Tribun Wiki

Inilah Amalan Dalam Menyambut Isra Miraj yang Bisa Dilakukan Umat Muslim

Ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan umat muslim dalam menyambut datangnya peringatan Isra Miraj

Editor: Array A Argus
TribunStyle
Ilustrasi Isra Miraj 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Hari Kamis (8/2/2024) besok bertepatan dengan peringatan Isra Miraj.

Bagi umat muslim, Isra Miraj ini merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad S.A.W menuju Sidratul Muntaha.

Saat menempuh perjalanan ini pula, Nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah S.W.T untuk mengerjakan salat lima waktu.

Dalam Islam, tentunya umat muslim diminta melaksanakan berbagai amalan yang bisa menambah pahala.

Ketika memperingati Isra Miraj, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan.

Berikut ini lima amalan yang bisa dilaksanakan umat muslim saat memperingati Isra Miraj.

1. Membaca zikir

Amalan yang diajarkan untuk untuk memperingati Nabi Muhammad SAW saat mengalami peristiwa isra Miraj.

Biasanya amalan ini dilakukakan saat malam Isra Miraj, namun Tribuners dapat melakukannya kapan saja dan dalam keadaan apapun.

Membaca zikir ini menjadi amalan sunah yang dilakukan selama bulan Rajab, dengan memperbanyak amalan zikir Tribuners dapat mendatangkan rezeki dan pertolongan Allah SWT.

Tribuners dapat mengamalkan zikir ini “laa haula walaa quwwata illa billah.”

Memiliki arti tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah.

Baca juga: 2 Peristiwa yang Membuat Nabi Muhammad SAW Sedih Sebelum Melakukan Isra Miraj

2. Mengucap istigfar

Amalan ini dipercayai dapat membantu Tribuners dalam meringankan permasalah hidup, dan di bulan Rajab ini sebagai bulan istighfar karena Allah SWT mengampuni perbuatan buruk kita.

Tribuners dapat melakukan amalan ini saat pagi maupun sore, dan Tribuners bisa mengamalkan bacaan istigfar setiap harinya dan meminta permohonan Allah SWT.Tribuners dapat mengamalkan bacaan doa sayyidul istigfar “Allahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtnii wa anna’abduka wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta,”

Memiliki arti “ Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu.

Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved