Pemilu 2024
CAPRES PDIP Keok, Ucapan Megawati Viral Lagi: Jokowi Tanpa PDIP Duh Kasihan Dah
Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Mahfud MD keok, ucapan lama Megawati Soekarnoputri kepada Presiden RI, Joko Widodo viral lagi yang menyebutkan kasihan
TRIBUN-MEDAN.COM – Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Mahfud MD keok, ucapan lama Megawati Soekarnoputri kepada Presiden RI, Joko Widodo viral lagi.
Baru-baru ini, ucapan lama Megawati Soekarnoputri diungkit kembali setelah capres jagoan PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD keok dalam hitung cepat Pemilu 2024.
Dimana dalam hitungan cepat Pemilu 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada pada urutan terakhir.
Bahkan, di Kota Solo yang dikenal sebagai salah satu ‘Kandang Banteng’, capres PDIP tersebut K.O.
Untuk diketahui, pada hitung cepat Pemilu 2024, posisi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada pada urutan terakhir, setelah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Sedangkan di urutan pertama, pasangan capres yang unggul adalah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Keunggulan Prabowo-Gibran ini tak lepas dari sosok Jokowi.
Banyak pendukung Jokowi yang kemudian mengubah dukungannya ke Prabowo, setelah Presiden terang-terangan tak mendukung capres yang diusung Megawati Soekarnoputri.

Karena hal ini pula, Twitter kembali ramai membahas PDI Perjuangan.
Satu diantara pembahasan yang kembali muncul soal ucapan Megawati Soekarnoputri yang dinilai sombong dan angkuh.
Dalam acara peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran pada Selasa (10/1/2023) silam, Megawati Soekarnoputri sempat melontarkan kata-kata kelakar yang dianggap penuh keangkuhan soal kedigdayaan partainya.
"Pak Jokowi itu ya ngono lho, mentang-mentang. Lha iya, padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDI-Perjuangan juga, duh kasihan dah," ucap Megawati.
Sekarang, netizen pun membalikkan ucapan Megawati tersebut.
Warganet mengatakan, ternyata PDI Perjuangan tanpa Jokowi tidak ada apa-apanya.
Hal itu dibuktikan dengan tumbangnya pasangan Ganjar-Mahfud, yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Bahkan di TPS 053 Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tempat dimana Megawati Soekarnoputri memberikan hak suaranya, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar justru unggul.
Capres usungan Megawati malah K.O di TPS tempat anak Proklamator itu mencoblos.
Anies-Muhaimin memperoleh suara sebanyak 113.
Sedangkan, Prabowo-Gibran 76 suara dan Ganjar-Mahfud 67 suara.
Sementara itu, suara tidak sah sebanyak 3 surat.
Baca juga: Pilpres 2024 Dituding Curang, Jokowi: Jangan Teriak-teriak, Kalau Ada Bukti Laporkan
Baca juga: Unggul Hitungan Cepat, Pengamat Sebut Janji Kampanye Prabowo Sulit Diwujudkan, Ini Alasannya
PDIP Kebobolan di Kandang Sendiri
Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, tak menyangka pasangan Prabowo-Gibran unggul di Kota Solo, Jawa Tengah.
Padahal Kota Solo dikenal sebagai salah satu 'Kandang Banteng'.
PDIP kebobolan di kandangnya sendiri. Ternyata, warga Solo lebih banyak yang memilih
Pasangan nomor urut dua mendapat suara terbanyak.
Disusul pasangan calon (paslon) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud-MD, dan paslon nomo urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Dari pantauan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) di situs pemilu2024.kpu.go.id, Kamis (15/2/2024) pukul 08.33 WIB, sudah ada 62 persen suara masuk.
Anies-Muhaimin mendapat 18.711 suara, Prabowo-Gibran memperoleh 56.226 suara, dan Ganjar-Mahfud mendapat 37.872 suara.

Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, tak menyangka pasangan Prabowo-Gibran unggul di Kota Solo yang dikenal sebagai salah satu 'Kandang Banteng'.
Menanggapi hasil tersebut, Rudy hanya bisa pasrah.
Meski pasangan Ganjar-Mahfud kalah suara, Rudy menegaskan, pertarungan dan perjuangan sudah dilakukan semaksimal mungkin.
"Apapun yang terjadi ya kita harus terima apa adanya."
"Kita tidak kurang-kurang untuk berjuang," ucap Rudy saat ditemui awak media di Brengosan, Purwosari, Rabu (14/2/2024), dilansir TribunSolo.com.
Hal yang membuat Rudy tak menyangka lantaran di Kota Solo tak ada pergerakan. Namun, suara Prabowo-Gibran bisa mengungguli Ganjar-Mahfud.
"Namun kalau hasilnya seperti begini ya kita enggak nyangka lah, karena Solo enggak ada pergerakan, bisa masif begini (suara Prabowo-Gibran)," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.
Rudy pun meminta para simpatisan PDIP dan partai pendukung untuk tidak larut dengan kondisi ini.
"Enggak perlu ada yang stres, namun kita tunggu real count-nya dari KPU."
"Kita melihat di TPS, di lapangan ya sudah. Kita banyak menang, ada yang kalah, banyak menang atau yang kalah ya sudah. Pergerakan mereka terus terstruktur, sistematik, dan masif. Namun operasi senyapnya, masuk untuk di Solo," tandas Rudy.
Ganjar, Mahfud, Megawati hingga Ketum Parpol Pendukung Gelar Rapat Tertutup di High End
Baca juga: DETIK-DETIK 3 Nenek Meninggal Saat Nyoblos Pemilu 2024, Sempat Ngeluh Pusing Lihat Banyak Caleg
Baca juga: Uang Rp 14 Juta Milik Penumpang Kereta Api Tujuan Binjai-Medan Nyaris Hilang, Diamankan Petugas
Disisi lain, Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD merapat ke Gedung High End, Menteng, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Dilansir Tribun-medan.com dari Tribunnews.com, Ganjar tiba di Gedung High End sekira pukul 11.35 WIB.
Dia mengenakan baju changshan berwarna merah.
Setibanya di Gedung High End, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyapa para wartawan.
Ganjar mengatakan pertemuan ini merupakan evaluasi setelah pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024) kemarin.
"Oh belum tahu (agenda pertemuan). Jadi nanti mau evaluasi. Yang jelas pimpinan partai ke sini. Jadi kita mau akan evaluasi report-report yang kemarin masuk," kata Ganjar di lokasi.
Ganjar pun meninggalkan awak media lalu memasuki Gedung High End untuk melakukan pertemuan.
Sebelum Ganjar datang, sejumlah pimpinan partai politik (parpol) pendukung sudah tiba lebih dulu di lokasi.
Mereka diantaranya Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri; Ketua Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO); Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo; dan Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono.
Hadir juga Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid; Wakil Ketua TPN Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
Kemudian, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto; Dewan Pakar TPN, Sandiaga Uno; Wakil Ketua TPN, Gatot Eddy Pramono; dan Deputi Politik 5.0 TPN, Andi Widjajanto.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.