Berita Viral
2 Ribu Warga Tagih Janji Uang Rp100 Ribu, Caleg dan Timses tak Berani Pulang ke Rumah
Caleg ini sudah menjanjikan uang sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu untuk warga yang mau mengumpulkan fotocopy KK dan KTP.
TRIBUN-MEDAN.com - Sebanyak 2 ribu warga tagih janji uang Rp100 ribu kepada seorang caleg.
Pasalnya sebelum pemilihan caleg dan timses itu sudah mengumpulkan KTP warga namun uang yang dijanjikan tak kunjung diberikan.
Kini caleg dan timses tersebut tak berani pulang ke rumah.

Seorang caleg berserta tim suksesnya di Kota Kediri, Jawa Timur menghilang usai Pemilu 2024.
Caleg di Dapil Mojoroto, Kediri ini ternyata menghilang takut pulang lantaran mulai ketar-ketir dirinya kalah di Pemilu 2024.
Padahal sebelumnya caleg ini sudah menjanjikan uang sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu untuk warga yang mau mengumpulkan fotocopy KK dan KTP.
Terungkap total ada dua ribu warga yang rela mengumpulkan KK dan KTP dengan uang sogokan tersebut.
Baca juga: VIRAL Wanita Meninggal Tiba-tiba Hidup Lagi saat Mau Dikremasi, Keluarga Syok, Nyaris Tewas Terbakar
Alih-alih menepati janjinya, caleg ini malah menghilang beserta dengan tim suksesnya.
Kasus ini diungkapkan Gatut, anggota tim sukses yang menyebutkan sebelumnya caleg melalui tim suksesnya menjanjikan memberikan imbalan Rp 100.000 sampai Rp 150.000 per pemilih.
Konstituenya malahan sudah dilakukan pendataan dengan mengumpulkan foto copy KK dan KTP dan terkumpul sekitar 2.000 lebih orang yang memiliki hak pilih.
Namun sampai menjelang H - 1 coblosan pemilu tanggal 14 Februari 2024, pembayaran yang dijanjikan tidak kunjung dipenuhi.
"Data yang sudah diambil yang mau "ditembak" tidak jadi," ungkap Gatut kepada awak media, Jumat (16/2/2024).
Akibatnya, tim suksesnya menjadi buruan para pemilih yang telah menyetorkan foto copy KK dan KTP melalui tim suksesnya karena ongkos politiknya tidak keluar.

Dampak dari kejadian ini para istri tim sukses yang masih ada di rumah menjadi ikut pusing memikirkan kejadian yang menimpa suaminya.
Gatut masih enggan menyebut nama caleg berikut partai yang tidak memenuhi janji politiknya kepada konstituennya.
Diduga caleg yang tidak memenuhi ongkos politik memilih batal membagikan uang karena mengetahui lawannya berani memberikan nilai dengan jumlah yang lebih besar.
Total tim sukses caleg jumlahnya sekitar 150 orang yang tersebar di seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Baca juga: VIRAL Perkawinan Monyet Pakai Adat Jawa, Duduk di Pelaminan, Hajatan dengan Panggung Hiburan
Ada informasi caleg yang dicari konstituenya masih mengupayakan dana politik untuk pembayaran kepada konstituennya.
Namun sang caleg masih menunggu hasil perolehan suaranya yang saat masih dalam proses penghitungan KPU Kota Kediri.
Kisah Lain: Pendukung Capres di Sumbawa Depresi Usai Suara Capres Pilihannya Anjlok
Terlalu fanatik, pendukung capres di Sumbawa depresi usai suara capres pilihannya anjlok.
Capres pilihannya kalah dalam hitungan cepat pemilu 2024, pendukung atau simpatisan calon presiden (capres) nomor urut tiga mengalami gangguan jiwa atau depresi.
Dia terus mengomel karena perolehan suara Ganjar Pranowo anjlok.

Dia diketahui merupakan simpatisan garis keras Ganjar Pranowo.
Perasaannya hancur ketika capres pilihannya tak bisa berbuat banyak di Pemilu 2024 ini.
Alhasil, dia pun saat ini harus menjalani perawatan jiwa di RSUD Sumbawa.
“Benar. Dia tidak bisa tidur dan ngomel-ngomel terus menerus karena hasil hitung cepat perolehan suara capres nomor urut tiga anjlok."
"Itu memperparah kondisi kesehatan jiwanya,” kata Psikiater RSUD Sumbawa, Komang Triyana Arya, Jumat (16/2/2024).
"Simpatisan ini garis keras, termasuk sangat fanatik. Ia datang ke sini sendiri dalam keadaan kelelahan."
Baca juga: TANGGAPAN Lawas Mahfud MD soal Ibu Negara Jika Prabowo Presiden Kembali Viral di Media Sosial
“Dari hasil rekam medis, pasien simpatisan capres ini sebelumnya pernah dirawat di bagian perawatan jiwa karena alami gangguan kesehatan mental,” ungkapnya.
Menurutnya, simpatisan fanatik berisiko lebih besar mengalami respons stres atau depresi dibandingkan pemilih rasional atau golput.
Musababnya, banyak di antara mereka yang sudah menjadi pendukung garis keras cenderung lebih mudah terstimulasi emosinya.
Ia menjelaskan, gejalanya mulai dari kecemasan, preokupasi terkait tema-tema pemilu, gangguan pola tidur, pola makan, sampai mempengaruhi fisiknya, seperti sakit kepala, sakit-sakit bagian tubuh lainnya hingga mengganggu relasi keluarga, teman, pekerjaan, dan lain-lain.

“Kalau tiga hari tidak bisa tidur berarti ada gangguan jiwa yang dialami tetapi dia tidak sadari.
Gangguan jiwa mulai dari ringan, sedang hingga berat,” sebut dokter yang akrab disapa Komang.
Selain itu, satu pasien anggota KPPS alami gangguan jiwa sedang juga dirawat di RSUD Sumbawa.
Hal itu karena tiga hari tidak bisa tidur pascapencoblosan dan proses hitung pemilu 2024.
"KPPS itu karena kelelahan jadi tiga hari tidak bisa tidur.
Kami sudah tangani dan berikan obat penenang. Sekarang sudah bisa tidur,” ujar Komang.
Menurutnya, gangguan tidur bisa dialami seseorang karena beban kerja dan lain-lain.
Baca juga: VIRAL Momen Gibran Dapat Ucapan Selamat dari Pramugari Saat Naik Batik Air: Wakil Presiden Terpilih
Selain itu, kondisi fisik dan emosional dapat mempengaruhi.
“Benar, satu anggota KPPS berdasarkan hasil diagnosa alami gangguan jiwa sedang.
Kondisi sudah kami tidurkan. Pagi ini baru masuk ke RSUD,” kata Komang.
Ia menyebutkan, gangguan mental atau kejiwaan tidak boleh dibiarkan, harus segera diobati.
Dampaknya apabila tidak ditangani segera bisa meningkat hingga gangguan jiwa berat psikotik seperti ada bisikan dan berhalusinasi.

“Ketika gangguan jiwa berat, pasien tidak bisa bedakan kenyataan dan imajinasi,” sebutnya.
Ia memaparkan, pasien yang mengalami gangguan jiwa di RSUD Sumbawa cenderung meningkat.
“Dalam satu bulan bisa ratusan pasien kami tangani.
Kami juga belum tahu apakah ada peningkatan pas momen pemilu ini pasien karena hari pencoblosan baru dua hari selesai,” paparnya.
Kemungkinan ada pasien dari caleg gagal ke parlemen bisa jadi ada tetapi prediksinya terjadi setelah ada hasil rekapitulasi suara resmi dari KPU.
Baca juga: VIRAL Momen Gibran Dapat Ucapan Selamat dari Pramugari Saat Naik Batik Air: Wakil Presiden Terpilih
“Kalau sekarang belum ada pasien caleg yang datang konsul maupun dirawat. Kemungkinan setelah ada hitungan suara resmi dari KPU,” kata Komang memprediksi.
Lebih jauh, sambungnya, kepada masyarakat apabila mengalami gangguan kesehatan mental atau kejiwaan silakan datang ke bagian perawatan jiwa RSUD Sumbawa.
“Kami terima semua pasien. Silakan datang, 24 jam buka pelayanan,” pungkasnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di TribunTrends.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.