Berita Nasional

Harga Beras Sempat Naik Tembus Rp 17 Ribu, Bulog Mengaku Sudah Normal Lagi: Karena Badai El Nino

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, saat ini harga beras mulai stabil dan normal kembali.

TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Bulog Pulo Brayan Darat I Jalan Mustafa Nomor 5-A, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Rabu (28/2). Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatra Utara memastikan ketersediaan stok cadangan beras pemerintah dalam keadaan aman mencapai 19.390,69 ton sehingga mampu memenuhi kebutuhan bulan puasa sampai lebaran idul fitri 2024. 

TRIBUN-MEDAN.com - Harga beras kini jadi sorotan.

Betapa tidak, harga beras dikeluhkan karena harganya yang mengalami kenaikan.

Harga beras yang dikeluhkan warga menyentuh Rp 17 ribu.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, saat ini harga beras mulai stabil dan normal kembali.

Menurut dia, hal itu karena pasokan beras di Pasar Induk Johar Karawang mulai masuk dari Jawa Tengah yang mulai panen raya.

Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.

"Harga beras premium yang kemarin sempat tembus Rp 17 ribu, saat ini bertahap mulai turun dan kembali ke harga di kisaran Rp 14 ribuan. Begitu juga beras medium harga mulai stabil," kata Bayu dalam keterangannya, Kamis (29/2/2024).

Bayu mengatakan, harga beras yang kerap naik lalu normal kembali merupakan siklus tahunan. Kejadian ini juga terjadi pertengahan tahun lalu.

Untuk tahun ini, kejadiannya diperparah karena panen yang agak mundur karena faktor alam, yaitu El Nino. Bayu menilai, hal tersebut merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari.

"Badai El Nino yang melanda mempengaruhi produksi yang sempat berkurang karena adanya gagal panen di sejumlah wilayah," kata Bayu.

Selain faktor alam El Nino, Bayu juga menyinggung soal kebutuhan pupuk petani yang mahal.

Pupuk petani yang mahal juga mempengaruhi produktivitas padi petani karena tidak semua kebutuhan pupuk petani terpenuhi.

"Tapi soal pupuk itu bukan wilayah kami. Jadi saya tidak bisa bicara banyak," kata Bayu.

Kini, kata Bayu, pasokan beras mulai mendekati normal menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 hijriah. Jadi, masyarakat tak perlu risau.

Ia mengatakan, kebutuhan beras Indonesia pada 2024 mencapai 31,2 juta ton. Ini berdasarkan prognosa neraca pangan nasional periode Januari hingga Desember 2024 yang telah disusun oleh Badan Pangan Nasional.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved