Berita Viral

AHOK 'Menghilang' Bak Ditelan Bumi Usai Ganjar-Mahfud MD Kalah dalam Hitung Cepat-Real Count KPU

Ahok terakhir kali muncul ke hadapan publik pada saat hari H pencoblosan pemilu/pilpres pada Rabu (14/2/2024) lalu.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
instagram/basukibtp
Postingan terakhir Ahok di Instagram pada Rabu (14/2/2024). (instagram/basukibtp) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kabar Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok setelah pasangan capres dan cawapres yang didukungnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD kalah dalam hitung cepat (quick count) dan real count KPU.

Ahok terakhir kali muncul ke hadapan publik pada saat hari H pencoblosan pemilu/pilpres pada Rabu (14/2/2024) lalu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga terkahir kali meng-update akun Instagramnya dengan mengunggah foto bersama anak dan istri sedang mencoblos di TPS.

Ahok menggunakan hak pilihnya di TPS 112, Pluit, Jakarta Utara. Ia didampingi istrinya Puput Nastiti Devi dan anaknya Nicholas Sean dan Daud.

Ahok bersama keluarga datang sekitar pukul 07.10 WIB. Ia menggunakan kemeja hitam, senada dengan pakaian sang istri.

Postingan terakhir Ahok di Instagram saat mencoblos
Postingan terakhir Ahok di Instagram pada Rabu (14/2/2024). (instagram/basukibtp)

Kemudian, Ahok dan keluarga mencoblos sekitar pukul 07.56 WIB.

Selesai mencoblos, ia langsung memamerkan pose metal, pose yang biasanya digunakan PDI Perjuangan dan capres Ganjar Pranowo.

Ahok sempat memberikan keterangan kepada wartawan.

Eks Komisaris Utama PT. Pertamina itu mengatakan, ia bersama istri dan dua anaknya ikut mencoblos.

Sementara, anak satu perempuannya tengah sedang kuliah di luar negeri.

"Jadi kami, saya, istri, dan dua anak yang laki. Kalau Daud pertama kali nyoblos," ucap Ahok, Rabu (14/2/2024).

Postingan terakhir Ahok di Instagram pada Rabu (14/2/2024). (instagram/basukibtp)
Postingan terakhir Ahok di Instagram pada Rabu (14/2/2024). (instagram/basukibtp) (instagram/basukibtp)

Berikut rangkaian kemunculan Ahok dalam kampanye Pilpres 2024

1. Mundur dari Komisaris Utama (Komut)  PT Pertamina (Persero).

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok muncul ke publik saat memutuskan mundur dari jabatanya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

Ahok mengatakan rencana mundur itu telah disiapkan sejak lama.

Keputusan mundur dari Komut Pertamina itu diumumkan Ahok lewat media sosial Instagram pribadinya pada Jumat (2/2/2024).

Ahok mengatakan langkah mundur yang diambilnya itu sempat tertunda karena rapat umum pemegang saham (RUPS) di Pertamina juga molor dari jadwal awal.

"Memang sudah lama saya mau mundur. Masalahnya RUPS-nya mundur," kata Ahok.

2. Ikut kampanye akbar pasangan Ganjar-Mahfud di GBK.

Setelah mundur dari Komut Pertamina, Ahok ikut kampanye akbar pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud di GBK , Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan, agar para Ahokers tidak bingung arah politiknya ke mana.

Dengan ikut kampanye dukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud, semua isu hoax bahwa dirinya dukung pasangan lain langsung setop.

Ikut kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) itu juga atas ajakan Ganjar Pranowo setelah mendengar kabar Ahok mundur.

Ganjar langsung mengirimkan pesan singkat berupa ucapan terima kasih dan ajakan untuk ikut berkampanye dengan segera.

"Saya Terima kasih. Saya langsung WA dia 'Hok lu dah mundur?' 'Udah udah sekarang' gitu katanya. Baik besok ikut ke GBK gitu," ujar Ganjar, Sabtu (3/2/2024).

Ganjar pun memastikan Ahok siap berkontribusi memenangkan paslon 03. Ahok menegaskan bahwa hal itu merupakan caranya berkontribusi pada negeri ini.

"Jar, kita bisa berkontribusi pada bangsa dan negara dengan usia-usia kita ini kesempatan terakhir, kata dia gitu," tutur Ganjar menirukan jawaban Ahok.

Ahok hadir dalam kampanye bertemakan Konser Salam Metal di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). (Kompas tv)
Ahok hadir dalam kampanye bertemakan Konser Salam Metal di GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). (Kompas tv)

3. Viral di media sosial narasi Ahok sebut Jokowi dan Gibran tak bisa bekerja

Kemudian, viral di media sosial video yang merekam Ahok bertanya kepada ibu-ibu apakah Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming bisa kerja atau tidak.

Dalam video singkat itu ada seorang ibu menyampaikan anggota keluarganya memilih pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran.

Ahok kemudian menjelaskan tidak ingin memilih presiden yang tidak sehat, emosional, dan tidak bisa kerja.

Ahok khawatir jika tiba-tiba Gibran yang naik jabatan. "Lagi pula kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik," kata Ahok di atas panggung.

Menurut ibu tersebut, justru bagus jika Gibran yang naik jabatan. Namun, Ahok mempertanyakan bukti Gibran bisa kerja. "Tapi Presiden kalau cuma dua tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama Wali Kota? Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja?"ujar Ahok.

Ahok dalam video tersebut sesungguhnya enggan bicara hal itu dalam forum terbuka. Namun, menurutnya tak adil jika memilih presiden tak berdasarkan kemampuan kerja.

"Nah makanya kita bisa berdebat itu, saya lebih tahu, makanya saya nggak enak ngomong depan umum. Tapi kalau ibu mau pilih Pak Prabowo pun itu hak ibu. Tapi saya mau sampaikan juga, tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja," ucap Ahok kemudian.

4. Ditanggapi Luhut dan Prabowo

Atas video viral itu, Ahok pun mendapat kecaman dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Hal itu disampaikan dalam konferensi pers F1 PowerBoat (F1H20) dan Aquabike Jetski World Championhip di Kantor Kemenkeo Marves, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Menurut dia, orang yang berbicara demikian tidak melihat sejumlah keberhasilan yang telah dicapai Jokowi. Salah satunya dalam mendorong sektor pariwisata.

Luhut menjelaskan mengenai keberhasilan di sektor pariwisata, salah satunya penyelenggaraan F1 PowerBoat di Danau Toba, Sumatera Utara.

Luhut mengeklaim acara tersebut telah diakui oleh pemegang lisensi, H2O Racing, bahwa Indonesia dinobatkan menjadi penyelenggara terbaik di dunia.

Adapun ajang balap perahu berskala internasional tersebut dilaksanakan kali pertama di Indonesia pada 2023 lalu.

"Indonesia telah dinobatkan sebagai penyelenggara terbaik oleh H2O Racing untuk penyelenggaraan F1 Power Boat," kata Luhut dikutip dari Kompas.com.

"Waktu acara itu hampir selesai, memang pemilik lisensi menyampaikan kepada saya bahwa penyelenggaraan ini hebat dan memberikan selamat kepada InJourney.”

Penyelenggaraan ajang internasional di Danau Toba itu, kata Luhut, menjadi salah satu keberhasilan Jokowi.

Menurutnya, orang Batak pun mengapresiasinya. "Saya kira orang Batak tidak pernah membayangkan akan terjadi seperti ini di Tanah Batak. Itu terjadi karena kerja sama kita semua dan di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo," ucap Luhut.

"Jadi, kalau ada yang bilang Pak Jokowi enggak bisa kerja, lihat dengan kepalanya ini.”

Lebih lanjut, Luhut menuturkan bahwa penyelenggaraan F1 PowerBoat di Danau Toba telah berdampak pada perekonomian Indonesia. 

Dalam penyelenggarannya, kata dia, telah menyumbang Rp1,68 triliun ke perekonomian nasional, serta mendatangkan 100.000 wisatawan ke Danau Toba.

Selain itu, penyelenggaraan F1 PowerBoat sekaligus memperkenalkan destinasi-destinasi wisata baru di kawasan Danau Toba kepada para turis.

Alhasil, berdampak pula pada aktivitas ekonomi di wilayah sekitar.

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto juga turut menyindir Ahok yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa bekerja.

Prabowo kembali mengeluarkan kalimat "Sorry ye" dan "Emang lu siape?".

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat berkampanye di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/2/2024).

"Ada yang mengatakan 'Oh Pak Jokowi enggak bisa kerja'. Bagaimana kita menjawabnya orang seperti itu? Sorry ye. Emang lo siape?" kata Prabowo.

Prabowo bersaksi bahwa Jokowi adalah sosok pekerja keras. Ia juga menyebut Jokowi tidak pernah beristirahat saat bekerja sebagai Presiden.

Postingan terakhir Ahok BTP di Instagram pada Rabu
Postingan terakhir Ahok di Instagram pada Rabu (14/2/2024). (instagram/basukibtp)

4. Ahok berikan klarifikasi

Setelah mendapat kecaman, Ahok pun menyampaikan klarifikasinya perihal pernyataannya yang viral tersebut.

Ahok membantah dirinya memberikan pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa yang ramai beredar di media sosial merupakan pernyataannya yang dipotong-potong.

"Bukan, justru jangan dipotong, konteksnya apa?" ujar Ahok saat kampanyekan Ganjar-Mahfud di Kupang, NTT, sebagaimana dikutip dari Pos Kupang.

Ahok mengungkapkan, tidak mungkin dirinya yang pernah bekerja bersama Jokowi itu kemudian menyerang Jokowi.

"Kalau dibilang saya gila pun, mau nyerang Pak Jokowi dan Gibran, saya pun tidak bego-bego (bodoh) amat," lanjutnya.

Ahok menegaskan dirinya tidak akan mungkin menyerang Jokowi di depan umum yang sebelumnya sempat bekerja bersama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Dia mengklarifikasi bahwa saat itu dia tengah berbincang dengan seorang nenek usia 82 tahun.

Ahok mengatakan nenek tersebut memilih Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden saat ini. "Nenek itu bilang sama saya, harus pilih Prabowo dan Gibran," bebernya.

Dia pun menjawab bahwa dirinya akan memilih Ganjar Pranowo untuk melanjutkan kerja Presiden Jokowi dalam pembangunan nawacita.

Dirinya menilai Jokowi tidak bisa bekerja membangun nawacita bila tidak menjadi presiden.

"Bukan saya bilang Pak Jokowi tidak bisa bekerja, saya bersama Pak Jokowi, mana Pak Jokowi tidak bisa bekerja," ujarnya.

Begitupun dengan Gibran, Ahok menjelaskan bahwa kalau sebagai Wakil Presiden mana bisa Gibran bekerja dengan baik untuk melanjutkan pembangunan nawacita yang dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia.

Ahok bilang, kalau Gibran tidak bisa bekerja, maka dalam dua tahun kepemimpinan sebagai Wali kota Solo mungkin ASN di sana tidak bisa terima gaji.

"Pak Gibran dua tahun jadi Wali Kota. kalau dia enggak bisa kerja, udah enggak gajian dong di Wali Kota di Solo," tegasnya.

"Jadi itu dipotong (yang beredar di media sosial)," sambungnya.

Menurut Ahok, Nawacita yang dikerjakan Jokowi selama dua periode ini merupakan susunan dari PDIP.

Sehingga, kata dia, pernyataan mengenai keberlanjutan akan sangat cocok dijalankan oleh Ganjar Pranowo.  "Yang mengusul Nawacita sejak periode pertama Pak Jokowi itu PDI Perjuangan bos. Jadi bagi saya kalau mau meneruskan Nawacita yang udah jalan 10 tahun, saya butuh orang yang ngerti Nawacita," kata Ahok.

Kini, bagaimana kabar Ahok setelah Ganjar-Mahfud MD kalah dalam hitung cepat dan real count KPU? 

Menilik dari akun Instagramnya, X (Twitter) hingga Youtube, tidak ada sama sekali aktifitas Ahok dalam dua pekan terakhir.

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: HASIL PLENO REKAPITULASI KPU, PSI Berhasil Menempati Posisi Ketiga Perolehan Suara Caleg di Semarang

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved