Breaking News

Sumut Memilih

PDIP Temukan Indikasi Pencurian Suara, Kubu Prabowo Tak Mau Kalah Beber 776 Aduan Dugaan Pelanggaran

Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly mengungkapkan pihaknya menemukan adanya indikasi kecurangan pemilu. Hal itu terkait pencurian suara PDIP. 

|
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN-MEDAN.com/Anugrah Nasution
Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly mengungkapkan pihaknya menemukan adanya indikasi kecurangan pemilu.

Hal itu terkait pencurian suara PDIP

"Saya sampaikan ini karena belakangan ini menangkap indikasi ada upaya upaya hal hal melakukan kecurangan, mencuri suara, ada ingin menaikan suara, suara tertentu supaya bisa masuk ke Senayan dan lain lain," kata Yasonna, Kamis (22/2/2024). 


Namun Yasonna tidak menyampaikan secara detail partai yang melakukan dugaan kecurangan tersebut. Meski begitu, PDIP lanjut dia terus mengawasi dugaan pencurian suara tersebut. 


"Kita tidak mau sampaikan lah, saya hanya mau mengingatkan. Kita kan tau pergerakan pergerakan itu, " lanjut dia. 


Untuk itu, DPP PDIP kata Yasonna telah menginstruksikan agar seluruh kader dan Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) untuk terus mengawal suara PDIP


Yasonna menyebut salah satu kasus dimana adanya suara yang berkurang. Namun karena memiliki data C1 suara tersebut berhasil diamankan. 


"Supaya tidak ada yang dimanipulasi, kita juga melihat kemarin berdasarkan laporan ada dua C1, suara kita bisa turun, bisa hilang 50 suara, untungnya kita punya C1 dan kita lawan. Dan saya sudah instruksikan  kepada para saksi untuk lawan kalau ada macam macam," sambung Menteri Hukum dan HAM tersebut. 


"Untuk itu DPP telah membuat instruksi kepada kader partai supaya betul betul menjaga suara. Karena itu saya ke sini untuk meminta saksi saksi kita betul betul menjaga suara kita," lanjut dia. 


Yasonna pun telah menyampaikan dugaan kecurangan pemilu itu kepada Bawaslu dan KPU dan memintanya untuk mengantisipasi kemungkinan kecurangan pemilu. 


Selain itu, Yasonna juga mengkritik aplikasi Sirekap milik KPU yang dinilai tidak berkompeten menyampaikan data hasil pemilu. 


"Dan saya ingatkan Bawaslu dan KPU untuk bekerja secara profesional. Saya telfon ketua Bawaslu, Ketua KPU untuk mengingat beliau termasuk soal Sirekap nya yang tidak konsisten. Masak suara saya turun bukan naik itu kan misalnya."

Kubu Prabowo-Gibran Beber Dugaan Pelanggaran Pemilu Merugikan

Protes muncul dari kubu Paslon Capres Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Bahkan Ganjar usul hak angket terkait dugaan pelanggaran Pemilu 2024, dengan mengajak partai koalisi Anies-Muhaimin mencetuskannya.

Teranyar, Kubu Prabowo-Gibran pun tak tinggal diam.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membeberkan dugaan pelanggaran pemilu yang merugikan.

Baca juga: Jokowi Buka-bukaan Ogah Temui Pimpinan Parpol yang Tak Mau Bertemu, tak Penting Undang tak Diundang

Habiburokhman
Habiburokhman (tribunnews)

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengungkap pihaknya menerima 776 aduan dugaan pelanggaran pemilu 2024.

Aduan itu pun diterima di seluruh daerah Indonesia.


"Kami sudah menerima setidaknya 776 aduan ya, aduan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang intinya adalah dugaan pelanggaran Pemilu yang menimbulkan kerugian kepada kami," kata Habiburokhman dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/2/2024).


Ia menuturkan ada tiga variasi aduan dugaan pelanggaran pemilu yang telah dilaporkan. Yang pertama, kata dia, dugaan adanya intimidasi kepada para calon pemilih saat di TPS.

 


"Ada tiga variasi besar yang pertama yang terbanyak dilaporkan ke kami adalah dugaan intimidasi kepada calon pemilih. Jadi di TPS itu berkumpul sekelompok orang yang seolah-olah mengintimidasi warga memilih sesuai dengan sekelompok orang tertentu, semacam supporter. Itu banyak sekali kami dapati," katanya.

 


Yang kedua, kata Habiburokhman, aduan dugaan pelanggaran pemilu terkait surat suara tercoblos kepada paslon tertentu.

Dia bilang, kasus tersebut banyak terjadi di seluruh Indonesia.

 


"Yang kedua adalah soal tercoblosnya surat suara sebelum digunakan, variasi yang kedua ini cukup banyak," katanya.

 


Lebih lanjut, Habiburokhman menambahkan aduan ketiga yang paling banyak terkait adanya selisih dari penghitungan suara dengan KPU.

Namun begitu, banyak kasus yang tidak semuanya dilaporkan ke Bawaslu RI.

 


"Nah yang ketiga, soal penghitungan, terjadinya selisih antara yang dicatat oleh tim dengan yang dimiliki oleh penyelenggara. Nah kasus-kasus tersebut tidak semuanya kita sampaikan ke Bawaslu, ada yang sudah selesai. Ini kita masih terus inventarisir," pungkasnya.

Gibran Bilang Punya Bukti

Meski menang dalam versi hitung cepat, cawapres Gibran Rakabuming turut memiliki bukti dugaan kecurangan yang dilakukan kubu lawan.

Kendati demikian, Gibran tidak berencana untuk membawa bukti-bukti tersebut ke ranah hukum.

Hal itu disampaikan Gibran saat ditanya mengenai pernyataan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman yang mengaku menemukan sejumlah dugaan kecurangan di masa tenang Pemilu 2024.

"Ya kita juga ada mengantongi beberapa," kata Gibran, Selasa (20/2/2024).

Gibran mengatakan pihaknya belum berencana menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti bukti-bukti tersebut untuk menjaga stabilitas politik.

Ia berharap elit politik dan tokoh-tokoh nasional tetap menjaga situasi aman dan tentram di tanah air.

"Yang jelas kita pengen suasana pasca-pencoblosan ini bisa adem, para tokoh, para pimpinan bisa kumpul lagi bersilaturahmi lagi," kata Gibran.

Ia pun menyinggung Bulan Ramadan yang akan segera tiba beberapa pekan mendatang.

"Bentar lagi sudah mau puasa, kita ademkan suasana toh ya," lanjutnya.

Gibran juga menegaskan saat ini proses penghitungan manual yang resmi masih berjalan di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ia enggan menjawab saat ditanya kemungkinan melaporkan kubu lain ke Mahkamah Konstitusi terkait pelanggaran Pemilu.

Di samping itu, ia juga masih melanjutkan masa baktinya sebagai Wali Kota Solo.

"Halah, itu (melaporkan kecurangan) urusan nanti, santai aja. Sekarang kita fokus urusan pekerjaan yang ada sekarang," katanya.

(cr17/tribun-medan.com / Tribunnews.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved