatan Selesai digelar pada waktu terpisah. Mereka dibagi dalam masing-masing desa yang di Kecamatan Selesai. Lokasi bimtek digelar di Jambur Serbaguna Desa Tanjung Merahe, Kecamatan Selesai, Langkat.

Sumber menambahkan, peserta KPPS sempat menyoal hal tersebut kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) terkait uang pengganti transport yang tidak langsung cair. Namun, jawaban yang mereka terima tidak memuaskan. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved