Berita Viral

DENDAM Wanita yang Sudah Serahkan Segalanya tapi Akhirnya Batal Nikah, Bikin 400 Orderan Fiktif

Kasus order fiktif yang menghebohkan warga Kendal, Jawa Tengah, akhirnya terbongkar.

Editor: Juang Naibaho
Viral4real
Ilustrasi orderan fiktif. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus order fiktif yang menghebohkan warga Kendal, Jawa Tengah, akhirnya terbongkar.

Pelaku order fiktif tersebut merupakan seorang wanita berusia 22 tahun berinisial NM.

Tak tanggung-tanggung, NM melakukan 400 orderan fiktif yang ditujukan ke alamat S, warga Desa Karangayu, Cepiring, Kendal.

Usut punya usut, NM ternyata menaruh dendam terhadap S.

Ia sakit hati karena batal menikah dengan S, meskipun telah bertunangan.

Di lain sisi, NM telah menyerahkan segalanya kepada S, termasuk kesuciannya.

Pengakuan itu disampaikan NM saat konferensi pers yang digelar Polres Kendal, Senin (29/1/2024).

Di depan polisi dan wartawan, NM mengatakan, dirinya melakukan order fiktif ke alamat S karena sakit hati.

Sebab, S membatalkan pernikahan, padahal sudah bertunangan dengannya.

Sesuai rencana, pernikahan dilakukan pada bulan Oktober 2023.

“Saya dendam, karena sakit hati. Tidak cuma membatalkan pernikahan, S juga sudah mengambil keperawanan saya. Saya juga pernah dipaksa melayani dia, padahal saya waktu itu sakit,” kata NM.

NM menambahkan, dirinya sangat menyesal dengan apa yang telah dilakukannya.

"Saya minta maaf kepada keluarga S dan warga Cepiring serta yang lainnya,” ujar NM.

Wakapolres Kendal, Kompol Edy Sutrisno mengatakan, tersangka mulai melakukan perbuatannya pada tanggal 4 September 2023 pukul 12.45 WIB.

Pelaku menggunakan fotokopi KTP korban.

“Ada sekitar 400 barang yang dikirim ke alamat korban,” kata Edy.

Edy menegaskan, akibat perbuatannya, tersangka diancam hukuman 12 tahun penjara.

Baca juga: Wahyu Pria Peneror Order Fiktif Masih Terus Berulah hingga Ancam Alya: Lu Bakal Kehilangan Sesuatu!

Seperti diberitakan, keluarga S menjadi korban orderan fiktif sejak 4 September 2023 kemarin.

Orderan fiktif, berupa makanan, perabotan rumah tangga, hingga jasa angkutan, datang ke rumah S dengan pemesan atas nama keluarganya.

Pengorder menggunakan nomor handphone yang tidak dikenal.

Orderan fiktif terakhir berupa mobil jasa angkutan. Jumlahnya sekitar 20 mobil, mulai mobil bak terbuka hingga truk.

Menurut J (43), ibu S, mobil jasa angkutan tersebut mulai berdatangan Rabu (25/10/2023) sore hingga malam.

Ada yang dari Semarang, dan Ungaran. “Mereka akhirnya mau pulang, setelah diberi penjelasan,” katanya.

J mengaku kasihan kepada para pemilik jasa angkutan yang mendapat orderan fiktif tersebut.

Sebab mereka kebanyakan datang dari luar kota.

“Pemesannya ada yang atas nama anak saya, Sahrul, suami saya, Paryono, dan saya sendiri,” ujar J. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved