Viral Medsos

JUSUF KALLA Sebut Beberapa Syarat Jika Jokowi Masuk ke Golkar, JK: Untuk jadi Pengurus Ada Syaratnya

Jusuf Kalla (JK) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung ke Partai Golkar. JK bilang, semua orang pada dasarnya dapat dan boleh

Editor: AbdiTumanggor
Kompas.com/ Dian Erika
Jusuf Kalla (JK) 

TRIBUN-MEDAN.COM  - Politikus Partai Golongan Karya atau Golkar Jusuf Kalla (JK) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung ke Partai Golkar. JK bilang, semua orang pada dasarnya dapat dan boleh bergabung dengan Partai Golkar. Namun, jika orang yang baru bergabung ingin menjadi ketua umum, maka ada syarat yang harus dipenuhi.

Syarat untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar adalah sudah menjadi pengurus selama lima tahun.

Dengan demikian, orang yang baru bergabung tak bisa langsung dinobatkan sebagai ketua umum.

“Semua orang bisa (masuk Golkar), tapi untuk jadi pengurus ada syaratnya. Kalau untuk jadi ketua atau apa, minimum lima tahun harus jadi pengurus,” ucap JK dikutip dari Kompas TV, Jumat (1/3/2024).

Isu Jokowi masuk Golkar menjadi perhatian sejumlah politisi. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sendiri merespons positif jika Jokowi ingin bergabung dengan partainya.

“Baik, bagus-bagus saja,” ucap Airlangga, Senin (26/2).

Senada, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir juga menyambut baik jika isu Jokowi masuk Golkar bisa direalisasikan. Ia menyebut, kader Partai Golkar akan senang jika Jokowi bergabung.

“Saya rasa bukan hanya Golkar, semua partai kalau Pak Jokowi gabung ke mana, partainya pasti senang,” ucap Adies, Selasa (27/2).

Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham, menambahkan bahwa Partai Golkar terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung.

“Golkar ini bukan milik siapa-siapa, jadi kalau ada yang mau bergabung dengan Golkar, ya (silakan saja) dalam rangka bersama sama membesarkan Golkar. Ini namanya partai go public, bukan milik keluarga, bukan milik satu kelompok, kan bebas-bebas saja,” kata Idrus kepada wartawan, Kamis (29/2/2024). 

Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. (HO)

Sementara itu, Jokowi justru berkelakar ketika ditanya apakah benar ia akan bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu. Ia tak membantah maupun membenarkan isu yang beredar. “Saya setiap hari masuk Istana,” ucap Jokowi sembari berseloroh, Rabu (28/2/2024).

Partai Golkar buka suara terkait isu Jokowi yang bergabung ke partai.

Terkait isu tersebut, Wakil Ketua Umum Golkar Adies Kadir menuturkan partainya akan senang jika Jokowi benar-benar bergabung.

Dikutip dari Tribunnews.com, Adies mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Jokowi memang memiliki kedekatan.

Meski begitu Adies belum bisa bicara lebih lanjut mengenai rencana bergabungnya Jokowi.

Adies juga belum bisa berbicara lebih jauh mengenai jabatan yang akan diemban Jokowi ketika bergabung menjadi kader Golkar.

Ia hanya berharap jika Presiden Jokowi benar bergabung dengan Golkar.

Adies mengatakan pihaknya tidak ingin berandai-andai terkait bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar.

Oleh karena itu, Adies meminta semua pihak untuk menunggu keputusan dari Presiden Jokowi.

Lantas, bagaimanakah peluang Jokowi bisa berlabuh ke partai berlambang pohon beringin tersebut?

Partai Golkar tengah berharap penuh Presiden Joko Widodo dapat melanjutkan perjalanan politiknya dengan bergabung ke "partai beringin".

Harapan itu mencuat setelah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto melempar sinyal positif mengenai peluang Jokowi masuk ke partai yang dipimpinnya.

Di sisi lain, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tak menampik perihal isu akan berlabuhnya ke Golkar.

Apalagi, Jokowi sebelumnya juga pernah melempar kode ke Golkar, misalnya, penggunaan dasi berwarna kuning yang identik dengan warna Golkar.

Peluang gabung

Jokowi hingga kini masih berstatus sebagai kader PDI Perjuangan (PDI-P), partai yang mengantarkannya memenangi dua ajang pemilihan presiden (Pilpres), yakni Pilpres 2014 dan 2019.

Namun, hubungannya dengan partai berlambang banteng itu memburuk terutama sejak sang putra, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Majunya Gibran yang notabene masih kader PDI-P menjadi puncak keretakan hubungan Jokowi dan PDI-P.

Apalagi, PDI-P juga mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Isu akan berlabuhnya Jokowi ke Golkar pun muncul di tengah tak harmonisnya dengan PDI-P.

Apalagi, Airlangga baru-baru ini telah melempar sinyal positif mengenai peluang bergabungnya Jokowi ke dalam partainya.

"Baik, bagus-bagus saja," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

Dia mengatakan, Jokowi adalah milik semua partai karena mantan Wali Kota Solo itu merupakan salah satu tokoh nasional kendati hingga kini masih berstatus sebagai kader PDI-P.

"Pak Jokowi kan tokoh nasional, milik semua partai. Seperti yang saya katakan (beliau adalah) tokoh nasional, dimiliki semua partai," ujarnya.

Berharap gabung

Sementara, Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Adies Kadir berdoa supaya Jokowi ke depan benar-benar dapat bergabung ke partainya.

Ketua Umum ormas pendiri Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) itu meyakini bahwa bergabungnya Jokowi ke Golkar akan mendapat sambutan baik dari semua kader.

"Kalau Ormas MKGR tentu kita sangat senang. Saya rasa bukan hanya Golkar, semua partai kalau Pak Jokowi gabung ke mana, kader partainya pasti senang. Kalau saya sebagai kader Golkar dan Ketum MKGR, saya pasti senang," ujar Adies saat ditemui di Gunawarman, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024) malam.

"Cuma kita lihat seperti apa. Kalau mau gabung ya seperti apa. Kita harus menunggu. Saya hanya bisa berdoa semoga bergabung beneran," katanya lagi.

Adies mengakui bahwa Airlangga dan Jokowi selama ini telah menjalin hubungan yang cukup dekat.

Oleh karenanya, Airlangga disebut akan senang jika Jokowi masuk Golkar.

"Kita tunggu, mudah-mudahan sekali lagi, bergabung," ujar Adies.

Dia mengatakan, terkait jabatan apa yang akan diberikan Golkar kepada Jokowi, dirinya enggan berandai-andai.

Namun, Adies mengingatkan bahwa ada banyak jabatan yang bisa diisi oleh Jokowi di Golkar kelak.

"Kita jangan berandai andai dulu dah, nanti kita ngomong panjang kali lebar malah enggak kejadian. Kita lihat dulu," katanya.

Kode dan kelakar Jokowi

Jauh sebelumnya, Jokowi pernah melempar kode ketika mengenakan dasi berwarna kuning yang identik dengan warna Golkar.

Jokowi mengenakan dasi berwarna kuning saat hendak berangkat kunjungan kerja ke Jepang pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Dasi kuning yang dikenakan Jokowi mencuri perhatian karena Kepala Negara terbilang jarang mengenakan dasi warna tersebut.

"Pak, memakai dasi kuning maknanya apa? Tumben Pak, pakai dasi kuning," tanya wartawan, Sabtu (16/2/2023).

Mendengar pertanyaan wartawan, Jokowi tersenyum dan memberikan jawaban singkat.

"Masa enggak tahu (artinya)?" ujar Jokowi.

Di lain kesempatan, Jokowi secara blak-blakkan merasa nyaman ketika mengenakan dasi berwarna kuning.

"Nyaman" singkat Jokowi usai meresmikan Jembatan Otista di Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (19/12/2023).

Terbaru, Jokowi kembali berbicara mengenai isu akan bergabungnya ke Golkar.

Jokowi memang tidak memberikan bantahan terkait isu tersebut.

Namun, ia hanya melempar kelakar terhadap isu itu.

"Saya setiap hari masuk istana," ujar Jokowi di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (28/2/2024).

(*/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved