Viral Medsos
KRONOLOGI Caleg DPRD Lampung Bentak dan Ancam Petugas KPPS hingga Mengalami Trauma
Viral di media sosial seorang caleg bentak dan ancam petugas KPPS di TPS saat pencoblosan pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).
TRIBUN-MEDAN.com - Viral di media sosial seorang caleg bentak dan ancam petugas KPPS di TPS saat pencoblosan pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).
Beredar video seorang calon legislatif (caleg) menerobos masuk ke tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubabar).
Caleg itu lalu membentak dan mengancam salah satu KPPS, bernama Robin Delmi hingga membuatnya trauma.
Belakangan, diketahui bahwa pria itu berinisal P, yang merupakan caleg DPRD provinsi.
Dari informasi beredar, P caleg dari dapil Lampung 6 Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.
Video Robin dibentak sampai nametag-nya ditarik putus oleh si caleg ini awalnya viral di Tiktok @mertiriaa hingga Jumat (16/2/2024) sore telah ditonton sebanyak 4,5 juta kali.
Lantas siapakah sosok caleg tersebut?
Banyak dari warganet yang menyematkan nama Paisol SH, sosok dari caleg tersebut.
"Iya nih pak P tetangga saya," ujar Atin.
"Itu om P dari fraksi partai D kalau gak salah?" ujar Ak26Sanjaya.
"SIPP" balas pemilik akun.
"Namanya P caleg DPRD PROVINSI LAMPUNG dapil 6 dri partai d,.coba cek aja di website pemilu2024.kpu.go.id," kata dwiyuniansaputra.
Dalam video berdurasi 21 detik itu terlihat seorang pria dewasa mengenakan kaus hitam memegang nametag seorang petugas KPPS berkaus abu-abu.

Raut wajah pria berkaus hitam itu terlihat marah sambil mengarahkan ponselnya seperti memotret.
Terlihat juga di belakang pria itu beberapa orang lain.
Momen keributan terjadi saat si petugas KPPS juga hendak memotret pria berkaus hitam itu.
"Ini ada caleg..," kata petugas KPPS, kemudian nametagnya ditarik oleh caleg tersebut.
Caleg itu naik pitam lalu menarik nametag petugas KPPS hingga putus.
Kronologi
Dalam video lain, akun Merti menuliskan kronologi peristiwa yang terjadi pada Rabu (14/2/2024) itu.
Dia menulis, kejadian itu dialami oleh adiknya.
"Kami sebagai anggota KPPS menjalankan tugas dan arahan dari PPS. Saat itu kami diminta untuk memberitahukan kepada saksi yang hadir kalau mereka adalah perwakilan dari caleg siapa, karena perlu untuk penginputan Sirekap," kata dia.
Ketika itu ada salah seorang saksi yang melapor ke caleg yang diwakilinya terkait hal tersebut.
"Saksi ini lapor ke caleg itu kalau si itu nggak diterima padahal dia (saksi) sudah duduk anteng di dalam TPS. Dan tiba-tiba si caleg datang bersama yang lain, datang tiba-tiba marah," tulisnya.
Menurut akun Merti, dalam bimtek sudah diberi arahan bahwa siapapun tidak boleh masuk ke TPS tanpa surat mandat, termasuk caleg bahkan polisi.
"Nah, caleg itu datanglah dan marahin linmas karena menghadang. Katanya dia adalah orang penting di Tubabar. Semua yang ada di sana dimarahin sama dia," tulisnya.
Korban Trauma
Saat Kompas.com menghubunginya, anggota KPPS bagian Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) itu masih trauma.
Suaranya terdengar bergetar dan beberapa kali penuturannya terputus ketika dia menceritakan kembali kejadian itu.
"Benar, Bang, kejadian itu pas baru mulai TPS buka, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya," kata Robin saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat malam.
Robin menceritakan, peristiwa itu terjadi beberapa saat setelah dia bertanya kepada salah seorang saksi di TPS itu.
Sebagai petugas Sirekap, Robin memerlukan identitas saksi tersebut agar tahu mewakili caleg mana.
"Dia (saksi) memang bawa surat mandat, tapi cuma atas nama partai. Jjadi saya tanya dia mewakili siapa. Ya sesuai dengan instruksi PPS, Bang," kata dia.
Saksi itu lalu terlihat menghubungi seseorang melalui ponsel hingga tiba-tiba seorang pria datang dan langsung menerobos masuk ke dalam TPS.
Pria itu tampak emosi dan langsung mendatangi meja Robin. Lima lelaki dewasa ikut masuk bersama pria itu.
"Langsung masuk (TPS), Bang. Padahal kan aturannya enggak boleh siapa pun masuk, kecuali saksi yang dapat mandat, pemilih, sama anggota KPPS," kata dia.
Bahkan, petugas linmas yang berjaga di luar pintu masuk TPS dibentak oleh pria itu.
"Dia marah-marah pakai kata-kata kasar," katanya. Keributan sempat terjadi di meja Robin bertugas.
Pria itu membentaknya sambil mengatakan dia adalah orang penting di Tubabar.
"ID card saya ditarik, HP saya juga. Semua yang ada di situ (TPS) dimarahin sama dia," kata dia.
Belakangan, Robin baru mengetahui bahwa pria itu adalah caleg yang saksinya dia tanya sebelumnya. Pria itu merupakan caleg DPRD provinsi.
Robin menambahkan, usai kejadian itu, belum ada tindak lanjut dari KPU maupun Baswalu Tubabar.
Dia berharap ada kepedulian dari instansi terkait atas peristiwa tersebut.
Menurutnya, semua yang dilakukannya pada hari kejadian semata mengikuti SOP sebagaimana dalam bimbingan teknis (Bimtek) dari KPU.
"Bagaimanapun saya kan KPPS, keluarga KPU juga. Saya juga cuma ngikutin instruksi dari Bimtek dulu," katanya.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung Hamid Badrul Munir membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Sementara, Hamid Badrul Munir mengatakan, peristiwa itu menjadi atensi oleh Bawaslu.
"Peristiwa ini menjadi atensi kita juga. Nanti hasil plenonya akan kita publish seperti apa kejadiannya," kata Hamid.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.