Berita Viral
AKHIRNYA Penyebab Jatuhnya Petugas Imigrasi dari Lantai 19 Terkuak, Ternyata Didorong WN Korsel
Akhirnya, pihak kepolisian berhasil mengetahui penyebab jatuhnya petugas Imigrasi, Tri Fattah Firdaus dari lantai 19 apartemen di Tangerang
"Adegan 14B, selanjutnya saksi Heri dan Irwan Ismara Sani naik ke parkiran lantai 3 dan terlihat atap lantai 3 Ruko A22 lubang dan terlihat korban Tri Fattah Firdaus jatuh terlentang dan sebagian mukanya tertutup pecahan gypsum," lanjutnya.
Baca juga: KPU Sumut Sudah Selesaikan Rekapitulasi 22 Kabupaten dan Kota, Sebut Temukan Kendala ini
Baca juga: Sebanyak 24 Calon PPK Bimbingan Teknis, Ini Pesan Bupati Franc Bernhard Tumanggor
Pilu Nasib Petugas Imigrasi TFF, Baru 2 Tahun Jadi ASN
Pilu nasib petugas imigrasi yang tewas usai dilempar dari lantai 19 apartemen di wilayah Parung Jaya, Karang Tengah, Tangerang.
Seorang petugas imigrasi bernama Tri Fattah Firdaus (TFF) tewas terjatuh dari lantai 19 apartemen.
Tubuhnya terempas ke atap ruko tiga lantai di samping apartemen, ditemukan pada Jumat (27/10/2023) dini hari.
Untuk diketahui, Tri Fattah Firdaus merupakan petugas Rumah Detensi Imigrasi di Kalideres, Jakarta Barat.
Mengutip situs resmi Rumah Detensi Imigrasi Jakarta, Tri Fatah Firdaus berstatus sebagai staf keamanan dan ketertiban.
Namun menurut kabar yang beredar, Tri Fattah baru bertatus sebagai PNS selama 2 tahun terakhir.
Adapun kematian TF sang petugas imigrasi menghebohkan banyak pihak lantaran tewas diduga dilempar oleh WNA Korea Selatan (Korsel) dari lantai 19 Apartemen usai terlibat cekcok.
Peristiwa tersebut terungkap usai polisi menemukan bercak darah di tempat kejadian perkara (TKP).
Oleh karena itu, polisi tengah menyelidiki penyebab pasti kematian korban, apakah karena jatuh dari lantai 19 apartemen tersebut atau karena tindak pidana.
Menurut penuturan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, saat ini pihaknya melibatkan ahli forensik untuk memeriksa jenazah korban.
"Kami mendatangkan tim labfor, dalam hal ini kimia biologi forensik, untuk mengetahui apakah di TKP ditemukan tanda kekerasan," kata Hengki di Mapolda Metro Jaya, dilansir Tribun-Medan.com dari Kompas.com, Minggu (29/10/2023).
"Ternyata setelah olah TKP memang ditemukan bercak-bercak darah, tanda-tanda lain yang mengarah terjadinya tindak pidana," imbuh dia.
Sementara ini, penyidik memeriksa warga negara Korea Selatan berinisial KH yang diduga terlibat dalam kasus itu.
"Masih kami kumpulkan data-data kedokteran forensik, juga mendalami apakah ada jejak-jejak DNA pelaku di tangan korban, tubuh korban, baju korban, dan sebagainya," tutur Hengki.
Hengki berucap, di dalam unit apartemen itu hanya ada TF dan KH.
Polisi pun masih mendalami hubungan TF dengan KH.
"Ini masih kami dalami (hubungan TF dan KH), yang saya sebut rangkaian perbuatan sebelum masuk ke dalam kamar. Apa yang terjadi, kami lagi dalami juga," ucap dia.
Sebagai informasi, TF ditemukan tewas tergeletak di atap ruko di samping apartemen pada Jumat dini hari.
Korban TF ditemukan setelah terdengar suara pecahan kaca di lokasi kejadian.
Petugas sekuriti lantas mendatangi sumber suara tersebut.
"Ternyata ditemukan jenazah yang setelah diidentifikasi merupakan petugas Imigrasi Rumah Tahanan Detensi Kalideres," ucap Hengki.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.