Pilpres 2024

Ngaku Siap Jadi Oposisi, PDIP Kini Respons Keinginan Prabowo-Gibran Untuk Bertemu, Ada Syaratnya

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku menerima secara terbuka keinginan Prabowo-Gibran untuk bertemu tetapi dengan syarat.

Kolase tribunjabar
Prabowo dan Megawati 

TRIBUN-MEDAN.com - Ngaku siap jadi oposisi, PDIP kini respons keinginan Prabowo-Gibran untuk bertemu.

Namun pertemuan itu akan dilakukan dengan syarat-syarat tertentu.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku menerima secara terbuka keinginan Prabowo-Gibran untuk bertemu tetapi dengan syarat.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada acara konsolidasi pemenangan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023).
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada acara konsolidasi pemenangan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023). (Dok. Tim Komunikasi Gerindra)

Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Jumat (16/2/2024).

“Tentu ini satu hal yang baik, karena dari dulu juga PDI Perjuangan ini adalah sebenarnya partai yang terbuka, kami ini partai terbuka, tapi terbuka dengan apa terbuka dengan syarat,” ucap Aryo.

“Syaratnya apa, setiap pihak yang kemudian bertemu adalah pihak-pihak yang memang memikirkan kepentingan bangsa dan negara, tidak memikirkan kepentingan diri sendiri dan keluarga, tidak mementingkan ambisi diri sendiri atau keluarga, mementingkan kepentingan rakyat, tidak hanya mementingkan kepentingan sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia.”

Menurut Aryo, Prabowo-Gibran bertemu bukan semata karena hasil Pilpres tapi juga hasil Pileg yang menempatkan PDI-P sebagai partai dengan perolehan tertinggi berdasarkan hasil hitung cepat.

Baca juga: Viral ART Dikurung dan Tak Diberi Makan Majikan, Minta-minta Makanan ke Tetangga karena Kelaparan

“Kalau melihat kenapa kemudian inisiatif untuk bertemu terjadi, kan kemarin dalam pemilu tidak hanya Pilpres yang terjadi tapi ada pemilihan legislatif. Dan di dalam pemilihan legislatif kemarin kita masih melihat bahwa PDI Perjuangan berdasarkan hasil quick count masih menjadi pemuncak klasemen,” ucap Aryo.

“Kita berhasil mencapai hattrick di dalam hal pemilihan legislatif dan masih menjadi kekuatan yang sangat dominan di legislatif, maka kemudian tidak mengherankan kalau kemudian harus dilakukan pertemuan-pertemuan dalam konteks merajut kebangsaan.”

Namun menurutnya, PDI-Perjuangan berada di luar pemerintahan tidak kalah patriotik dengan yang berada di pemerintahan. PDI-P, kata Aryo, akan mendukung pemerintah jika melakukan kesejahteraan rakyat dan akan mengkritik jika pemerintah dalam kebijakannya melukai rakyat.

“Tugas di luar pemerintahan itu tidak kalah cinta negara, tidak kalah patriotik dengan di dalam pemerintahan,” kata Aryo.

Ngaku Siap Jadi Oposisi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan atau PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut, partainya siap kembali menjadi oposisi bagi pemerintah yang akan berkuasa nanti.

Hasto mengatakan, berkaca pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, kekuasaan yang terpusat memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi.

Berada di luar pemerintahan, ujarnya, adalah suatu tugas patriotik dan pernah dijalani PDI Perjuangan pasca Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved