Berita Viral

AKHIRNYA Ahok Ungkap Sosok Sebenarnya yang Seret Dirinya ke Penjara: Saya Jadi Napi, Karena Dia Juga

Siapa yang penjarakan Ahok? Pertanyaan ini mendadak menjadi perbincangan netizen. 

HO
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Ahok ungkap sosok yang kekeuh ingin dirinya dipenjara 

TRIBUN-MEDAN.com - Siapa yang penjarakan Ahok? Pertanyaan ini mendadak menjadi perbincangan netizen. 

Kisah Ahok dipenjara karena kasus penistaan agama kembali mencuat dan menjadi misteri. 

Apalagi, Ahok tiba-tiba menyebut sosok dalang yang membuatnya mendekam di penjara. 

Siapakah sosok itu? 

Jika kita mengingat kasus yang menimpa Ahok pada 2016, pria bernama Buni Yani yang mengunggah video Ahok melakukan penistaan agama di Kepulauan Seribu.

Buni Yani merupakan pengunggah video pidato kontroversial Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta pada 27 September 2016.

Video berdurasi 30 detik itu kemudian menjadi pemicu kegaduhan nasional dan mengantarkan Ahok menjadi tersangka kasus penistaan agama

Ahok dianggap semberono menafsirkan QS. Al-Maidah: 51.

Ahok hadir dalam kampanye bertemakan Konser Salam Metal di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). (Kompas tv)
Ahok hadir dalam kampanye bertemakan Konser Salam Metal di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). (Kompas tv) (Kompas tv)

Potongan pidato itu disebar di media sosial oleh Buni Yani dengan mengedit sehingga memancing massa turun ke jalan untuk memenjarakan Ahok sebagai penista agama.

Buni Yani mengawali pendidkan tingginya di Fakultas Sastra Inggris Udayana, Bali. Setelah itu, ia berhasil meraih gelar master dari Ohio University, Amerika Serikat (AS).

Ia mengambil gelar Doktoral sekaligus sebagai peneliti di Faculty of Social and Behavioral Sciences, Institute of Cultural Anthropology and Development Sociology, Leiden University. Ia menyandang gelar Master of Arts dalam studi Asia Tenggara.

Sebelum terbang ke AS, Buni dikenal aktif sebagai jurnalis. Sejak 1996 hingga 1999, Buni bekerja sebagai wartawan untuk Australian Associated Press (AAP) dan sering menulis tentang isu-isu terkait Asia Tenggara.

Ketika di AS, pria yang tinggal di Depok, Jawa Barat, ini juga pernah menjadi jurnalis untuk Voice of America (VOA). Buni bekerja sebagai dosen di London School of Public Relations (LSPR), Jakarta, sejak 2004.

Namun ia segera mengundurkan diri seiring kasus yang menderanya mencuat.

Kasus Ahok ini menjadi trending ketika itu. Massa dari Front Pembela Islam (FPI) menggelar demo besar-besaran menuntut Ahok dipenjara. 

Pada aksi itu turut hadir eks pemimpin FPI Rizieq Shihab. 

Saat berorasi di hadapan ribuan peserta aksi, Rizieq kembali menyuarakan seruan pada beberapa unjuk rasa sebelumnya, yaitu penjarakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dan hentikan kriminalisasi ulama. "Siap bela negara? Siap bela agama? Siap ganyang PKI?" tanya Rizieq yang disambut pekikan takbir para peserta.

Rizieq kemudian mengatakan bahwa aksi 212 bukanlah aksi makar,

"Kami tidak niat untuk makar, menggantikan rezim, apalagi bikin negara baru," katanya, sebagaimana dilaporkan wartawan Hilman Handoni.

Keberadaan Rizieq di depan pagar gedung DPR/MPR sontak membuat semangat para peserta yang sebagian besar telah berkumpul sejak pukul 07.00 WIB. Mereka bangkit berdiri dan kompak meneriakkan takbir setiap kali Rizieq menyelesaikan rangkaian kalimat.

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menyapa ribuan anggota FPI diiringi salawat seusai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar terkait dugaan penghinaan Pancasila Kamis (12/1/2017).
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menyapa ribuan anggota FPI diiringi salawat seusai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar terkait dugaan penghinaan Pancasila Kamis (12/1/2017). ((TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN))

Sebelumnya, menurut pengacara tim Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) Kapitra Ampera, Rizieq tidak akan datang dalam aksi 212. Pengurus GNPF-MUI juga disebutnya akan absen.

Dalam orasi, salah satu pimpinan aksi menyerukan Ahok ditahan atas tuduhan penistaan agama Islam.

"Kalau Ahok tidak ditahan juga, maka jangan kaget kalau Jokowi yang kita tumbangkan. Sudah tiga kali diingatkan dengan damai, jika tidak didengarkan maka kita revolusi," ujar sang orator, yang disambut pekikan takbir para peserta.

Orator juga bertanya ke massa, "Siap menginap?"

"Siap," ujar sejumlah simpatisan.

Ahok Ungkap Sosok yang Membuatnya Dipenjara

Dalam sebuah kesempatan dialog berjudul "Eropa Bersatu : Festival Tiga Jari" yang digelar secara daring antara para diaspora di Jerman dan Indonesia, Ahok pun mendapat kesempatan untuk berbicara dalam forum tersebut.

Ahok pun awalnya menyebut bahwa dirinya sengaja mundur dari Pertamina lantaran ingin sepenuhnya mendukung Ganjar.

"Justru kalau Ganjar akan kalah, saya harus melepaskan jabatan saya untuk fight, untuk kemenangan Ganjar,"ucap Ahok.

Ia pun menyindir pihak lain yang tak berjuang penuh untuk mendukung Ganjar dalam pilpres 2024.

"Jadi jangan gunakan persepsi yang salah. Kalau kamu merasa Ganjar akan kalah, tidak bisa satu putaran (pemilu), kamu harus all out dong keluar, berjuang untuk dia,"lanjut Ahok.

Benarkah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai 'kuda putih' Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meyusup ke pasangan capres-cawapres 03? Terkait isu 'kuda putih' tersebut, calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo turut memberikan tanggapan. Sebelumnya, sebutan 'kuda putih' itu ramai di media sosial, yakni Ahok dianggap ditempatkan Jokowi guna mencegah paslon Ganjar-Mahfud bergabung dengan Anies-Muhaimin. FOTO kedekatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Presiden Jokowi beberapa tahun lalu. (IG)
Benarkah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai 'kuda putih' Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meyusup ke pasangan capres-cawapres 03? Terkait isu 'kuda putih' tersebut, calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo turut memberikan tanggapan. Sebelumnya, sebutan 'kuda putih' itu ramai di media sosial, yakni Ahok dianggap ditempatkan Jokowi guna mencegah paslon Ganjar-Mahfud bergabung dengan Anies-Muhaimin. FOTO kedekatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Presiden Jokowi beberapa tahun lalu. (IG) (IG)

Tak hanya itu, Ahok pun mengaku ada pihak yang disebut sudah keluar dari PDI Perjuangan meneleponnya untuk mengingatkan soal jasa Presiden Jokowi yang sudah menjadikannya Komut Pertamina usai dirinya keluar dari penjara.

"Saya gak usah sebut namanya, sudah keluar dia dari PDIP. Dia telfon saya, 'kamu masih ingat loh, jasanya, napi dijadikan komut' saya jawab 'saya jadi napi ya dijadikan siapa? Dia juga,"jawab Ahok secara gamblang.

Ucapan Ahok tersebut pun menjadi buah bibir di X lantaran ucapan tersebut diduga merujuk ke Presiden Jokowi.

Meskipun tak secara gamblang menyebut nama Jokowi, namun banyak pihak yang berasumsi bahwa Ahok merujuk pernyataannya tersebut untuk Jokowi lantaran Jokowi yang menjadikannya Komut Pertamina pasca dirinya bebas dari penjara.

Tak hanya itu, Ahok pun menganalogikan kisah dirinya yang menjadi napi lalu diangkat sebagai Komut dengan Kisah Saul dan Daud yang dikenal oleh banyak umat Kristiani.

Hal ini pun juga ditambahkan Ahok sebagai alasannya memilih mendukung Ganjar dibanding pihak lain yang diduga adalah Prabowo - Gibran.

"Dengan keluarnya saya dari Komut, saya kira ini cukup jelas menunjukkan mengapa saya tidak memilih pihak sana,"tutup Ganjar.

Baca juga: Enam Waktu Mustajab untuk Membaca Ayat Seribu Dinar

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Batak Alusi Au yang Diciptakan Nahum Sutumorang, Lengkap dengan Terjemahannya

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved