Berita Viral
APAKAH APBN Sanggup Tampung Makan Siang Gratis Rp 120 Triliun? Tambah Utang? Ini Jawaban Airlangga
Program makan siang gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran disebut menggelontorkan anggaran hingga Rp 120 triliun di tahun pertama.
TRIBUN-MEDAN.com - Program makan siang gratis dikhawatirkan menjadi beban anggaran negara. Program makan siang gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran disebut menggelontorkan anggaran hingga Rp 120 triliun di tahun pertama.
Anggaran besar ini sudah menjadi pembahasan di seputaran menteri yang terkait dengan program tersebut.
Seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Ekonomi Airlangga Hartarto.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) menyatakan bahwa program makan siang gratis dan susu gratis memang menelan anggaran yang sangat besar.
Hal ini diungkap oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko.
Budiman mengakui bahwasanya anggaran tahun pertama itu masih jauh target dari pembiayaan awal yang mencapai Rp450 triliun per tahun. Nantinya anggaran tersebut akan terus meningkat hingga bisa terealisasi penuh pada 2029.
"Berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo‐Gibran, program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp 450 triliun per tahun. Sehingga diperkirakan secara bertahap program ini memerlukan pembiayaan sebesar 100‐120 triliun pada tahun pertama pemerintahan Prabowo‐Gibran," kata Budiman kepada wartawan, Kamis (22/2/2024).

Hal yang pasti, kata dia, program ini nantinya tidak hanya mengandalkan APBN saja. "Program ini tidak hanya melalui pendekatan pembelanjaan hilir atau langsung belanja porsi makan tanpa menyiapkan sumber bahan pangannya dan mengandalkan APBN saja, agar program ini lebih berdampak secara pertumbuhan dan kemandirian ekonomi nasional," katanya.
Dijelaskan Budiman, Prabowo‐Gibran juga telah merencanakan program ini akan dibangun dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional.
Ia menerangkan pembelanjaan hulu, hilirisasi komoditi pangan skala kabupaten, serta konsep collaborative farming yang melibatkan industri pangan nasional akan mewarnai implementasi program makan siang dan susu gratis. "Desa akan diandalkan sebagai basis produksi komoditi dan bahan pangan yang dibutuhkan untuk menyediakan makan siang dan minum susu gratis.
Diperkirakan sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa bisa dilibatkan memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan program ini," katanya.
Lebih lanjut, Budiman mengatakan nantinya ada 20 ribu desa bisa membangun peternakan ayam pedaging dan petelur, penggemukan sapi serta usaha sapi perah.
Selain itu ada 2 ribu desa nelayan yang dapat diandalkan untuk penyediaan ikan segar, serta ribuan desa lainnya dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan sayur mayur, buah‐buahan hingga bumbu masak untuk penyediaan makan siang gratis.
Di sisi lain, BUMDES atau Badan Usaha Milik Desa, UMKM dan koperasi akan dikonsolidasikan untuk menyusun rantai pasok khusus penyediaan kebutuhan bahan pangan program ini.
Sementara itu, industri besar pangan nasional bisa berperan untuk mendorong peningkatan kualitas, produktivitas, serta penerapan teknologi pertanian sehingga production spillover yang dihasilkan dapat dinikmati oleh industri pangan tersebut secara efektif dan efisien.
ASHANTY Sebut Eks Karyawan Curi Uang Perusahaan Rp 2 Miliar Untuk Suntik DNA Salmon: Tanya ke Ayu |
![]() |
---|
SOSOK WFT Disebut Bukan Sosok Asli Bjorka, Polisi Akui Bakal Telusuri Lagi Jejak Digital WFT |
![]() |
---|
DAFTAR Nama 264 Alumni Akpol 1994, Satu Orang Sudah Menyandang Jenderal Bintang 3 atau Komjen Pol |
![]() |
---|
SOSOK Suyudi Ario, Satu-satunya Alumni Akpol 1994 yang Sudah Berpangkat Jenderal Polisi Bintang Tiga |
![]() |
---|
MODUS Oknum Ibu Persit Selingkuh dengan Junior Suami, Izin ke Pasar Ternyata Temui Pratu RH di Hotel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.