Berita Viral

TAK CUMA MURID, Guru di Cianjur Juga Keracunan MBG,Polisi Temukan Fakta Sudah 2 Kali dari Dapur Sama

Sebanyak 34 murid di Cianjur mengalami keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
KERACUNAN - Murid SDN Taruna Bakti saat menjalani perawatan di Puskesmas Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (25/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebanyak 34 murid di Cianjur mengalami keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Ternyata tak cuma murid, seorang guru juga mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG.  

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur Made mengatakan, tim surveilans hingga saat ini masih mengumpulkan data dilapangan untuk memeriksa terjadinya kasus keracunan.

"Laporan yang masih bersifat sementara, jumlah korban ada sebanyak 35 orang, terdiri dari 34 murid dan satu orang guru," katanya saat dihubungi, Kamis (25/9/2025).

Baca juga: Cicipi Tempe Berbau Tak Sedap, Guru SDN Taruna Bakti Cianjur Ikut Mual dan Muntah

Hingga saat ini lanjut dia, terdapat seorang murid yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Cugenang. Sedangan guru dan 33 murid lainya sudah pulih.

"Meski sudah pulih, tim tenaga kesehatan dari Puskesmas Cugenang dan Dinkes masih melakukan pemantauan terhadap korban yang istirahat di rumah," kata dia.

Selain itu, Made mengungkapkan pihaknya telah mengambil sampel dari dapur MBG dan di sekolah berupa tempe, ayam goreng, kentang dan buncis serta muntahan dari korban untuk dikirim ke Labkesda Jawa Barat.

"Pemeriksaan sampel makan dan mutahan itu nanti akan keluar paling cepat 10 hari, maksimalnya dua pekan," kata dia.  

Sudah Terjadi Dua Kali

Pasca puluhan murid alami keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) Polsek Cugenang segera memanggil dan memeriksa Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Sarampad.

Kapolsek Cugenang Kompol Usep Nurdin mengatakan, insiden karacunan di wilayah Kecamatan Cugenang sudah terjadi dua kali, dan tercatat ada puluhan korban dari tiga sekolah.

"Kasus keracunan pertama di Kecamatan Cugenang pertama terjadi pada Kamis (11/9/2025) dengan jumlah korban 36 orang terdiri dari 17 siswa SMP Budi Luhur, dan 19 murid SDN Salakawung," katanya, Kamis (25/9/2025).

Sedangkan kejadian kedua, lanjut dia, terjadi pada Kamis (25/9/2025) dengan jumlah korban 30 murid asal SDN Taruna Bakti, dan seorang guru.

"Puluhan pelajar yang mengalami gejala keracunan dari tiga sekolah itu menerima MBG dari dapur yang sama, yaitu dapur SPPG Sarampad," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved