Wanita Tewas Ditenggelamkan Suami demi Klaim Uang Asuransi Senilai Miliaran Rupiah

TRIBUN-MEDAN.com – Demi kepentingannya sendiri, pelaku kejahatan tak segan-segan melakukan cara apapun seperti kasus pria tenggelamkan istrinya demi uang asuransi.

Kasus pria tenggelamkan istrinya demi uang asuransi itu membuat publik geger.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Jumat (16/2/2024), kejadian pria tenggelamkan istrinya demi uang asuransi ini terjadi di kota Changzhou, provinsi Jiangsu, Tiongkok.

Tuan Ly dan Nona Lieu diketahui bertemu satu sama lain melalui media sosial WeChat.

Mereka dengan cepat menjalin hubungan setelah hanya 13 hari mengobrol.

Namun, gadis muda itu tidak menyangka ia dia telah menjadi “mangsa” suaminya yang jahat dan kejam.

Setelah 3 hari menikah, Tuan Ly membelikan 2 jenis asuransi kecelakaan untuk istrinya dengan nilai hingga 4,5 juta yuan (sekitar Rp 9,8 miliar).

Sang suami terdaftar sebagai penerima asuransi.

Namun baru 2 bulan 5 hari setelah pernikahan, wanita muda tersebut tiba-tiba meninggal karena tenggelam.

Mayatnya ditemukan di danau buatan di kawasan industri dekat rumah.

Polisi segera terlibat dan “topeng” menakutkan sang suami terungkap.

Tepatnya, sekitar pukul 7 pagi tanggal 10 Mei 2013, polisi Changzhou menerima informasi dari warga bahwa mereka menemukan mayat wanita di danau buatan kawasan industri. 

Pada pukul 16.00 di hari yang sama, Tuan Ly juga pergi ke kantor polisi untuk melaporkan hilangnya istrinya.

Ia mengatakan sang istri meninggalkan rumah dengan sepeda motor listrik pada malam tanggal 9 Mei tetapi belum kembali.

Polisi pun membawa Tuan Ly ke lokasi kejadian dan pria itu membenarkan bahwa itu adalah istrinya.

Kasus itu tak berakhir di situ saja karena muncul petunjuk tak terduga dari nomor aneh.

Selama penyelidikan, polisi menemukan bahwa dalam riwayat panggilan korban, terdapat nomor telepon aneh yang diakhiri dengan "716".

Nomor itu mengirimkan pesan kepada Nona Lieu untuk datang ke lokasi kejadian kejahatan.

Nomor itu adalah milik pria bernama Chu, teman dekat Tuan Ly.

Chu mengakui seluruh kejahatan tersebut dan mengatakan ia bekerjasama dengan Tuan Ly untuk membunuh Nona Lieu.

Hal itu dilakukan untuk mewarisi uang asuransi yang sangat besar.

Pada hari kejadian, Chu mengantar Nona Lieu dengan sepeda motor listrik dan kemudian dengan sengaja menabrak danau.

Ia kemudian menenggelamkan Lieu hingga mati lemas dan meninggal.

Setelah itu, ia membuat kejadian itu tampak seperti kecelakaan dan melarikan diri. 

Setelah kasus ini terungkap, perusahaan asuransi menolak untuk membayar karena ini adalah pengaturan untuk mengambil uang secara ilegal.

Sementara itu, keluarga korban bersikeras untuk mendapatkan asuransi sebagai ganti kehilangan putrinya.

Setelah berkali-kali ditolak kompensasi oleh perusahaan, keluarga Nona Lieu mengajukan petisi ke pengadilan.

Perusahaan asuransi beralasan bahwa Tuan Ly lah yang membelikan asuransi untuk Nona Lieu dan motifnya adalah untuk membunuh seseorang lalu mewarisi uang ganti rugi.

Dalam hal ini kontrak asuransi batal, perusahaan tidak wajib membayar ganti rugi.

Namun menurut catatan kontrak, Nona Lieu lah yang membeli asuransi tersebut. 

Lebih lanjut, pengadilan menegaskan bahwa sebelum penandatanganan, Nona Lieu memahami sepenuhnya bahwa ia membeli asuransi sesuai dengan kepentingannya. 

Pada akhirnya, perusahaan asuransi harus membayar uang asuransi sebesar 3 juta yuan (sekitar Rp 6,5 miliar) kepada keluarga korban. 

Kedua pelaku, suami korban dan pria bermarga Chu, sudah mendapat sanksi hukum yang setimpal.

(cr32/tribun-medan.com)