Bayi Lima Bulan Meninggal

Viral Bayi Lima Bulan Meninggal di RSUD Tanjungbalai, Orangtua Sebut Pelayanan Rumah Sakit Buruk

Sebuah video beredar di media sosial facebook seorang bayi berusia lima bulan meninggal dunia di RSUD Tanjungbalai.

|
TRIBUN MEDAN/HO
Tangkapan layar video viral di media sosial terkait anak usia lima bulan meninggal dunia di RSUD Kota Tanjungbalai, Sabtu (17/2/2024). (Dok. Facebook Rose Marpaung) 

TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Sebuah video beredar di media sosial facebook seorang bayi berusia lima bulan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungbalai, Sabtu (17/2/2024) malam.

Video tersebut diunggah oleh akun media sosial Facebook Rose Marpaung dan telah 12.900 kali dibagikan.

Bayi berusia lima bulan tersebut diketahui bernama Nisa dan mengalami sakit demam hingga dilarikan ke rumah sakit.

Ditemui di rumah duka di Jalan DI Panjaitan, Kota Tanjungbalai, orang tua korban, Karmila Marpaung, mengaku sangat kecewa dengan pelayan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungbalai yang dinilai tidak melayani masyarakat dengan baik.

Menurutnya, banyak keluhan yang tidak mampu diungkapkannya setelah mendapati anaknya sudah meninggal dunia.

"Awalnya anak saya ini sakit demam, kami bawa dia ke rumah sakit. Di Sana, diharapkan dapat berkurang dan sembuh. Tapi, kami sampai di sana seperti tidak dilayani oleh susternya. Anak saya yang semula hanya demam saja, di sana sesak nafas dan dan tabung oksigennya tidak berfungsi," ujar Karmila Senin (19/2/2024).

Selanjutnya, setelah mendapati oksigen anaknya tidak berfungsi, dirinya mendapatkan perbuatan yang tidak menyenangkan dari beberapa petugas kesehatan.

"Kami meminta tolong, mereka (suster) marah-marah dan bilang kalau oksigen itu otomatis. Tapi kami lihat anak kami sudah seperti kekurangan oksigen, tapi oksigennya ga hidup. Sampai masuk satu suster dibuka mereka tabung oksigen itu baru hidup. Kami orang bodoh, tapi kami setidaknya mengerti kalau oksigen itu tidak hidup," katanya.

Ia mengaku sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Tanjungbalai, dan ia menduga perbuatan tersebut dilakukan oleh pihak rumah sakit dikarenakan menggunakan fasilitas BPJS.

"Apa kami menggunakan BPJS makanya diperlakukan seperti ini. Anak saya kejang-kejang, dibilangnya pegang saja tangannya. Tidak kenapa-kenapa. Kemudian, saat mau di rujuk, ada petugas rujuk bilang, jangan bawa backing kalian ya, ga takut saya, siapapun backing kalian," katanya.

Ia mengaku, sejak siang hingga anaknya meninggal dunia malam hari, tidak ada pelayanan yang diberikan secara ramah oleh pihak rumah sakit.

"Pas anak saya meninggal dunia saja, kami meminta untuk menggunakan ambulans, tetapi tidak ada katanya. Kami bawa anak kami pulang dengan menggunakan sepeda motor," katanya.

Ia berharap, ada perhatian khusus terhadap pelayanan kesehatan di Kota Tanjungbalai yang menurutnya sangat tidak memuaskan.

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved