Emak Emak Demo Polsek

Alasan Emak-emak Demo di Polsek Pancur Batu dan Blokir Jalan, Minta 6 Warga yang Ditangkap Dilepas

Sekitar seratus emak-emak berunjukrasa di depan Polsek Pancur Batu hingga memblokade jalan lintas Medan-Berastagi atau Jalan Letjen Jamin Ginting.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Leni Indriani (Kiri), warga Desa Durin Simbelang yang turut demo di depan Polsek Pancur Batu hingga menyebabkan kemacetan total karena menutup jalan. Menurutnya, unjukrasa sebagai bentuk protes atas penangkapan enam orang warga kampung yang dilakukan Polisi, Selasa (5/3/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sekitar seratus emak-emak berunjukrasa di depan Polsek Pancur Batu hingga memblokade jalan lintas Medan-Berastagi atau Jalan Letjen Jamin Ginting.

Pemblokiran jalan berlangsung kurang lebih selama lima jam hingga mengakibatkan kemacetan total.

Salah satu warga bernama Leni Indriani mengatakan, aksi ini bentuk protes atas penangkapan enam warga kampung mereka yang dilakukan Polisi sekitar pukul 06:00 WIB tadi.

Menurut emak-emak ini, enam orang yang ditangkap merupakan pelindung warga dari serangan kelompok lain yang beberapa hari belakangan diduga meneror penduduk kampung.

"Disitu mereka menyerang dan keliling membawa senjata tajam Sabtu siang kejadiannya. Harapannya semoga bisa dilepas secara adil karena mereka yang menyerang kami. Memblokir jalan aksi kami, bentuk pembelaan. Yang membela kami mereka juga yang ditangkap,"kata Indriani, Selasa (5/3/2024) di depan Polsek Pancur Batu.

Menurut warga, penangkapan enam orang yang dilakukan Polisi pagi tadi di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang terkesan semena-mena.

Katanya, tak ada surat perintah penangkapan dan Polisi sempat meletuskan tembakan ke arah langit.

Padahal, saat itu warga yang ditangkap sedang sarapan di sebuah warung usai berjaga-jaga kampung usai disebut ada penyerangan sebelumnya.

"Mereka mau pulang dan mau istirahat ke rumahnya di situ berkumpul di kedai kopi sarapan.

Sama Brimob itu ditembakan 2 kali ke atas dan ditangkapnya mereka secara brutal sekitar 6 orang."

Saat ini kondisi lalu lintas di Letjen Jamin Ginting tepatnya di depan Polsek Pancur Batu berangsur pulih setelah sempat diblokir selama lima jam lebih sejak pukul 08:00 WIB.

Warga sudah berdiskusi dengan Polisi dan ada kesepakatan. Sementara mereka masih bertahan di halaman Polsek.

"Pagi tadi kami blokir. Kami bertahan karena ada perjanjian."

Diberitakan sebelumnya, personel Sat Brimob Polda Sumut menangkap 11 orang anggota organisasi masyarakat dari Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Pemuda Karya Nasional (PKN) saat melakukan patroli dan razia.

Enam orang dari ormas IPK dan lima dari ormas PKN ini diduga hendak saling serang menggunakan senjata api hingga senjata tajam.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pertama kali pihaknya menangkap lima anggota ormas PKN di Jalan Jamin Ginting KM. 20,3, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli serdang, Selasa (5/3/2024) sekira pukul 01:00 WIB dinihari.

Dalam penangkapan anggota Ormas ini Polisi mendapati 1 pucuk senjata api jenis Makarov buatan Rusia, 1 magazine, 43 butir amunisi, 4 senapan angin, 13 samurai/klewang, dan 4 pisau.

Kemudian, satu mobil jenis suzuki pikap juga dua mesin judi jenis tembak ikan.

"5 orang anggota ormas PKN yang diduga akan melakukan penyerangan di dalam mobil Avanza hitam tanpa plat dan ditemukan berbagai barang bukti,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (5/3/2024).

Selanjutnya, pada pukul 06:30 WIB tadi personel Polrestabes Medan menangkap enam orang anggota Ormas IPK dan didapati barang bukti sejumlah senapan angin dan busur panah.

Dalam penangkapan ormas IPK, turut ditangkap Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) cabang Kecamatan Pancur Batu bernama Diamanta Sembiring.

"Diamankan 6 orang termasuk ketua IPK Diamanta Sembiring beserta sejumlah senapan angin, senjata tajam dan puluhan busur panah."

Polisi menjelaskan, keributan antar ormas bermula pada Jumat (1/3/2024) 04:30 WIB lalu, dimana beberapa orang anggota IPK memberhentikan truk milik PT Key Key yang bergerak ke dalam tambang galian C.

Disini mereka melempari truk hingga menembaki sopir menggunakan senapan angin hingga luka.

"Kejadian diawali beberapa orang dari IPK hari memberhentikan truk milik PT Key Key bergerak ke dalam galian C lalu dilempari dan ditembak mengakibatkan kaca pecah serta sopir di tembak senapan angin."

Selanjutnya, kata Hadi, sekira pukul 05:35 WIB paginya, anggota ormas dari PKN membalas serangan dengan melempar rumah anggota IPK di sekitar simpang Martabe.

Lalu pada pukul 06:00 WIB, ormas IPK kembali menyerang truk milik PT Key Key dan mengakibatkan sopir luka-luka.

Hasil penyelidikan sementara yang dilakukan Polisi, ormas IPK menyerang truk milik PT Key Key lantaran pemilik perusahaan tersebut merupakan abang kandung dari ketua ormas Pemuda Karya Nasional (PKN).

"perselisihan antara PKN dengan IPK dimana PT Key key menjadi pelampiasan pihak IPK karena ketua PKN merupakan abang kandung dari pemilik PT Key Key."

(Cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved