Medan Terkini

5 Harimau Mati dan Banyak Satwa Sakit di Medan Zoo, Pemko Medan Disarankan Serahkan Satwa ke NGO 

Hanya dalam kurun tiga bulan Sudah lima harimau mati di Kebun Binatang Medan Zoo. Pemko Medan dan pengelola Medan Zoo jadi sorotan.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Harimau Sumatra berada di kandang Medan Zoo Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-  Hanya dalam kurun tiga bulan Sudah lima harimau mati di Kebun Binatang Medan Zoo.

Teranyar harimau sumatera yang diberi nama Bntang Sorik mati pada 13 Februari lalu.

Pemko Medan dan pengelola Medan Zoo jadi sorotan.

Harimau Benggala berada di kandang Medan Zoo Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B, Ujung Labuhen, Kabupaten Deliserdang, Minggu (11/2)
Harimau Benggala berada di kandang Medan Zoo Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B, Ujung Labuhen, Kabupaten Deliserdang, Minggu (11/2) (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

Terkini, Founder Toba Animal Friends Sumatera (FTAFS) Anita Panggabean menanggapi ucapan Wali Kota Bobby Nasution tentang harimau di Medan Zoo 'tidak boleh mati' 


Anita mengatakan, ucapan  itu tak sepantasnya disampaikan.

Walaupun, memang seluruh satwa pasti akan mati. 


Menurut Anita, jika satu satwa yang mati masih bisa dimaklumkan.


"Dengan Pak Wali kota bilang 'masa harimau tidak boleh mati' itu menunjukkan kapasitas dirinya yang tidak cerdas.  Jelas saya tidak setuju dengan pernyataan itu," ucapnya, kepada Tribun Medan, Kamis (15/1/2024). 


Dikatakannya, Medan Zoo itu sudah selayaknya ditutup.

Sebab, baik dari Pemko Medan maupun pihak pengelola Medan Zoo  tidak telaten dalam mengurus satwa.


"Kalau Pemko Medan  mengusulkan opsi program bapak asuh. Sebenarnya program bapak asuh ini dulu juga sudah ada di Medan Zoo, tapi juga tetap tidak terawat," ucapnya.


Selain itu, program bapak asuh ini tidak ada jaminan untuk satwa  tetap bisa bertahan. Karena, pengurus Medan Zoo tidak memiliki keahlian di bidang tersebut.


"Karena keadaan satwa ini sudah tidak bisa diselamatkan. Para satwa ini harus dicarikan tempat peristirahatan itu," jelasnya.  


Menurutnya,  yang harus diubah dari Medan Zoo itu manajemennya. Kalau menunggu investor, tidak akan terealisasi. 


"Sebab Pak Wali ini inginnya investor masuk, tetapi yang mengelola pihak Pemko Medan. Logikanya, kalau ada investor masuk mereka (para investor) akan membawa orang-orangnya untuk mengurusnya," ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved