Berita Internasional

Wanita Diusir Suami dan Mertua karena Tak Bisa Beri Keturunan, Kini Tidur di Jalanan

Rasa tak puas dengan pasangaan kerap kali menjadi pemicu seseorang bertindak tak semestinya seperti kasus suami usir istri yang tak bisa melahirkan.

Eva.vn
Wanita tidur di jalanan diusir suami dan keluarganya karena tak bisa memberikan keturunan 

TRIBUN-MEDAN.com – Rasa tak puas dengan pasangaan kerap kali menjadi pemicu seseorang bertindak tak semestinya seperti kasus suami usir istri yang tak bisa melahirkan.

Aksi suami usir istri yang tak bisa melahirkan itu membuat warganet heboh.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Minggu (28/1/2024), kejadian suami usir istri yang tak bisa melahirkan itu terjadi di distrik Long Hoa, kota Shenzhen, provinsi Guangdong, Tiongkok.

Baru-baru ini, seorang wanita Tionghoa diusir dari rumah oleh suaminya karena tidak dapat melahirkan anak.

Potret seorang perempuan yang tergeletak di jalan tanpa tempat tinggal membuat banyak orang sedih dan seketika menjadi kontroversi.

Beberapa orang yang melintas menemukan wanita ini tertidur di tempat parkir.

Ia sendirian dengan dua koper berisi pakaian dan beberapa barang kebutuhan pokok di sebelahnya.

Ia tidak punya tempat tinggal, sehingga harus berteduh di tempat parkir, menggunakan payung untuk perlindungan.

Di sebelahnya juga ada beberapa tunawisma lainnya yang tergeletak.

Setelah bertanya, mereka mengetahui bahwa wanita ini bukanlah tunawisma

Ia awalnya punya keluarga tetapi suaminya mengusirnya dari rumah karena "ayam tidak tahu cara bertelur".

Wanita itu mengatakan ia dan suaminya memiliki masa cinta yang mendalam dan sangat bahagia setelah menikah.

Namun, keduanya telah menikah selama bertahun-tahun tetapi belum juga dikaruniai momongan.

Karena itu, ia dianggap sebagai duri di sisi keluarga suaminya.

Menghadapi situasi tersebut, sang suami bukannya membela istrinya atau mencari solusi, namun sebaliknya.

Ia bersikap cuek dan muak terhadap istrinya.

Akhirnya, ketika konflik mencapai puncaknya, sang suami tanpa ampun mengusirnya dari rumah.

Wanita itu pun harus menderita.

Ia dengan kesal membawa kopernya dan meninggalkan rumah suaminya.

Setelah itu, ia pun kembali ke rumah orang tuanya untuk meminta bantuan, namun di luar dugaan bahkan kerabat terdekatnya pun tidak mau mentolerirnya.

Karena tidak punya tempat lain untuk pergi, wanita itu harus tetap berada di tempat parkir.

Di kota yang ramai seperti Shenzhen, tidak mudah bagi perempuan untuk mendapatkan pekerjaan, terutama ketika angka pengangguran meningkat.

Tanpa kualifikasi pendidikan, tanpa pengalaman profesional dan tanpa kerabat, perempuan menjadi tidak berdaya dan sengsara.

Situasi yang dialami perempuan ini telah menimbulkan banyak pemikiran dan perdebatan di komunitas online.

“Apakah memiliki anak merupakan syarat mutlak dalam sebuah pernikahan? Jika menikah dan tidak dapat memiliki anak, apakah harus bercerai?”

“Saya masih belum tahu apakah masalahnya ada pada istri atau suami. Menurut saya kemalangan terbesar wanita ini adalah memilih suami yang salah.”

"Pernikahan adalah tentang pengertian, berbagi dan mendukung satu sama lain, bukan tentang memenuhi harapan tradisional. Pasangan ini bisa saja menemukan banyak solusi lain, terutama dari suami."

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved