Berita Viral

Pengakuan Guru Setrika Punggung Santri Gegara Tak Buat PR, Jengkel dengan Korban, Kini Dipecat

Inilah pengakuan guru rumah tahfiz di Kota Parepare yang setrika punggung santrinya berinisial MA (13) karena tak buat PR

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Pengakuan Guru Setrika Punggung Santri Gegara Tak Buat PR, Jengkel dengan Korban, Kini Dipecat 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah pengakuan guru yang setrika punggung santrinya berinisial MA (13) karena tak buat PR.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu seorang santri rumah tahfiz di Kota Parepare disetrika oleh gurunya karena tak buat PR.

Belakangan, sang guru rumah tahfiz mengakui perbuatannya menyetrika punggung santrinya hingga mengalami luka bakar.

Ternyata, guru rumah tahfiz berinisial MS yang menyetrika punggung muridnya mengaku jengkel.

Kasat Reskrim Polres Parepare, Iptu Setiawan menyampaikan pelaku (MS) tega melakukan penganiayaan karena kesal dengan MA yang bermain di tempat tidur saat jam istirahat.

SEORANG santri berusia 13 tahun diduga disetrika gurunya karena tidak mengerjakan PR di salah satu pondok tahfiz di Kota Parepare (istimewa
SEORANG santri berusia 13 tahun diduga disetrika gurunya karena tidak mengerjakan PR di salah satu pondok tahfiz di Kota Parepare (istimewa (istimewa)

Ditambah karena korban tak mengindahkan teguran korban, MS pun merasa semakin jengkel dengan tingkah laku MA.

“Tersangka MS yang saat itu sedang menyetrika langsung mendatangi korban dan menempelkan setrikanya itu ke punggung korban,” ungkap Setiawan, dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Kamis (1/2/2024).

Atas kejadian itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, Muhammad Islah mengambil tindakan tegas sebagai hukuman terhadap pelaku. Pemkot Parepare langsung memecat pelaku karena dianggap sudah berlebihan.

Ia menilai, niat Pemkot Parepare untuk memberikan pendidikan Al Quran tercoreng karena tindakan dari MS.

"Kita sudah berkoordinasi dengan 20 orang tua santri rumah tahfiz.

Kita berencana mencarikan pengganti oknum guru itu,” ucap Islah.

Baca juga: TERKUAK Alasan Ria Ricis Ceraikan Teuku Ryan, Dianggurin Sejak Hamil dan Ngemis Nafkah Penyebabnya?

Baca juga: HASTO Buka-bukaan Soal Mundurnya Mahfud MD, Sebut Jokowi Sudah Ambil Alih Fungsi Polhukam

Sebelumnya diberitakan seorang santri di pondok pesantren ponpes di Kota Parepare yang diduga disetrika oleh gurunya karena tak buat PR.

Adapun seorang santri diduga dianiaya oleh gurunya sendiri karena tak menyelesaikan PR.

Tak tanggung-tanggung, penganiayaan yang dilakukan olknum guru tersebut diduga dilakukan dengan cara menyetrika punggung korban.

Atas kejadian tersebut, orban menderita luka bakar di bagian punggungnya.

"Anak saya menderita luka bakar di punggung,

Kejadiannya pada Rabu kemarin.

SEORANG santri berusia 13 tahun diduga disetrika gurunya karena tidak mengerjakan PR di salah satu pondok tahfiz di Kota Parepare (istimewa)
SEORANG santri berusia 13 tahun diduga disetrika gurunya karena tidak mengerjakan PR di salah satu pondok tahfiz di Kota Parepare (istimewa) (istimewa)

Korban mengaku disetrika karena ada pelajaran yang tidak dikerjakan," kata Salahuddin, ayah korban di Mapolres Parepare, dikutip Tribun-medan.com dari Kompas.com, Jumat (26/1/2024).

Salahuddin menangis saat melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut.

Sambil mengusap air matanya, Salahuddin terisak di depan polisi.

Baca juga: Padahal Belum Resmi Cerai, Ria Ricis Kepergok Dipuji Sang Mantan hingga Diberi Panggilan Khusus

Baca juga: Ruko Ini Diduga Jadi Lokasi Pembunuhan Pria yang Jasadnya Dibuang ke Sungai di Aceh

"Siapa yang tidak tersayat,

Pak, anak saya disetrika sudah seperti penyiksaan zaman perang.

Kami sudah dipanggil juga Kabag Kesra Kota Parepare,

karena pondok tahfiz itu dikelola Pemkot Parepare," katanya lagi.

Terkini, polisi telusuri kemungkinan korban lain Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap MS.

Jajaran Polres Parepare juga masih menunggu laporan lain terkait kemungkinan adanya korban selain MA.

"Hingga kini pengakuan pelaku masih satu orang. Kita masih menunggu laporan orang tua santri lainnya, jika ada perlakuan serupa yang dilakukan MS kepada santri lain selain MA," tutup Setiawan.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved